Bab XVIII. Diversion (I)

743 72 95
                                    

Berita diculiknya Eno Delacour membuat seisi sekolah panik. Yang menculik adalah bangsa Kegelapan dan mereka berani menculik Eno walaupun di Hadlewood. Para guru khawatir bila penculikan ini memiliki maksud tertentu dan masih berlanjut sementara para murid takut bila mereka akan menjadi sasaran berikutnya.

Leona menghela napasnya menatap langit yang cerah pagi ini. Hutan yang tertutup salju terlihat menakjubkan dari lantai lima. Ia ingin turun dan membuat beberapa malaikat salju di sana. Namun, ia hanya diam di lantai lima berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Ia tertunduk, mengingat semua yang terjadi. Percakapan rahasia antara Aiko, Nam Byul, dan Kai jelas ada hubungannya dengan penculikan Eno. Terlebih kelima anggota kaki tangan Boss mengetahui siapa saja keenam Lachlers. Setidaknya perkiraan mereka tidak meleset.

Bagaimana ini? Leona memegangi kepalanya pusing.

"Hei!" Seorang pria datang dan memakaikan tudung jaket Leona di kepala gadis itu. Leona terkejut dan menoleh.

"Takemiya-san! Kukira siapa," ucap Leona untuk menutupi keterkejutannya. "Ada apa?"

Ken tersenyum. "Tumben kamu di sini, sendirian. Mana yang lain?"

Leona menghela napas. "Entahlah. Kai sedang berdiskusi bersama Kevin soal pertandingan selanjutnya. Amanda dan Arie menjadi pelatih sementara ekskul Memanah. Aku ingat hari ini ada ekskulnya. Lalu Tony sedang bersama Caroline--aku lupa masalah apa--dan Vinnie sedang menemui Nam Byul soal pertunangannya."

"Oh, iya. Aku dengar, temanmu si Yokohama bertunangan. Benar?"

"Benar." Leona mengangguk. "Vinnie ingin menghentikannya, entah Nam Byul. Vinnie memiliki hati lain yang dijaga."

"Benar juga. Pertunangan mereka hanya untuk kerja sama." Ken teringat dan mengangguk pelan. "Lalu kamu?"

Leona menoleh, menatap Ken. "Apa maksudmu denganku?"

Ken menarik napas dan menghembuskannya. "Apa kau punya hati yang sedang kau jaga?"

Mendadak, Leona terdiam. Tubuhnya seolah membeku mendengarnya, tapi ia tidak mau kelewatan. Perlahan, ia bertanya, "Apa maksudmu?"

"Kau punya hati yang sedang kau jaga? Maksudmu, ada orang yang kau sukai?" tanya Ken.

"Me-memangnya, kenapa?" Leona balas tanya, gugup.

Ken diam sekilas dan tersenyum. "Bukan apa-apa."

Leona kembali diam dan mengangguk pelan. Ia kembali menikmati indahnya pemandangan hutan salju dari lantai lima sekolahnya. Tangannya saling mengait menjadi satu sambil meniupnya.

***

Sementara itu, Kai tampak menunggu di salah satu bangku taman belakang. Ia menunggu Aiko yang memintanya menemuinya di sini. Gadis itu bilang ia punya informasi lain yang harus keenam Lachlers tahu. Semuanya.

"Kau datang lebih dulu, Hideoki-san." Suara Aiko terdengar dari belakangnya.

Kai menoleh. "Kau tahu nama jepangku juga. Banyak yang tidak mengingatnya."

"Tentu saja." Aiko duduk di sebelah lelaki itu. Ia memakai balutan mantel kelabu dengan syal nila dan sepatu boot musim dinginnya. "Aku punya banyak informasi soal bangsa Kegelapan dan rencana mereka."

"Sungguh?" tanya Kai seolah tidak percaya. "Apalagi?"

Aiko menunduk. "Malam saat Eno diculik, Seo Byul menemui temanmu, Shin So Hee."

Loctus : The Guardians Of The Great Magic - 3 [END]Where stories live. Discover now