04. Kencan Pertama

408 51 73
                                    

Panggil saya Ellie, kalo situ lebih tua. Jangan panggil thor, saya nggak enak sama Avengers😁😂 btw saya line 96, kembarannya Hera (ngarep)

Oh iya, saya mau numpang promosi nih guys, sekalian nyari temen berbaper ria gitu, hehe

Jadi, buat yang suka sama cerita sastra, atau yang suka kalimat puitis, atau yang mau dibikin baper maksimal, atau yang mau nostalgia sama kisah zaman putih abu-abu, atau juga yang cuman pengen gagal move on sama masa lalunya (wkwkwkwk) bisa kunjungin work saya yang judulnya 'Bayangmu dalam Keheningan'.

Dijamin baper! Garansi saya baca cerita rekomendasi anda! Hahaha (saya kere', enggak bisa kasih duit segala macem)

Enggak panjang kok, paling banyak 500 kata perbab, dan babnya juga cuman ada 7(buat saat ini). Jadi, buat yang mau menghabiskan waktu senggang, silakan dicek yow...

Oh iya, di sini masih ada baekhera shipper yg mau gabung grup chat di WA nggak? Biar bisa seru-seruan bareng ngomongin baekhera gitu. Komen aja di sini ya..

Eniwey, happy reading^^ (videonya juga jan lupa yah)

###

.

"Cepatlah," omel Eunyool pada Shiyeon yang baru keluar dari mobil dan sedang kesusahan dengan sepatu berhak tinggi yang ia kenakan. "Gara-gara kau lama sekali dandannya kita berdua jadi terlambat."

Shiyeon mencibir.

"Apa? Apa kau menyalahkanku karena tidak menjemputmu lebih awal?" Eunyool bertanya.

Shiyeon memutar bola matanya dan memberi Eunyool tatapan, 'menurutmu?'

Pemuda itu mendengkus tak percaya, "Tak tahu malu kau itu."

Keduanya lalu berjalan masuk menuju ballroom hotel tempat diadakannya pesta yang diselenggarakan Goryeo Corp. Perusahaan tersebut telah berhasil menjual saham perdana kepada masyarakat, atau yang lebih dikenal dengan go public, dan karena itulah Ketua Wang mengadakan pesta besar atas kesuksesan ini. Ketua Wang juga mengundang banyak relasi dam kerabat, termasuk orang-orang yang tak terlibat dengan perusahaan seperti Eunyool dan Shiyeon.

Sudah dua minggu berlalu sejak Shiyeon dan Eunyool bertunangan. Seperti yang disepakati keduanya, atau lebih tepatnya diultimatum oleh Eunyool, mereka tidak seperti pasangan pada umumnya. Jangankan bertemu, saling mengirim pesan saja tidak pernah kecuali untuk memberitahukan orangtua salah satu ingin bertemu dengan calon menantunya. Seperti saat minggu lalu Ny. Lee meminta Shiyeon makan malam di rumah mereka.

Begitu keduanya mencapai pintu masuk, Hajin menyambut mereka. "Selamat datang Tuan Eunyool dan Nona Shiyeon. Kami harap anda berdua menikmati pestanya."

Eunyool tertegun dengan formalitas yang ditunjukkan Hajin. Kenapa gadis ini masih berani menampakkan diri setelah mematahkan hatinya? Padahal Eunyool harus menderita kehilangan cinta pertamanya saat ia bertunangan. Kejam sekali.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Eunyool.

"Dia penanggung jawab pesta ini, tentu saja dia harus berada di sini," jawab Shiyeon mendahului Hajin yang mengangguk membenarkan. Ia melihat tatapan terluka tunangannya pada gadis di depan mereka dan Shiyeon merasa sesuatu tak kasat mata tengah menusuk jantungnya.

"Aku tidak mau melihat wajahmu. Berbalik sana," ucap Eunyool pada Hajin.

Gadis itu tersenyum mendengar perintah kekanakan Eunyool padanya, namun ia menurut. "Baik."

"Dengar, mulai saat ini jangan pernah lagi menampakkan wajahmu di depanku. Walaupun kau karyawan di perusahaan ayahku, jangan sampai aku melihatmu di sana. Kau harus selalu menghindari bertemu denganku. Mengerti?"

Our DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang