_MushRoom_09

67 51 24
                                    

Assalamualaikum,,, sebelumnya Mohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila bertebaran banyak Typo yang mengakibatkan turunnya daya untuk membaca 😂,,, admin hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan karena kesempurnaan hanya milik sang pencipta ☺,,, jangan lupa comment dan vote yah biar admin tambah semangat 🙂selamat membaca...

........................................................................





Sudah seminggu sejak Zayan menyatakan perasaanya Ia diabaikan oleh Hanna telpon tidak diangkat, sms tidak pernah dibalas bahkan Hanna terus menghindar saat Zayan datang menemuinya dengan berbagai alasan yang diucapak Qeyza yang Zayan yakini itu hanya akal-akalan karena memang tidak ingin menemuinya, hal itulah yang membuat konsentrasinya terganggu. Tidak fokus belajar, rapat Osis, makan tidak enak, tidur tidak nyenyak seperti kehilangan separuh nyawanya yang Zayan dapat lakukan hanyalah berdiam diri menatap ponselnya berharap mendapat balasan dari Hanna.

“Kita datengin aja si Hanna ke rumahnya Yan”. Saran Fajrin yang sejak tadi duduk diseblah Zayan menatap iba pada nasib sahabatnya yang terlihat seperti mayat hidup.

“Atau lho telpon ke radio sekolahnya lagi aja, dia pasti ngak bakalan ngabaian lho kalau kayak gitu”. Saran Fajrin untuk sekian kalinya entah sudah berapa saran yang Ia keluarkan namun tidak pernah di respon oleh Zayan yang masih setia menatap layar ponselnya, hal itu membuat Fajrin ikut frustasi menghelang nafas berat memilih merebahkan tubuhnya disofa ruang Osis.

“Gue udah ngak tahan, kayaknya gue bakalan balik kampung aja deh minta restu sama ortu buat pindah sekolah”. Ucap Zayan lemah membuat Fajrin yang mendengarnya terkejut bukan main tidak menyangka Hanna begitu mempengaruhi kehidupan sahabatnya yang bahkan rela pindah sekolah padalah sebentar lagi mereka akan ujian.

“Gila lho Yan, gue ngerti lho sekarang ini lagi rapuh banget tapi ngak segitunya juga kali, ayolah Yan cewek bukan cuman Hanna dimuka bumi ini. Lho mau yang kayak siapa Yan bilang deh gue bakalan cariin walau sampai ke ujung dunia”.

“Gue maunya cuman Hanna”.

“Yan, please lho sadar yah bentar lagi kita ujian sayang banget kalau pindah mana urusan ulang tahun sekolah belum kelar itukan masih jadi tanggung jawab lho. Lagian ngak akan ada sekolah yang nerima lho lagi di akhir semester kayak gini. Ayolah berpikir jernih sohib dunia akhirat gue yang paling ganteng dan pintar seantero bangsa”. Bujuk Fajrin berharap dapat mengembalikan kesadaran Zayan yang hilang entah kemana.

“Gue butuh waktu sendiri dulu, rapat entar siang lho yang pimpin yah”. Pintah Zayan sebelum berlalu berjalan dengan langkah lemah.

“Yan woyyy Zayan Hadityaaaa”. Teriak Fajrin namun tidak dihiraukan membuatnya mendengus kesal mengacak rambutnya frustasi melihat kerapuhan Zayan yang menurutnya sangat berlebihan tidak pernah terlintas dalam benaknya seorang Zayan Haditya dapat begitu rapuhnya hanya karena seorang wanita.

...

“Ibu beneran udah sembuh nih, mendingan di rumah aja dulu ngak usah ikut pengajian nanti kecapean lagi”. Ucap Hanna khawatir Ibu akan jatuh sakit lagi.

“Ibu udah sehat sayang, ngak usah khawatir kayak gitu deh lagian Ibu ngak pergi sendiri kan ada Hanin”. Nyonya Mila mengelus lembut rambut putri bungsunya.

“Iya tenang aja Han, mbak bakalan jagain Ibu kok kalau masih khawatir juga ikut aja”. Ajak Hanin yang sudah siap terlihat cantik dengan gamis biru mudanya dipadukan dengan jilbab putih membuatnya semakin bersinar.

“Hanna di rumah aja deh nanti ada maling lagi”. Tolak Hanna yang sedang tidak ingin keluar rumah masih dalam keadaan dilema memikirkan Zayan membuatnya malas melakukan apapun.

MushRoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang