“Daniel, Cayla? kalian ngapain?” Kejut Andini.

Cayla pun tersenyum jahat tat kala melihat Andini hadir dalam permasalahan mereka. Mata Cayla begitu sinis saat melihatnya.

“Berisik lo wanita kampung,” Pekiknya sambil mendorong tubuh Andini dan membuatnya jatuh tersungkur ke lantai Toilet.

“Andini,,”

Daniel yang melihat kejadian itu segera mengampiri Andini dan menolongnya.

“Kamu gak apa-apa kan?” Tanyanya kepada Andini..

Andini hanya terdiam sambil membangunkan tubuhnya serta mempersihkan bajunya yang sedkit kotor akibat lantai yang basah.

“Cayla, urusan lo itu sama gue, bukan sama Andini.!” Teriak Daniel kesal.

Wajah Daniel semakin memerah. Aku hanya melihat Pertengkaran mereka dari kejauhan, Sepertinya aku tidak pantas mencampurinya. Apa lagi sudah ada Daniel yang pasti menjaga Andini,, untuk apa lagi aku ke sana. Pikirku yang mengurungkan niatku untuk bergabung bersama mereka.

“Varoo! udah yuuk gak usah ikut campur,,, kita kan gak ada urusan.” Via yang tiba-tiba berbicara di belakangku berusaha meracuniku untuk acuh kepada mereka, terutama Andini.

Aku masih terdiam, Hatiku terasa sakit tat kala melihat Daniel lah yang menjadi pahlawan untuk Andini kali ini. Entah kenapa aku bisa suka sama pacar orang yang notabannya gak akan bisa aku dapatkan hatinya.

Dari pada terus semakin sakit, aku pun mengikuti ajakan Via untuk meninggalkan mereka dan tidak jadi membantu Andini, karena memang sudah ada sang Pacar yang menjaganya.

Andini POV.

Aku terus menatap Cayla dengan tajam, entah kenapa dia sebegitu bencinya denganku, hanya karena aku pacarnya Daniel. Aku tahu dia cemburu, tapi tidak seharusanya dia bersikap kasar kepadaku.

“Huh, Cewek lemah! Gak nyangka aja selera Daniel sama sampah kayak gini.” Pekik Cayla dengan sadis.

Akupun membangunkan badanku dan kembali berdiri. Daniel terus memegangi tubuhku.

“Sebenarnya lo yang kampung Cayla! Berusaha dengan cara apapun, hanya untuk mendapatkan apa yang lo mau! Udik tau gak!” Jawab Daniel dengan nada yang kesal.

Melihat Daniel yang membela Andini, Cayla pun langsung memberitahu tentang Ayahnya.

“Hati gue emang sakit niel, sakit banget,, tapi gue pastiin, hari ini lo bakal denger kabar yang lebih menyakitkan.” Ancam Cayla kemudian meninggalkan Aku dan Daniel.

Setelah Cayla Pergi, Daniel menatapku sangat dalam, terlihat dari bola matanya yang terpancar. Aku yang mendengar Ancaman Cayla, menjadi penasaran dengan masalah yang Daniel alami.

“Niel, sebenarnya apa masalah kamu dengan dia? dan kudengar dari Cayla kamu sampai buat perjanjian juga?” Tanyaku kepada Daniel.

Daniel terus menatap wajahku kemudian menjawab.

“Karena kamu sudah mendengarnya, aku akan menjelaskannya sekarang. Tapi, apa kamu siap mendengarkannya? dan siap menerimanya?” Jelas Daniel.

Aku hanya mengangguk mendegar pertanyaan Daniel, saat itu Entah kenapa Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku tidak tahu, apa ini karena Daniel akan mengungkapkan semuanya kepadaku?

“Jadi, Awal pertemuanku dengannya itu pada saat acara makan malam yang di selenggarakan oleh perusahaan milik Ibunya. Aku dan Ayahku saat itu datang ke acara makan malam tersebut, dan di situlah awal pertemuanku dengan Cayla. Entah beberapa hari kemudian Cayla selalu menelpon ku. Saat itu aku belum Jadian denganmu Andini. Namun, selang beberapa hari Cayla semakin mendekatiku. Aku rasa saat itu dia mulai jatuh Cinta padaku. Nah, selang beberapa hari aku menembak mu, saat itu juga Cayla menembak ku. Aku bingung dengan Semua kejadian itu. Sampai pada akhirnya, aku menolak Cayla.”

Aku hanyut dalam cerita yang Daniel jelaskan.

“Terus kenapa kamu bisa jadian lagi sama dia?” Tanya ku lebih mendalam.

“Karena Cayla mengancam Ayahku. Dia bertemu Ayahku dan berkata akan memecatnya jika aku tidak mau menjadi pacarnya. Di saat itulah Ayahku menemui ku dan memohon kepadaku. Apa yang kamu rasakan Andini?, disaat orang tua mu, menangis memohon kepada anaknya sendiri dengan meminta belas kasihan. Aku sendiri tidak tega dengan hal itu. Maka setelah itu aku menuruti kemauannya untuk berpacaran dengan Cayla.”

Air mataku tiba-tiba kembali terjatuh, tetes demi tetes membasahi pipiku. Cerita yang di sampaikan oleh Daniel membuatku tersentuh. Entah kenapa, Aku malah semakin mecintai dirinya.

To be Continued...

Dia, Andini [SELESAI √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang