prolog

1.9K 83 7
                                    

"Hadeuh...kenapa harus bocor sih bannya?" Gerutu Kala.

Pagi-pagi Kala sudah dibuat keringat karena sudah mendorong motornya yang bocor akibat terkena paku dijalan.ia sedang mencari bengkel terdekat untuk menolong motornya.

"Kalau kayak gini bisa-bisa gue telat,nih." Ucapnya sambil melihat jam dipergelangan tangannya.

Akhirnya yang dicari ketemu juga,apalagi kalau bukan tempat bengkel.tanpa berfikir panjang---Kala mendorong motor maticnya hingga sampai ketempat bengkel tersebut.

"Pak,tolongin motor saya."

"Kenapa emangnya,dek?"

"Kayaknya bannya bocor,deh."

Bapak bengkel tersebut langsung melihat ban motor yang terkena paku dijalan."kayaknya ini bisa makan waktu kalau ditambal bannya,dek."

Kala mengangguk cepat karena ia sudah tidak punya pilihan lagi."yaudah gak papa,pak."

"Silahkan duduk dulu,dek." Ucap Bapak tukang bengkel tersebut sambil memberikan bangku plastik pada Kala.

Beberapa jam kemudian...

Perasaan Kala mulai gelisah,bagaimana tidak---soalnya jam sudah menunjukkan pukul 07.10 itu artinya 5 menit lagi pintu gerbang disekolahnya akan segera ditutup.

Kala menghela nafas panjang."masih lama gak,pak?"

"Lumayan,dek."

"Yaudah kalau gitu saya titip motor saya disini dulu ya pak,nanti sepulang sekolah saya ambil disini."

Bapak tukang bengkel tersebut mengangguk."oh iya,dek."

Kala bangkit dari tempat duduknya lalu ia langsung pergi untuk mencari kendaraan yang bisa mengantarkannya kesekolah.

Tanpa sengaja Kala melihat seseorang dengan seragam sekolah yang sama,walau seseorang itu memakai jaket yang depannya tidak dikancingkan.tanpa berfikir panjang Kala langsung melambaikan tangannya agar motor yang sedang melaju tersebut berhenti,tepat sekali motor itu langsung berhenti saat Kala melambaikan tangannya.

Kala menghampiri seseorang yang berada dimotor tersebut."permisi." Ucap Kala.

Laki-laki itu membuka kaca helm full facenya."apa?"

"Lo anak Sma Nusantara,kan?"

Laki-laki itu mengangguk."iya."

Kala menghela nafas lega."gue boleh numpang gak sampai sekolah?"

Laki-laki itu mengamati perempuan tersebut."eh---tenang aja kok,gue ini anak baik-baik." Ujar Kala.

Beberapa menit kemudian laki-laki itu mengangguk."yaudah naik."

Senyuman Kala kembali merekah."yang benar boleh nih?" Tanya ulang Kala.

"Cepetan naik,sebelum gue berubah pikiran."

Kala mengangguk cepat."eh---iya tunggu."

Sesampainya diparkiran motor sekolah,Kala langsung turun dari motor laki-laki tersebut yang belum ia tahu namanya.

Kala memberikan helmnya pada laki-laki tersebut.tentunya laki-laki tersebut mengernyit bingung.baru juga mau bertanya untuk apa ia memberikan helm tersebut padanya,tapi sudah keduluan oleh Kala."ini helm gue,gue nitip helm gue dimotor lo,yak.tenang aja helm gue sama elo itu beda.bedanya kan kalau helm lo warnanya hitam,sedangkan helm punya gue warnanya pink,jadi gak mungkin ketuker." Jelas Kala.

Laki-laki itu mendengus kesal."emang lo kira motor gue jadi penitipan helm?" Ucapnya dengan nada tinggi.

"Ya---bukan begitu,tadi kan motor gue bannya bocor,lagi juga motor gue lagi ada dibengkel."

"Hmmm."

"Satu lagi gue boleh minta tolong gak?" Pinta Kala pada laki-laki itu yang sedang berjalan ditengah lapangan.

"Apa lagi?"

"Nanti pulang sekolah anterin gue ketempat bengkel yang tadi ya."

"Gak."

"Ayolah bantuin gue,tenang aja nanti gue bayar deh sekalian sama yang tadi karena lo udah nganterin gue sampai kesekolah dengan selamat."

"Yeh...emang lo kira gue tukang ojek?"

Kala tersenyum kikuk."ya...bukan sih.yaudahlah kalau gak mau,makasih udah dikasih tumpangan."

Kala langsung pergi menuju kelasnya yang berada dilantai 2.tapi saat ia melangkahkan kakinya menuju kelasnya,tiba-tiba laki-laki itu langsung menjawab permintaannya tadi."eh---tunggu."

Kala berbalik kembali menghadap laki-laki tersebut."apaan?mau minta ongkos?"

Laki-laki itu menggeleng."bukan,yaudah nanti pulang lo bareng gue lagi."

Kala terkejut mendengar jawaban laki-laki tersebut.ia langsung menghampiri laki-laki itu untuk memastikan kalau jawabannya benar atau tidak."serius?elo gak bohong kan?"

"Enggak."

"Kok lo baik,sih?"

"Baru tahu kalau gue baik?"

Kala tersenyum kembali."hehehe...yaudah kalau gitu gue kekelas dulu."

"Hmmm."

Mereka berdua berpisah ditengah lapangan,karena mereka berdua beda kelas dan beda jurusan.

******

Selamat membaca😊

Jangan lupa vote dan comment❤

Langit & Bintang [END]Where stories live. Discover now