Bab XXXI. Last Night Before Fight

819 79 156
                                    

Sehari sebelum pertandingan terakhir.

Linda berjalan hati-hati, agar tidak ada yang mengenalinya di tempat ini. Tempat ia berdiri saat ini adalah arena latihan para hewan buas, di mana setiap prajurit melatih hewan peliharaan buasnya. Ia sendiri hanya diam, tidak berniat membawa serigalanya. Ia sudah mendapatkannya sejak pertama kali di sini, namun ia belum pernah sekalipun berkontak dengan serigalanya.

Dengan topeng terpasang di wajahnya, ia melihat ada pertarungan di arena stadion. Biasanya, ada beberapa prajurit yang saling mempertarungkan hewan peliharaannya. Kali ini, ia dikejutkan oleh bintang di sana. Walau secara kenyataan Linda benci hal ini, namun ia tetap mendekat.

Matanya terbelalak melihat siapa di sana. Ia tahu serigala berbulu cokelat muda dengan mata merah itu. Siapa lagi kalau bukan Eno? Lawannya adalah serigala besar berbulu putih. Jika mata Eno bukan warna mata asli, lawannya memiliki warna mata asli yaitu amber.

"Hadirin yang terhormat, selamat datang di arena pertarungan kami! Kali ini, bintangnya adalah manusia serigala. Yang ini... adalah seorang bintang memiliki reputasi tak terkalahkan, The Alpha!"

Serigala putih melolong, lain halnya dengan Eno yang duduk sambil memandang tajam lawannya.

"Kali ini, lawan The Alpha adalah pendatang baru, di mana ia mengabdi pada kita baru-baru ini. Dengan tatapan iblis dan sikap yang tenang, berilah salam pada Coldy Brown!"

Giliran Eno melolong. Linda semakin mendekat, di mana ia bisa melihat pertarungan tanpa dicurigai. Kedua serigala besar itu saling menatap satu sama lain, dengan geraman dan tatapan tajam menyertai.

"Hadirin terhormat, mari kita saksikan. Pertandingan... dimulai!"

Sorakan mendengar kata-kata itu diikuti lonceng berbunyi membuat keduanya saling melompat dan menyerang satu sama lain. The Alpha tampak sangat tenang walau Eno melawannya dengan brutal. Di suatu titik, The Alpha berhasil membalikkan peran.

Eno... Eno... Linda membatin.

Namun ternyata, tidak semudah yang mereka kira. Mata Eno tampak menyala dan seketika, ia langsung menerjang The Alpha dan memberikannya cekikan maut sebelum The Alpha sadar apa yang terjadi. Serigala besar itu tewas.

Apa?! Linda sangat terkejut. Ia mulai berpikir jika bangsa Kegelapan memang tidak salah memilih pembunuh. Mereka memilih putri dari pemimpin manusia serigala Achler sekaligus salah satu prajurit elite manusia serigala termuda. Linda terdecak. Mereka memang sengaja memilih Eno.

Lolongan Eno saat itu menandakan akan kemenangannya. Lalu, Eno pun digiring masuk dan digantikan dengan pertarungan alap-alap. Linda menghela napas dan keluar dari arena. Ia pun diam-diam ke tempat hewan berkumpul sebelum masuk arena. Di sana, ia menemukan Eno dalam wujud manusianya, namun masih dengan mata merah.

Eno digiring oleh empat penjaga, lengkap dengan senjata untuk melumpuhkan manusia serigala. Lalu, Linda juga melihat kehadiran Yaxl, salah satu anggota Jenner di sana. Mereka sedikit berbincang, lalu Yaxl berseru karena salah satu dari penjaga itu membuatnya kesal.

"Apa kau bilang?!" Yaxl membentak.

"I-itu... bukan apa-apa. Ka-kami hanya mendengar omongan luar. Kami tidak tahu... itu benar atau tidak. Makanya, kami bertanya," balas penjaga yang dibentak itu.

Yaxl tampak kesal. "Dengar, ya. Kelompok itu musnah, hampir tiga belas tahun yang lalu, dan itu karena semua sudah selesai. Tidak ada yang perlu kalian tahu. Jika memang penasaran, aku katakan, ya, kami adalah kelompok itu. Namun, itu sudah berakhir. Katakan pada semua agar mereka tidak membahasnya lagi!"

Loctus : The Guardians Of The Great Magic - 3 [END]Where stories live. Discover now