_MushRoom_01

959 116 70
                                    

Assalamualaikum,,, sebelumnya Mohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila bertebaran banyak Typo yang mengakibatkan turunnya daya untuk membaca 😂,,, admin hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan karena kesempurnaan hanya milik sang pencipta ☺,,, jangan lupa comment dan vote yah biar admin tambah semangat 🙂selamat membaca...

........................................................................

Jam sudah menunjukkan pukul 03:30, seorang gadis dengan rambut kuncir kudanya masih fokus membaca puluhan lembar jurnal yang tertumpuk tak beraturan di atas meja. Sudah dua jam Ia melakukan aktivitas itu direnggangkannya otot-otot lehernya yang terasa pegal tertunduk sejak tadi menatap malas ke arah jendela, raut kelehan terlihat jelas dari wajah kusutnya. Hanna alya safhana, siswi kelas III-Sastra Bahasa SMA Negeri Angkasa Bakti dia di kenal dengan julukan 'Miss alya fhafha' itu bukan nama beken atau nama gengnya tapi panggilan yang diberikan rekan-rekan penyiarnya di radio sekolah. Yah dia adalah salah satu penyiar radio sekolah Hanna menjadi satu-satunya penyiar yang masuk tanpa audisi karena kecerewetannya membantah senior-seniornya pada masa orientasi siswa 2 tahun lalu.

"Han, belum selesai juga?" Tanya Qeyza yang berdiri di ambang pintu, yang dijawab anggukan malas Hanna.

"Cari masalah sih sama Bu Yana, udah tau dia sadis banget pake lupa kerjain jurnal. Nih, teh susu super cool biar fres lagi". Qeyza meletakkan segelas teh susu dingin kesukaan Hanna, Ia sudah tau betul apa yang dibutuhkan sahabatnya itu disaat seperti ini.

"Kok belum pulang, ngak sangka Qeyzaku ini sesetia itu".

"Jangan geer deh,tadi gue abis rapat nih udah mau pulang".

"Oh gitu,kirain nunggu gue".

"Ngak apakan gue balik duluan,soalnya ada tugas osis".

"Iya,pulang aja duluan gue entar lagi juga kelar kok".

"Ok baik-baik yah, gue pulang duluan".

Hanna tersenyum lirih melambaikan tangannya pada Qeyza yang sudah menghilang di balik pintu kembali fokus pada tugasnya yang sempat tertunda mencari kesalahan yang terdapat dalam jurnal teman-temannya, itu adalah hukuman dari Bu Yana karena Hanna lupa membuat jurnalnya disebabkan begadang semalaman menemani kakak laki-laki menonton Piala Dunia, bukan menemani sebenarnya tapi lebih tepatnya menonton bersama ia adalah salah satu gadis pecinta sepakbola yang katanya langkah.

Matahari masih menampakkan sinarnya dengan mengumpulkan semua sisa tenaganya Hanna berjalan menyusuri trotoar menuju halte tempatnya biasa menunggu angkot sambil mendengarkan musik kesukaannya. Dilihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 04:00 biasa angkot menuju ke rumahnya sudah tidak ada.

"Uhhh apesss banget sih jangan-jangan angkotnya udah ngak ada". Gerutunya seraya merogoh saku mencari ponsel untuk menghubungi kakaknya yang mungkin bisa menjemputnya.

"Ini punya lho kan?". Hanna tertegun menatap ikat rambutnya segera memeriksa gantungan tasnya tempat dimana biasa ia mengikatkan benda antiknya itu. Dan benar saja itu miliknya.

"jatuh disana tadi". Ucap pria bersepeda itu menjawab kebingungan di wajah Hanna.

"Lho kenal sama gue?".

"Ngak, tapi makasih buat ini".

"Ok kalau gitu kenalin nama gue Zayan haditya, biasa dipanggil Zayan, gue anak SMA Nusa Jaya ngak jauh dari sekolah lho, gue anak tunggal dan tinggal di perumahan Anggrek blok D nomor 05". Jelas Zayan panjang lebar mengulurkan tangannya pada Hanna yang mentapnya penuh tanya.

"Sorry gue bukan petugas sensus penduduk". Jawab Hanna kesal membuat Zayan menurunkan tangannya tertawa malu.

Hanna menganggukan kepalanya memohon pamit segera menaiki angkot yang datang tepat waktu menyelamatkanya dari pria aneh membuat moodnya semakin buruk setelah mendapat hukuman konyol dari Ibu Yana, menatap lurus kearah jalan sesekali melihat ikat rambut jamurnya merupakan hadiah Ulang tahun terakhir ayahnya sebelum meninggal dunia sewaktu Ia masih berumur 10 tahun.
...

MushRoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang