13

1.8K 215 9
                                    

   Semakin besar kandungan Jihoon, semakin menjauh Soonyoung darinya.

   Semakin Jihoon mendekat, semakin  Soonyoung menyibukan dirinya dengan pekerjaannya.

   Usia kandungan Jihoon menginjak 8 bulan saat ini, Soonyoung sudah jarang berada di rumah.

   Tidak ada yang berubah, Soonyoung memang dingin, namun tetap romantis seperti biasanya.

   Seperti sekarang, saat Jihoon mulai mengidam Soonyoung akan mengikuti apa yang diinginkan Jihoon.

   Hanya sesekali dirinya menolak, seperti saat dimintai menemani Jihoon tidur. Bukan tanpa alasan, dibalik pekerjaan, Soonyoung juga memendam rasa sakit.

   Seharusnya didalam kandungan itu ada Tuan Kwon kecil, bukan anak dari Choi Seungcheol yang sama sekali tidak ada ikatan dengan keluarganya.

   "Soonyoung, aku ingin semangka. Apa boleh?" Jihoon menatap Soonyoung yang tengah menyetir disampinya.

   Jihoon memang ingin ikut bersama Soonyoung ke tempat kerjanya, tapi saat melihat ada tukang buah di jalan, Jihoon tiba-tiba meminta buah semangka kepada Soonyoung.

   "Baiklah, tunggu disini" Soonyoung menepikan mobilnya, kemudian keluar dan menghampiri penjual buah.

   Jihoon menunggu Soonyoung, namun Jihoon tidak sabaran, akhirnya berjalan keluar dari mobil dengan sedikit berlari kearah Soonyoung.

   "Soonyoung! Ah!" Jihoon hampir saja terjatuh, namun beruntung dengan cepat Soonyoung menangkapnya.

   "Hati-hati, dirimu dan anakmu bisa terluka nanti. Sudah aku bilang untuk tunggu di mobil saja." Jihoon terdiam mendengar perkataan Soonyoung.

   Soonyoung sadar atas apa yang sudah dia katakan.

Seharusnya itu anak kita - Soonyoung

   "Tuan ini buahnya..." penjual buah itu memberikan buah semangka yang sudah di potong-potong kecil kedalam sebuah gelas plastik.

   "Ini uangnya, terimakasih" Soonyoung memberikan beberapa lembar uang kepada penjual itu.

   "Ayo" tak ingin terjadi apa-apa Soonyoung berjalan disamping Jihoon yang tengah mengusap perutnya.

   Sesampainya didalam mobil, Soonyoung memberikan gelas berisi potongan semangka itu kepada Jihoon.

   "Sayang, lihat apa yang Appa belikan" Jihoon menyuapkan potongan semangka itu kedalam mulutnya.

   Soonyoung hanya tersenyum kecut, sambil kembali menyetir mobilnya.

Anakku, seharusnya kau bilang ini anak kita... - Jihoon

***

  "Eh, hai Jihoon. Sudah lama tidak bertemu ya?" Vernon tersenyum kearah Jihoon.

   Kini mereka berdua tengah berbincang kecil di ruang kerja Soonyoung, Vernon menunggu Soonyoung kembali dan memberikannya beberapa map.

   "Iya, bagaimana Seungkwan?" Jihoon mengusap perutnya.

   "Seungkwan juga sedang hamil baru menginjak dua bulan, kandunganmu sudah besar ya?" Vernon tersenyum menatap Jihoon yang sedang mengusap perutnya.

   Vernon dan Seungkwan memang sudah menikah, dan juga, Vernon dan Seungkwan tau bahwa anak yang dikandung Jihoon adalah anak Seungcheol bukan Soonyoung.

   Mereka berusaha menutupinya, karena Soonyoung yang meminta. Dia tidak mau Jihoon semakin tertekan.

   "Asik sekali ya berbincang disini..." Soonyoung berjalan mendekati mereka berdua, sontak Vernon langsung memberikan map yang Ia bawa kepada Soonyoung.

   "Maafkan aku, aku hanya ingin memberikan ini..." Vernon memaklumi sikap Soonyoung yang mulai berubah semakin jauh.

   "Oke, terimakasih. Kau bisa kembali bekerja—" Vernon mengangguk kemudian meninggalkan Jihoon dan Soonyoung. "—dan Jihoon kau ingin pulang? aku akan semakin sibuk nanti..."

   Jihoon menggeleng cepat, "Aku ingin disini,menemanimu" Jihoon menggenggam tangan Soonyoung.

   "Kau harus pulang, kau butuh istirahat, begitu pula anakmu. Kau tidak ingin terjadi apa-apa padanya kan?"

   "Kenapa kau seperti ini kepadaku Soonyoung?" Jihoon menatap Soonyoung dengan mata yang berkaca-kaca.

   "Kau bahkan sudah jarang di rumah, kau tidak menyayangiku lagi? Apa karena anak ini?" Soonyoung memalingkan wajahnya.

   "Kau tidak peduli lagi kepadaku, Soonyoung? aku tau kau sakit hati, aku lebih sakit dari pada dirimu, kau ti–"

   "Siapa yang lebih sakit? Aku bekerja sampai larut disana, dan dengan enaknya kau bersama pria lain, bahkan sekarang kau mengandung anak yang bukan anakku" Soonyoung melepaskan genggaman Jihoon.

   "Seharusnya kau menungguku saat itu..." Soonyoung menatap Jihoon lekat.

   "Aku salah paham padamu, ini semua bukan salahku tapi salah Seungcheol-"

   "Ini semua salahku, seharusnya aku biarkan Seungcheol denganmu, tak perlu aku pulang kerumah, hanya menambah rasa sakitku..."

   Deg!

   "Ah-Soonyoung perutku!" Jihoon hampir saja terjatuh, beruntung Soonyoung segera menahannya.

TBC
Vote&Komentari

Just Mr.Kwon ❲SoonHoon❳Where stories live. Discover now