Chapter 6

3.7K 128 6
                                    

AUTHOR POV

Hari itu merupakan hari yang cukup panjang bagi Aland baru saja memijakkan kakinya di sebuah negara dengan julukan kiblat Fashion dunia. Ia harus menempuh penerbangan panjang kembali selama kurang lebih 16 jam menuju Jakarta.

Hal itu ia lakukan hanya untuk mencari sebuah pelampiasan, inilah sisi gelap dari seorang Aland selama kurang lebih 10 tahun terakhir yang tidak diketahui oleh banyak orang. Hanya orang-orang terdekat dan beberapa kalangan pembisnis mengetahui hal ini. Namun mereka tidak peduli, karena mereka sebagian atau mungkin semua juga sama saja.

Bagi mereka yang terpenting adalah seseorang berkompeten dalam pekerjaannya dan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya bagi perusahaan mereka masing-masing. Sesuatu mengenai kehidupan pribadi bukanlah faktor utama penentu kesuksesan seseorang. Tidak heran mereka membawa gandengan berbeda-beda setiap saat hanya untuk menghadiri sebuah perjamuan makan malam perusahaan mereka sendiri atau perusahaan lain.

Biasanya wanita yang mereka gandeng kebanyakan berasal dari kalangan artis, baik dalam maupun mancanegara. Toh si artis juga akan mendapat keuntungan karena memacari atau dekat dengan orang-orang kaya. Bisa dibilang ini fifty-fifty. Kedua belah pihak mendapatkan keuntungan masing-masing.
Ada juga yang memilih membuat pencitraan dengan mempublikasikan ke publik tentang pernikahan mereka, mengumumkan ke seluruh negri kalau hanya mencintai satu wanita namun di belakang mereka hanya sekumpulan orang-orang brengsek maniak sex. Sebenernya ini sebuah pencitraan yang mungkin sudah tidak asing lagi.

Setibanya Aland  di bandara Soekarno Hatta sekitar 2 dini hari, ia langsung memutuskan untuk lebih memilih singgah dan beristirahat di hotel terletak tidak jauh dari perusahaannya daripada pulang ke rumah. Agar Pagi harinya, ia bisa langsung menuju perusahaan.

Ia benar-benar seorang workaholic, sebenarnya selagi ia di dalam pesawat ia terus berkutat dengan dokumen-dokumen perusahaannya. Barulah pesawatnya mendarat dan stay di hotel, ia baru benar-benar beristirahat.

Sikapnya yang pekerja keras, bertanggung jawab, dan pantang menyerah dalam mencapai yang ia inginkan memang patut diacungi jempol. Tetapi seiring berjalannya waktu pasti ada saat ia lelah dengan beban yang ia pikul seorang diri.

Jangan kaget karena hal itu 10 tahun terakhir ia menjalani kehidupan seperti yang orang-orang sering bilang yaitu seorang casanova.

Dia memanfaatkan ketampanannya dan kekayaannya untuk bergonta ganti pasangan, one night stand sudah menjadi seperti makanan sehari-harinya, dan mabuk tentu merupakan hal biasa.

Namun khusus untuk one night stand ia harus selalu menggunakan pengaman, ia tidak ingin repot ada seseorang yang mengaku mengandung anak yang tidak ia inginkan. Sebenarnya pernah terjadi namun itu sebuah salah paham dan sudah ia bereskan.

Saat ini sudah pukul 1 siang, ia melewatkan makan siangnya lagi. Untungnya tadi pagi ia menyempatkan diri memakan sarapan "all you can eat" yang telah disediakan oleh hotel. Ia berhenti sejenak untuk menyegarkan pikiran dan melihat pemandangan kota dari gedung pencakar langit miliknya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Save MeWhere stories live. Discover now