Apology?

752 87 5
                                    

     Di dalam pesawat menuju Beijing,China.

Luhan duduk bersama Tao dan berada di barisan depan,

Lay duduk di samping Suho yang sedang membaca sebuah buku di tanganya, Lay hanya terdiam melihat ke arah Suho yang masih fokus dengan bukunya.

"Hey Leader" panggil Lay setelah ia membuka home screen ponselnya.

"Hm?" Jawab Suho.

"Apa yang kau pikirkan soal Kris? Untuk pertama kali kita trainee dan menjadi satu dalam sebuah agensi dan grup, apa yang kau pikirkan tentang pertama kali melihatnya?" Lay menatap Suho.

Leader itu nampak berpikir dan kemudian menutup bukunya. Wajahnya terlihat seperti orang yang berpikir serius.

"Dia adalah hyung yang baik untuk kita semua, dia bisa menjadi leader untuk EXO-M juga karena kalian yang memilihnya kan hyung?"

Lay mengangguk
"Kau benar.. Tapi.. Aku sangat terkejut dengan perubahan sikapnya.. Aku.. Merasa bersalah"

"Karena dia.. Menyudahi kontrak dengan kita dan SM.Ent?"

"Ya.. Masalah itu juga.. Tapi saat kita konser adalah hal paling menggangguku.." Jawab Lay.

"Hmmm itu juga sangat menganggu.. Tapi.. Aku percaya dia akan baik-baik saja dan segera kembali menjadi baik lagi.. " Suho bergumam.

7:24 PM. Beijing.

Luhan,Suho,Lay,Tao dan manager menuju ke agensi Lian dan Kris. Mereka baru saja tiba dan sudah di jemput oleh mobil pribadi dri agensi.

Sampai di agensi Manager EXO berbicara secara pribadi dengan CEO Yang dan manager Lian.

Suho dan Lay menuju caffetaria yang ada di sana,Tao pergi bersama Lian.

Sedangkan Luhan sedang bersama dengan Kris. Mereka menaiki tangga untuk sampai di rooftop.

"Ah.. Aku senang bertemu denganmu lagi," Luhan membuka suara.

Kris tersenyum tipis,

"Jadi.. Hanya kita saja?" Jawabnya beberapa detik kemudian. Luhan mengangguk.

"Mereka sudah tau aku ingin bicara denganmu,jadi.. Mereka memberi kita waktu. Aku tau kau pasti tidak ingin bertemu yang lainya tapi.. Jangan lupakan pertemanan kita walaupun kau membenciku." Lagi-lagi Luhan tersenyum.

Mereka sampai di rooftop. Tak banyak yang berubah, disana ada bangku dan beberapa meja yang tersusun rapi. Ya.. Beberapa tahun lalu itu adalah saksi bisu trainee Luhan,Kris,Lian dan Lay.

Luhan berjalan ke arah pagar pembatas, angin malam yang sedikit kencang menerbangkan rambut tipis Luhan, Kris mengikuti Luhan.

"Aku ingat saat kita trainee dulu, sering makan dan membawanya kemari," Luhan tersenyum.

Kris hanya tersenyum menanggapi Luhan, ia duduk di atas pagar.

Beberapa menit.. Mereka saling diam. Mereka terlarut dalam nostalgia di masa lalu.. Entah itu masa trainee,sebelum debut.. Debut bersama EXO, entahlah.. Hanya mereka yang tau apa yang mereka pikirkan untuk saat ini.

"Di atas gedung ini aku selalu berpikir, dulu.. Aku bukan siapa-siapa.. Bahkan tanpa nama belakang EXO" Luhan membuka pembicaraan.

"Aku bahkan hampir menyerah untuk debut.. Tinggal beberapa langkah lagi tapi.. Aku pernah berpikir untuk menyerah.. Jika bukan karena kau yang menyuruhku untuk bertahan sebentar lagi" lanjut Luhan, dia tersenyum.

"Luhan.."

Tao dan Lian sedang berjalan menuju ke agensi setelah mereka memutuskan untuk mengunjungi tempat latihan Tao dulu, Tao bilang dia merindukan teman-teman dan guru tarinya, dia juga menjelaskan soal masalah Kris.. Ya.. Sudah banyak yang tau soal itu di sana jadi.. Mereka juga harus tau sebenarnya.. Apa yang sudah terjadi bukan.

"Ah, ge,kau tau para member sangat merindukanmu, mereka bilang kau harus cepat debut dan mengadakan konser tour di korea, kami pasti yang pertama dia barisan vip" canda Tao sambil memakan ice creamnya.

Lian tertawa, dia senang jika sahabat barunya sangat mendukung dirinya.

"Pasti. Aku akan segera selesaikan dan debut secepatnya, menguasai semua tangga lagu dan mendapatkan penghargaan pendatang baru terbaik, bukankah itu impian yang bagus?" Jawab Lian sambil berjalan menirukan gaya Baekhyun yang periang. Tao hanya tertawa lepas melihat tingkah Lian.

"Itu akan terjadi jika konsep debutmu sesuai ekspetasi mereka hyung,"

Lian berhenti dan menunggu Tao, ia merangkulnya.

"Iya, aku tau itu. Aku sudah punya pengalaman debut" jawabnya sambil 'wink' ke arah Tao.

"Lian EXO?" Tao bercanda.

"Ah... Pasti Luhan ge dan Kris ge sedang membicarakan hal yang sangat mereka ingin katakan belakangan ini, menurutmu.. Apa hasilnya nanti? Sebuah kesepakatan? Atau.. Permintan maaf?" Tanya Lian yang langsung memakan ice cream yang masih beku itu.

"Aku tidak terlalu yakin tapi.. Luhan ge pasti bisa membuat Kris ge sadar.."

Lian mengangguk.

"Aku sangat terkejut soal siaran itu,"

"Itu kesalahan tidak di sengaja Tao.. Tapi.. Komentar haters memang membuat sakit hati, tapi sikap Kria ge juga salah.."

"Apa.. Dia akan kembali bersama EXO lagi sepertiku dan Luhan ge?"

"Jangan terlalu berharap lebih.. Tapi jika memang iya itu bagus bukan?"

"Hm.. Dan semuanya akan kembali lagi,"

"Tapi.. Kris ge sangat keras kepala.."
Lian menganggukan kepalanya tanda setuju..








Seoul, Korea Selatan.

Di dorm, semuanya sudah tidur tapi seseorang kini berada di sofa dan tengah memandang sebuah tablet berukuran sedang, ia memeperhatikan tulisan entah apa itu dengan sangat detail. Tapi.. Raut wajahnya sangat berbeda dengan itu.. Raut wajahnya penuh dengan kebencian.

"Kenapa jika dia ingin kembali ke EXO harus bilang jika benci dan malah membuat kita semua terseret lagi dalam masalahnya? Apa.. Masalah dia saat itu tidak dia pikirkan? Cih, dia sama sekali tidak memikirkan orang lain, dia egois, yang dia pikirkan hanyalah karirnya, yang jelas-jelas sebentar lagi akan berakhir" dia bergumam, tapi seseorang berhasil mendengar semuanya.

"D.O-ya?"

Ia buru-buru menutup halaman tabletnya dan berlari ke arah kamar di sudut.

































"Utarakan apa yang kalian rasakan padaku."

"Jadi.. Kalian mau satu persatu dari kita berbicara empat mata denganya?"

"Kau pikir semudah itu? Tolong lihat sudah sejauh mana keburukanmu untuk kami. Bisakah.. Kau tidak terlibat dengan kami lagi?."

"Disini aku leadernya!"

Maaf bru update..

Masih mau lanjut??

EXO OT12 (End)Where stories live. Discover now