9

2K 255 13
                                    

-Jihoon PoV

   Pagi ini pesan masuk membangunkan ku, tentu saja siapa lagi kalau bukan Kwon Soonyoung. Dirinya memang baik, namun pembawaannya yang dingin namun santai di hadapan orang-orang itu sangat penting hingga melekat diwajahnya itu.

   Seorang Kwon Soonyoung bisa aku bilang sejauh ini berhasil mengambil hatiku, ternyata setelah menikah sikapnya yang sejak awal terlihat sangat dingin menjadi sangat romantis.

   Aku balas pesannya yang cukup panjang, dia sangat perhatian sejauh ini.

   Setelah disiapkan dan memakan beberapa menu sarapan oleh para pelayan, aku memutuskan untuk berkeliling sebentar di temani Kepala Pelayan yang dipercaya Soonyoung, Tuan Kim.

   Berkeliling di bagian paling dalam rumah Soonyoung, sangat menyenangkan. Lukisan mahal yang sangat indah menghiasi dinding yang kami lewati.

   Tuan Kim sedari tadi tidak banyak berbicara, dirinya hanya menjelaskan barang-barang yang kami lewati saja. Aku putuskan untuk memulai percakapan yang lain.

   "Sudah berapa lama mengurus Soonyoung yang sangat merepotkan itu?" aku hanya berkata dengan nada gurauan, Tuan Kim hanya tertawa kecil.

   "Sejak Tuan Soonyoung berusia tujuh tahun,Nyonya. Dia sama sekali tidak merepotkan ku, dia anak yang baik. Apalagi saat dirinya kehilangan kedua orang tuanya, dia anak yang mandiri" aku mengajak Tuan Kim untuk berbincang dihalaman belakang, menurutku itu tempat yang tenang.

   "Ceritakan padaku tentang Soonyoung, Tuan kim. Aku ingin mendengarnya" aku sangat antusias jika membahas Soonyoung, menurutku masa lalu Soonyoung pasti sangatlah penuh dengan kemewahan.

   "Ceritakan apa,Nyonya?" Tuan Kim terkekeh, sepertinya karena tingkahku.

   "Dia anak yang sangat tampan, sejak dulu Tuan Soonyoung sudah mandiri. Apalagi semenjak keluarganya tewas dibantai..." Tuan Kim terlihat sangat sedih.

   Memang dirinya sudah sangat hapal dengan sikap Soonyoung, sedari kecil saja Soonyoung sudah di rawat olehnya.

   "Beberapa pelayan ada yang ikut terbunuh, sisanya merawat Tuan Soonyoung di tempat yang jauh dari kediaman keluarganya."

   Aku merasa bersalah sudah menanyakan hal ini kepada Tuan Kim, namun hanya dia lah yang bisa aku aja berbincang dengan leluasa.

   "Kami berusaha melindungi Tuan sesuai dengan permintaan Tuan Besar, kami awalnya meyakinkan Tuan bahwa kedua orang tuanya sedang sakit dan dirawat sangat jauh. Namun lama-kelamaan karena Tuan Soonyoung semakin dewasa dirinya dapat menyadari dan mengikhlaskan kepergian Tuan dan Nyonya besar..."

   Aku hanya terdiam mendengarkan penuturan dari Tuan Kim, akhirnya aku mengerti dari mana sisi seorang Kwon Soonyoung yang gila kerja berasal.

   "Tuan Soonyoung bilang dia sudah berjanji kepada Tuan dan Nyonya Kwon tentang hubungan kalian, dirinya percaya bisa menjaga dan membahagiakan mu seperti yang Tuan lakukan kepada Nyonya besar.

"Tuan Besar bilang kalau Soonyoung bekerja sekeras yang dia bisa dan menafkahi keluarga kecilnya Ia akan bahagia, semenjak hadirnya kau Nyonya dan pernikahan kalian aku bisa melihat kebahagiaan dari matanya. Kebahagiaan yang sejak dulu kami sebagai pelayan kepercayaan keluarga Kwon tunggu.."

   Tuan Kim meneteskan air mata, dengan cepat ia menghapus air matanya itu dan tersenyum kearahku.

   "Dia sepeti anakku sendiri, maka dari itu aku menjaganya sampai sekarang. Terkadang Tuan Soonyoung memintaku untuk memanggilnya Soonyoung saja dan dia memanggilku Appa jika dia sedang pusing dengan pekerjaannya, anak itu sangatlah sabar menghadapi masa-masa ia tumbuh tanpa dampingan orang tuanya."

   "Soonyoung sering menangis di malam hari, terkadang mimpi buruk tentang kejadian itu selalu datang disetiap waktu istirahatnya."

   Jadi Soonyoung saat malam itu dia bermimpi tentang hal itu?

   "Terkadang juga dia menangis sembari memeluk foto keluarganya, yang sering dia letakkan di sebuah kotak khusus agar tidak kotor. Namun sepertinya hal itu akan berkurang karena dirimu" Tuan kim mengusap rambutku.

   Sosok Soonyoung yang aku sangka kuat ternyata rapuh.

   "Aku harap Nyonya tidak memberitahukan kepada Tuan Soonyoung bahwa kau mengetahui masa kecilnya dariku, aku mohon dengan sangat" Aku hanya mengangguk dan tersenyum menggenggam tangan Tuan Kim yang sudah seperti ayah Soonyoung sendiri.

***

   "Apa Soonyoung sudah berada di Jepang?" Seungcheol memainkan catur dihadapannya.

   "Sudah Tuan, sejak kemarin"

   "Baiklah, buat dia lebih lama disana. Aku belum melakukan apapun" Seungcheol tersenyum kecil, menyingkirkan King di atas caturnya.

   "Kalau bisa akan aku singkirkan juga dia, namun Jihoon yang akan menyingkirkannya" Seungcheol menatap jendela dihadapannya dengan tatapan penuh kebencian.

TBC
Vote&Komentari

Just Mr.Kwon ❲SoonHoon❳Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz