06. Persiapan

430 52 43
                                    

Saya akan selalu mengingatkan kepada kalian semua untuk memutar video di setiap permulaan bab. Hehehe

Selamat membaca^^

###

.

Minggu yang melelahkan bagi Shiyeon. Mengurus pernikahan ternyata tak semudah yang ia kira. Menyiapkan gedung, memesan katering, merancang undangan, dan hal-hal lain yang tidak bisa digantikan orang lain. Ia sebenarnya bisa saja memesan tanpa harus mempedulikan apakah sesuai dengan seleranya atau tidak, tapi bagi Shiyeon menikah hanya dilakukan sekali seumur hidup, maka dari itu tidak boleh dilaksanakan sembarangan. Ia sampai harus berhenti dari pekerjaannya karena terlalu sibuk.

Sementara Eunyool hanya mengikuti Shiyeon tanpa repot-repot terlibat dalam transaksi yang memusingkan. Shiyeon bersyukur setidaknya pemuda itu masih mau menemaninya kesana-kemari, walaupun dipaksa oleh Ny. Lee.

Dari dua minggu terakhir kesibukan mereka, Shiyeon jadi tahu banyak hal tentang calon suaminya ini. Seperti misalnya pemuda itu ternyata membenci timun dan menyukai warna netral, yaitu putih dan hitam serta gabungan keduanya, yaitu abu-abu. Ia lantas memesan katering tanpa sedikitpun keterlibatan timun serta tema dekorasi gedung pernikahan kombinasi antara putih dan hitam.

"Kali ini apa lagi?" tanya Eunyool yang mengemudi. Mereka baru saja mengambil undangan yang baru saja selesai dibuat.

Undangan adalah hal pertama yang mereka pikirkan ketika memulai kesibukan ini. Walaupun begitu, tetap saja pihak percetakan awalnya menolak permintaan mereka, yang memesan dalam jumlah banyak tetapi waktunya sangat mendesak. Beruntungnya salah satu dari kemudahan menjadi orang kaya adalah bisa mendapatkan hal yang hampir mustahil didapatkan orang biasa tanpa kesulitan yang berarti.

Gadis itu melihat kembali daftar kegiatannya hari ini. "Memilih cincin dan mengepas gaun."

Eunyool mendengkus. "Hanya dua, tapi pasti akan lama," keluhnya.

"Kau yang pemilih, selalu menolak pilihanku tetapi tidak ikut mencari," balas Shiyeon.

Eunyool cemberut. Mereka kemudian tiba di toko perhiasan dan mulai memilih cincin pernikahan.

"Aku tidak mau yang terlalu banyak motifnya," kata Eunyool. Gadis di sampingnya hanya mendesah lelah.

"Bagaimana dengan yang ini?"

"Bagaimana dengan yang ini?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagus," jawab pemuda itu. "Tapi masih terlalu mencolok, aku tidak suka."

Shiyeon mendesah untuk yang kesekian kalinya hari ini. Ia sibuk mencari dan tunangannya hanya berdiri di sana tanpa sedikitpun niat membantu.

"Hei," panggilnya. Eunyool menoleh. "Bagaimana kalau kita menikah menggunakan cincin pertunangan ini saja? Tidak akan ada yang memerhatikan."

Shiyeon meletakkan tangannya di atas tangan Eunyool di atas etalase perhiasan. Ia mendekatkan jari keduanya yang terpasang cincin pertunangan.

Our DreamsWhere stories live. Discover now