~Tae Two~

8K 423 12
                                        

"Gara-gara kau, istriku pergi untuk selamanya!"
"Gara-gara kau, Eomma meninggal!"
"Gara-gara kau, Namjoon sakit!"
"Semua gara-gara kau, SEMUA!!!"
"Gara-gara kau, keluargaku menjadi hancur!"
"Kenapa kau harus hadir di keluarga ini, hah!?"
"Aku membencimu!, kau bukan adikku tapi anak pembawa sial dikeluargaku!"
"Kenapa tak kau saja yang mati!, kenapa harus Eomma?!"

Deg!

"Tae ingat, jika Tae merasa sedih, maka berdoalah kepada Tuhan, bilang padanya jika kamu kuat menahannya, karena Tae adalah bunga berharga untuk Eomma, karena itu Tae harus semakin kuat, baik-baik lah dengan semua orang meski itu menyakitkan, jika Eomma sudah tak-" ucapannya dipotong bocah kecilnya, karena anak itu tahu apa yang akan diucapkan ibunya jika diteruskan

"Eomma bicara apa, Eomma akan sembuh okay, iya Tae akan berusaha kuat kok, Tae akan jadi bunga mawar untuk Eomma, makanya Eomma harus sembuh, jangan tinggalkan Tae sendiri Eomma, karena mawar akan mati jika tidak dirawat, yah?" Ucapannya tak sebanding dengan tubuhnya, Tae masih kecil tapi dia sudah tahu penderitaan dunia yang kejam ini, apalagi sebulan setelahnya percakapan yang ternyata adalah percakapan serta pelukan terakhir antara ibu dan anak, dan saat itu Taehyung masih umur 6 tahun.

11 tahun kemudian..

"Uuugh..." Erangan pagi yang terdengar menyakitkan dari seorang Namja tampan didalam kamarnya. Terlihat disana dia baru terbangun dari tidurnya, eh ralat dari pingsannya.

"Aku pingsan lagi ya?" Batinnya

"Aiishh.. sakit sekali..." Erangan menyakitkan itu terdengar lagi dari bibir pucat saat namja itu ingin bangun, dia terus memaksa untuk berdiri tapi masih tak bisa, akhirnya dia harus menyeret tubuhnya mendekati tempat tidur ukuran single bed itu. "Apa tak ada meski hanya seseorang yang mau memindahkan ku ke ranjang? Apa tidak ada yang tau atau pura-pura tak tahu?" Pikirnya.

Sudah 11 tahun Eomma nya meninggal kan namja itu dan sudah 11 tahun ia terasingkan dikeluarganya sendiri. Yah, Namja tampan yang kesakitan karena semalaman disiksa Appa nya sendiri, dia adalah Kim Taehyung.

Namja malang yang harus kuat menghadapi semua kelakuan dari keluarga nya, meski dari keluarga yang sangat kaya, Taehyung harus mandiri karena tak ada yang peduli padanya sejak kematian Ibunya.

Karena satu hal yang membuatnya seperti ini adalah mereka, keluarga Kim, menganggap kematian Ibunya adalah kesalahan Taehyung.

Mereka mengatakan, andai Taehyung tak lahir, mungkin ibu nya masih bisa bertahan, andai Taehyung tak lahir mungkin penyakit yang bersarang di tubuh Ibunya tak kan kambuh dan tak kan semakin buruk.

Namun meski begitu, apa salah Taehyung?
Taehyung bisa mendapat kasih sayang sang Ibu hanya sebentar, dia ditinggal Ibunya Saat umur yang terbilang masih membutuhkan sosok seorang ibu. Tetapi semua orang malah menyalahkannya yang bahkan tak tahu apa-apa.

Sunyi dan gelap, gambaran keadaan didalam kamar seorang Namja tampan itu. Kamar minimalis yang didominasi dengan warna abu-abu, hitam, dan putih yang terkesan lebih sederhana, bahkan hanya sedikit barang-barang yang bisa mengisi ruangan luas itu.

Kamarnya yang sepi barang adalah bukan keinginan nya, Taehyung malah ingin kamarnya ramai akan barang-barang yang bisa membuatnya menghilangkan rasa beban hidupnya walau itu hanya sebentar. Namun ayahnya malah membuang barang-barang yang menurutnya tak berguna itu.

Hanya suara dentingan jarum jam yang menunjukkan angka jam 2 pagi mengisi suasana hening kamarnya.

Taehyung merenung disana, bersandar dipinggir ranjang sambil menatap keluar jendela yang mengarah pada balkon kamarnya.

Why I Can't, Hyung?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora