chapter 1 : pradikta

938 66 26
                                    

Pagi ini Kala lebih dulu datang kesekolah,tidak seperti kemarin yang terjadi musibah pada motornya.untungnya hari ini tidak terjadi apa-apa dengan motornya.

Kala lebih memilih masuk kedalam kelas walau hanya duduk-main hp-seperti itu saja sampai bel masuk berbunyi.

Tiba-tiba teman sebangku Kala yang bernama Riri baru datang dan sekarang dia sudah duduk di samping Kala."woy,diam-diam aja."

"Hmmm...jangan bilang ngopi apa ngopi.karena gue udah hafal ciri khas lo." Tebak Kala.

Riri terkekeh."waduh...ciri khas gue aja sampai dihafal.mantap bossqu." Sambil mengacungkan jempol jarinya.

"Jelas---Kala gitu loh."

Riri merubah sedikit posisinya lebih mendekat kearah Kala."oh iya nanti dijam istirahat ada pertandingan basket,dan kebetulan yang main basket itu Dikta."

Kala mengernyit bingung."Dikta siapa?"

"Ya---oranglah."

Kala memutar bola matanya malas."yeh---kalau gitu gue tahu,oncom."

"Yaudah lagian lu nanyanya gak jelas,bambang."

"Jadi Dikta itu siapa?" Tanya ulang Kala.

"Dia itu kapten basket sekaligus anak band."

"Yang mana sih orangnya?"

Riri mengguncang bahu Kala."yaampun masa lo gak tahu sih,giliran orang ganteng aja lo malah gak kenal."

"Bodoamat."

"Eh tapi dia itu bisa dibilang paket komplit."

"Paket komplit?"

Riri mengangguk antusias."iya,dia itu udah ganteng,pintar,putih,tinggi,jago main gitar ya secara dia kan sebagai gitaris di bandnya,nah ini yang bikin gue melting dia juga jago main basket."

"Dia jago baperin anak orang,gak?" Celetuk Kala.

"Wah---jangan ditanya,dia mah emang jagonya."

"Oh."

"Tapi satu hal yang perlu elo tahu,kalau dia belum pernah jadian sama cewek."

"Bullshit."

"Serius gue gak bohong,kalau gak percaya lo tanya kelas yang lain,lagian siapa yang gak kenal temannya Dikta."

"Serius-serius amat."

"Pokoknya nanti pas istirahat lo harus nonton dia main basket." Desak Riri.

"Wah---ini namanya pemaksaan."

Riri terkekeh."biarin aja,siapa tahu Dikta suka sama elo,biar teman gue yang satu ini gak jomblo-jomblo sangat."

"Emangnya ngaruh ya kalau gue jomblo?"

"Iya,udah pokoknya nanti lo harus nonton bareng sama gue."

Kala terpaksa menyetujui permintaan teman sebangkunya."yaudah iya bawel."

******

Akhirnya yang ditunggu penggemar Dikta dan kawan-kawan terkabul juga.bagaimana tidak dari tadi Riri menunggu waktu bel istirahat berbunyi,itu tandanya ia dan Kala akan segera menonton pertandingan basket dilapangan.

Sesampainya dilapangan,Riri dan Kala berdesakan menonton basketnya,itu yang membuat Kala menjadi tidak nyaman melihat aksi main basketnya.

"Ri,gue kekantin aja,ya." Bisik Kala.

Riri menengok kearah Kala."ayolah,Kal kita nonton Dikta sebentar aja."

Kala menghela nafas sabar."yaudah iya."

Langit & Bintang [END]Where stories live. Discover now