4

39 6 0
                                    

aku membalikkan pancake  yang sudah hampir matang dan memuja warnanya yang mulai berubah keemasan. air liurku seakan ingin menetes mencium aromanya.

kedua orang tuaku sudah pergi berangkat kekantor. tinggal aku dan beberapa asisten rumah tanggaku. aku sedikit jago memasak meskipun bibi melarangku memasak tapi aku terkadang lebih memilih masakan buatanku.

aku mengambil pisau dan mulai mengoleskan mentega pada pancake yang baru saja kuangkat. kutunggu pancakenya sedikit dingin lalu mulai menyantapnya.

aku masih tidak percaya kalau aku dijodohkan dengan lelaki idamanku. dewi fortuna benar-benar sedang memihak pada diriku sekarang. sebaiknya aku memberi tahu Ji Eun berita ini pasti dia tidak akan percaya.

To Ji Eun : Kyaaa!! aku ada berita bagus, dan kau pasti tidak akan percaya!

tak perlu waktu lama Ji Eun langsung membalas pesanku

From Ji Eun: kau terdengar antusias sekali? baiklah ceritakan kepadaku

From me: menceritakannya via pesan akan membuat jariku keriting karena mengetiknya, lebih baik kita ketemuan di cafe tempat kita selalu nongkrong, bagaimana? kau tidak sibuk kan?

From Ji Eun: baiklah, bagaimana kalau jam 10 pagi? karena aku ada kelas siang.

From me: setuju! aku juga ada kelas siang, sampai jumpa disana.


***

"APA!!!??? aku tidak percaya!?? sahabat psyhcoku ini mendapatkan apa yang diinginkannya." Ji Eun tersedak ketika meminum smoothienya

bisa dibilang beruntung tapi tetap saja Taehyung belum memiliki perasaan untukku "Dewi Fortuna sedang berpihak padaku." aku tersenyum seperti seorang pyscopath

"aku sangat bahagia untukmu Andrea! tapi apakah dia?"

aku tahu apa yang dimaksud Ji Eun "belum, dia bahkan berpikir aku merencanakan ini? bukankah itu gila? maksudku aku memang mencintainya tapi aku tidak mungkin memaksa orang tuaku menjodohkan aku pada Taehyung?"

Ji Eun tersenyum sambil menyeruput sodanya "kalau aku jadi Taehyung, aku pasti akan berpikiran sama dengannya... karena kau kan sudah sangat jelas terobsesi dengannya" Ji Eun tertawa dan aku menatapnya tajam

"terserah, aku tidak peduli" jawabku ketus

"maaf, aku hanya bercanda" Jie Eun tersenyum dengan mengedip-ngedipkan matanya seperti anak kecil yang ingin meminta maaf. dan aku tahu perkataan tidak serius meskipun orang juga akan berpikiran sama dengannya jika mereka tahu obsesiku dengan Taehyung. aku hanya bisa tersenyum kearah sahabat yang selalu mendukungku dalam susah dan senang.

tak terasa kami sudah hampir 2 jam mengobrol dicafe ini aku dan Ji Eun bersiap untuk berangkat kekampus, kami berpelukan hangat lau mengucapkan sampai jumpa.

***

aku sedang menuju kelasku dan kulihat Taehyung sedang duduk dengan seorang pria tapi bukan pria yang dikelas kemarin. aku pun berlari kecil untuk menjumpainya

"selamat siang Taehyungku" ucapku sumringah dan kudengar pria disampingnya terkekeh

Taehyung menghela nafasnya "tidak bisakah kau berhenti mengangguku?" dan kudengar lagi pria disampingnya tertawa lagi

"apa yang kau tertawakan!? ada yang lucu!?" ucapku ketus dan matanya membelalak lalu menyeringai kearahku

"wah, Taehyung... Gadismu ternyata sangar" dia terkekeh kembali

"dia bukan gadisku Jungkook dan tidak akan pernah menjadi gadisku"

mulutku ternganga mendengar ucapan Taehyung, bukankah kami akan segera bertunangan? statusku bukan lagi gadisnya tapi soon to-be calon istrinya "apa kau lupa, bukankah kita akan segera menikah"

mulut lelaki disamping Taehyung itu menganga, seperti tidak percaya dengan ucapanku

"meskipun kita akan segera menikah, bukan berarti kau akan menjadi wanitaku, aku bahkan tidak menyukaimu." perkataannya kembali menyayat hatiku tapi aku tak gentar

"aku tidak peduli"

"yeah aku tahu" jawabnya singkat

"sebaiknya kau beri tahu teman disampingmu itu untuk menutup mulut sebelum para lalat hinggap disana" Taehyung menatap Jungkook yang masih terlihat terkejut, dia menyenggol bahunya dan Jungkook sadar kembali.

Taehyung menatapku dari bawah sampai atas, tatapannya benar-benar mengintimidasiku lalu tersenyum menyeringai padaku. apa maksudnya? apakah pakaian terlihat norak? tentu saja tidak mungkin, aku wanita yang sangat modis.

kulihat Taehyung melambaikan tangannya kepada seorang wanita dan ternyata itu adalah wanita kemarin. wanita itu tersenyum manis kearah kami dan aku memutarkan mataku melihat Taehyung juga tersenyum padanya

"Hai, Sayang..." ucap wanita itu aku bahkan belum tahu namanya

SAYANG!? jadi wanita ini pacarnya? wah, dia sedang mengetesku.

"Eun Chae, perkenalkan ini calon istriku, Andrea... yang aku ceritakan tadi kepadamu."

"Senang berkenalan denganmu, aku Eun Chae... aku tahu kalian dijodohkan tapi Taehyung tidak mencintaimu jadi pernikahan kalian tidak berarti apapun dan kami sudah berpacaran cukup lama ditambah aku mengerti situasi yang dialami Taehyung." dia tertawa pelan yang diikuti dengan Taehyung

aku menyambut tangannya hangat berusaha untuk tegar "senang juga berkenalan denganmu pacarnya Taehyung dan aku adalah Seo Andrea calon istrinya Taehyung" senyum Eun Chae memudar medengar perkataanku

dia pikir aku akan kalah dengannya!?

tidak mungkin.

Eun Chae berdehem sebelum menyebutkan senjatanya selanjut "kenapa kau sangat terobsesi dengan pacarku?"

"ketika kau jatuh cinta, kau tidak perlu sebuah alasan."

Jungkook menatapku tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya mendengar percakapan antara kami bertiga. Taehyung dan Eun Chae tertawa pelan mendengar ucapanku

aku menghela nafas "baiklah sampai jumpa."

Taehyung melambaikan tangannya kearahku "Bye, calon istriku."

aku berjalan menjauhui mereka, Taehyung benar-benar mempermalukanku...aku tidak percaya aku masih ingin mempertahankannya dan bahkan wanita itu Eun Chae juga menyindirku. tapi aku terlalu buta akan perasaanku padanya. bahkan dia memperkenalkan wanita yang dia sebut pacarnya itu padaku. Taehyung seperti memberi peringatan bahwa tidak ada posisi untukku dihatinya. dan kembali lagi aku tidak peduli, aku masih percaya ada sedikit tempat dihatinya untukku.

aku percaya itu.


~~~

jangan lupa leave vomments ya para readers :)



Broken Heart ~ Kim TaehyungWhere stories live. Discover now