02

16 3 0
                                    

Lo yang sekarang itu gue yang dulu
-ROBIN SANGJAYA-

"Hiks... hiks..."suara menangis terdengar di jendela kamar Robin dan membuat yang empunya kamar merasa risih.Robin berjalan menuju jendela kamarnya dia mengintip melalui gorden dan melihat Jina menangis tepat dibawa jendela kamar Robin,melihat hal tersebut Robin kaget bukan main.Robin pun segera membuka jendela kamarnya.

"Jina,lo kenapa?"ucap Robin dengan suara serak khas orang bangun tidur."Robin.....hiks"ucap Jina dan langsung memasuki kamar Robin."mama gue udah balik,gue takut hiks.."lanjutya saat memasuki kamar Robin.

"Lo gak usah takut,gue selalu ada buat ngehibur lo,jadi lo gak boleh kayak gini lagi,bahaya tau gak kalau lo keluar tengah malam,ini itu udah jam dua."ucap Robin menenangkan Jina.

"Yaudah gue pulang dulu, makasih atas sarannya,bay."
Jinapun keluar dari kamar Robin melalui jendela,jika Jina membutuhkan Robin,Jina akan pergi ke jendela tersebut untuk menenangkan diri.

Sang surya telah menyinari kamar Jina membuat yang empuya Kamar merasa risih dengan cahaya yang melewati jendela kamarnya.

"Omma... Jendelanya tutup dong,aku masih ngantuk ini..."ngeluh Jina.
"Bangun Jina... Anak gadis gak baik bangunnya kesiangan,jodohnya mau dipatok ayam?"ucap mama Jina sambil menarik selimut yang Jina gunakan.

"Aduh mah.... Aku udah dapet jodoh aku mah,namanya tuh Wanna one,mama tinggal pilih aja yang mana mama suka jadiin mantu."ucap Jina dengan senyuman.

"Udah ngehanyalnya,sekarang pergi mandi,badan kamu bau,nanti wanna one gak mau sama kamu."ucap mama Jina dan berlalu keluar dari kamar Jina.

"Ih... Mama gak asik."kesal Jina.
Jina pun melangkah ke kamar mandi dia heran kenapa mamanya begitu bahagia hari ini.

Setelah mandi Jina turun menuju keruang keluarga,dia melihat banyak kerabatnya berkumpul.Dia tidak mengetahui acara apa yang ada dirumahnya,karena jika kerabat jauhnya kumpul itu mingkin ada acara nikah ataupun liburan keluarga.

"Nek,ini ada acara apa?"ucap Jina kepada sang nenek.
"Nenek juga gak tau"bohong nenek Jina.
"Jina... Kangen."ucap Putri sepupu Jina dan langsung memeluk Jina.Jina yang diperlalukukan seperti itu kaget.

"Put,ini ada acara apasih?"heran Jina.
"Gak ada acara apa-apa kok."bohongnya.
"Masa sih?,gue jadi takut."ucap Jina dengan wajah yang heran.
"Gak usah takut kali... Gue aja gak takut."setelah mengucapkan kata tersebut Putri langsung meninggalkan Jina yang masih heran.

Ini ada apa sih?-batinya.

Saat Jina melangkahkan kakinya menuju tangga pertama lampu di semua ruangan dimatikan dan membuat Jina ketakutan karena dia memiliki phobia terhadap gelap.

"Omma.... Hiks.... Omma...."Jina menangis dan duduk memeluk lututnya.Dia sangat takut sekarang,kakinya bergetar kaku untuk di gerakkan.

"saeng-il chughahae."ucap semua orang diiringi dengan lampu yang menerangi.

"saeng-il chughahae Jina."ucap Robin mendekati Jina dengan membawa kue ulang tahun di tangannya.Hal tersebut membuat Jina kaget dan kesal kepada Robin dan semua orang.

"Apaan sih gak lucu tau gak."Ucapnya dan bergegas pergi dari hadapan semua orang,tetapi dia berhenti melangkah pada saat Robin berteriak hal yang membuat Jina hampir Pingsan.

"YAK,LO GAK MAU NONTON KONSERNYA WANNA ONE?"
Mendengar hal tersebut Jina langsung berlali memepuk Robin dan mengambil tiket konser yang berada di tangan Robin pada saat itu.

"Wah,Robin Oppa."kagum Jina dan kembali memeluk Robin,Robin yang diperlakukan demikian hanya kaget dan tersenyum.

"Tiketnya ada dua?"heran Jina.
"Iya,kamu pergi nonton sama Robin,ingat nilai kamu jangan sampai merah ok?"jelas mama Jina.
"Emang Robin mau nonton wanna one?Dia kan gak suka tempat ramai,tenang mah nilai aku gak akan merah kok."
"Siapa bilang gue gak mau?,gue maukok."jelas Robin dan membuat Jina tersenyum.

Keluarga Jina yang melihat hal tersebut tersenyum,bisa bisanya Jina melupakan ini hari adalah hari ulang tahunnya,sedangkan dia mengingat semua hari,tanggal,tahun dan juga umur Biasnya.

---

Jina melangkahkan kakinya di perpustakaan sekolahnya,dia memilih buku buku soal ulangan,tiba tiba dia mendengar siswa lain membicarakan tentang Robin yang tampan dan juga senior yang baik,tidak hanya baik Robin adalah siswa kebanggan sekolahnya,bayangkan Robin yang ganteng dan juga berprestasi siapa tidak ingin dengannya,tidak hanya itu Robin juga sering mengikuti acara olimpiade dan mendapatkan juara satu ataupun dua,selain itu Robin juga ketua osis sekolahnya.

Mendengar anak lain membicarakan kelebihan Robin membuat Jina panas,dia tidak mengetahui kenala dengannya yang intinya Jina tidak menyukai jika ada anak lain membicarakan kehebatan Robin.

"Yak,Robin gak sebaik itu,buktinya dia juga sering jahilin anak lain."ucap Jina menjelekkan Robin.
"Tapi kak Robi itu ganteng,sudah ganteng pintar,baik lagi.Siapa sih yang gak mau sama dia?"ucap siswa tersebut.
"Dan juga yah kak Robin itu perhatian banget sama semua orang."ucap temannya.

"Tau ah,yang intinya Robin gak sebaik yang lo fikirin."kesalnya lalu pergi meninggalkan dua siswa tersebut.
"Dia kenapa?"tanya siswi tersebut yang hanya mendapatkan gelengan dari temannya.

"Gue heran deh kenapa sih banyak banget yang kagumin siRobin."kesal Jina dengan menendang tanah.
"Kenapa emang?cemburu?."ucap Robin yang mendengar perkataan Jina.Mendengar hal tersebut Jina langsung dalah tingkah.

"Siapa yang cemburu?enggak kok."ucap Jina yang masih membelakangi Robin.
"Bilang aja kali... Kalau cemburu."canda Robin,kesal dengan Robi Jina langsung meninggal kan Robin yang terkekeh sendiri.

Jina lo aneh banget.-batin Robin dan melihat punggung Jina yang semakin menjauh.

"Hiks.... Hiks... Gue binci Robin.... Dia selalu menang nandingin gue."terdengar suara di balik semak semak,mendengar namanya disebut,Robin pun berjalan melihat siapa yang membencinya.

"Lo kenapa benci sama gue?"ucap Robin dengan wajah polosnya.Cewek tersebut kaget melihat Robin.
"Iya.... GUE... BENCI LO."ucal cewek tersebut dengan menekan kata 'gue benci lo'.mendengar hal tersebut Robin hanya mengangguk tampak tidak mempermasalahkan apa yang cewek tersebut katakan.

"Lo kenapa gak marah?."herannya.
"Lo... Citra kan?"ucap Robin dan mendapat anggukan dari Cewek bernama Citra tersebut."lo siswi samping kelas gue dan mendapatkan peringkat dua umum,pernah melamar jadi wakil ketua osis tapi lo batalin,juara tiga lomba olimpiade sains,suka baca komik Doraemon,gak suka Drama korea,dan yang paling gue ingat,lo tolak sahabat gue,dan lo benci gue."lanjut Robin dengan santai.Citra terkejut mengapa Robin mengetahui semua tentang dirinya.

"Lo kenapa tau?"
"Gue tau dari Gilang,cowok yang lo tolak,dia curhat semua tentang lo di gue,dan yang gue pengen tau,lo benci gue karena apa?,hm... Pasti kalau bukan gue kalahin nilai lo,lo mau jadi ketua osis?pilih gih yang benar mana?."tanya Robin.

"Gur benci lo karna Nilai lo yang selalu kalahin nilai gue,karena lo mama gue suka marah gak jelas karna nilai gue,sebelum gue pindah di sekolah ini dari TK sampai SMP gue selalu mendapat juara Satu umum,dan sekarang lo ada itu bullshit"jelas Citra dengan mata berkaca kaca.

"Dengar yah Cintra,LO YANG SEKARANG ITU GUE YANG DULU."ucap Robin dan membuat Citra kaget.

###

Happy reading guyss....

999+ typo

I MISS YOU SO MUCHWhere stories live. Discover now