"Dia telah membunuh Eomma kita Namjoon ah" ucap Yoongi penuh penekanan dengan nada datarnya. Namjoon mendongak menatap kakaknya yang sedang dihadapannya dengan tatapan membingungkan, saat ini Namjoon sedang marah, kecewa, dan rasa penyesalannya tertuju pada Taehyung

Adiknya yang malang itu dibenci dengan alasan bahwa Eomma mati gara-gara kehadiran Taehyung?! Sungguh tak bisa dipercaya. "Eomma meninggal bukan gara-gara Tae ah, apa hanya itu alasan kalian menyiksa Taehyung?! Eomma mati karena memang Eomma sudah pada batas hidupnya, itu sudah ditakdirkan jika Eomma tak bisa bersama kita!" Suaranya meninggi, amarahnya sudah diatas ubun-ubun Namjoon sangat kecewa.

Plak!!

Suara tamparan keras yang diayunkan Yoongi pada pipi Namjoon tak peduli jika namja yang ia tampar adalah salah satu pasien rumah sakit ini. Ia menatapnya dengan dingin seakan Yoongi benci jika adiknya ini membela 'pembunuh' Eomma nya. "Jaga ucapanmu Kim Namjoon, kau pikir itu bagus untuk dibicarakan? apa kau sudah kehilangan akal, Eoh?!" Bentak Yoongi, ia menahan amarahnya.

Yoongi tahu yang sedang ia hadapi adalah adiknya yang sedang sakit, Yoongi tak mau terjadi apapun pada Namjoon, yang kapan saja bisa dijemput Eomma nya, cukup Eomma saja yang pergi jangan ada yang lain.

Yang terkena tamparan, Namjoon hanya bisa tersenyum getir. Ia merasa gagal menjadi kakak yang tak berguna untuk adiknya. Namjoon sangat sedih dengan keadaan keluarganya yang begitu berantakan ini setelah Eomma pergi.

"Aku baru tahu, jika keluarga kita seburuk ini. Kalian menyalahkan Taehyung yang bahkan dirinya tak tahu apa kesalahannya, apa kalian tak tahu, anak itu jauh lebih sakit dari pada diriku." Ucap Namjoon dengan senyuman getir, hatinya sakit ia merasa bersalah pada Taehyung.

Deg!

Yoongi mematung, ia membeku saat mendengar ucapan Namjoon, memori saat Taehyung disiksa keluarganya secara tiba-tiba teringat begitu saja.

Yoongi pergi dari ruangan Namjoon tanpa pamit pada si pemilik kamar. Dan Namjoon hanya menatap kepergian kakaknya ini dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

Namjoon juga tahu bahwa dari tadi ada yang menguping percakapannya, disana seorang Namja sedang menahan tangisnya, Namjoon yang melihatnya hanya bisa tersenyum sedih. Namja itu pergi dengan punggung nya yang terlihat bergetar, tanpa tahu bahwa sedari tadi gerak-geriknya diamati sang kakak.

"Sudah pasti kau sakit Tae ah, aku baru tahu jika keadaanmu seburuk ini, aku Hyung yang buruk ya? Tae ah, mianhae" ucap Namjoon kemudian.

.

.

.

❣️❣️❣️

Senior High School

"Taehyung!!!" Teriak seorang Namja sambil berlari menuju orang yang ia panggil. Si pemilik nama sama sekali terlihat tak mengindahkan panggilan dari teman baiknya disekolah itu.

Merasa kesal karena sejak tadi ia di acuhkan oleh Taehyung ia berteriak di telinga temannya yang saat ini sedang melamun sambil berjalan.

"Yakk!! Kim Taehyungie! Apa kau mendengarku, Eoh?!" Ucapnya keras, namun seketika namja itu kaget akan respon Taehyung yang begitu lambat, Taehyung hanya menatapnya "ada apa?" Tanyanya yang terlihat bingung.

"Yakk kenapa hari ini kau lemot sekali? Ada apa, hah?" Ucap namja itu khawatir. Taehyung yang mendengar pertanyaan sahabatnya ini tersenyum "Gwaencana, aku hanya banyak pikiran, tak perlu khawatir, aku... pergi dulu!" Taehyung segera pergi dari sahabatnya ia berlari sekencang mungkin, tangannya menutupi sebagian wajahnya yang terlihat khawatir akan sesuatu 'kumohon, jangan lagi..' batinnya.

Why I Can't, Hyung?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora