Bab VI. Apologized

846 85 17
                                    

Henri sedang menunggu dengan santai waktu sarapan dengan temannya, Anya dan Phil. Ia duduk di taman belakang sambil menikmati dedaunan yang berjatuhan. Angin dengan lembut membelainya.

"Henri, lihat ini. Daunnya cantik, 'kan?" tanya Anya sambil menunjukkan salah satu daun yang rontok dari pohon dekat mereka.

Henri memasang senyumnya. "Benar. Cantik sekali."

Anya tersenyum, membuat Henri tersenyum lebih lebar. Sementara itu, Phil berdeham.

"Aku mau ke toilet sebentar. Kalian jangan pergi-pergi, ya!" pesan Phil sambil melangkah ke toilet.

Henri menjawab, "Tentu saja."

"Aku ingin menyimpannya," ucap Anya pelan.

"Tidak ada salahnya. Simpanlah," balas Henri yang membuat Anya semakin senang.

"Terima kasih." Anya tersenyum.

Henri ikut tersenyum. Namun, senyumnya memudar saat mendengar dehaman dari seorang gadis berambut panjang hitam yang berdiri tak jauh di sampingnya. Ia menatap gadis itu beberapa saat sebelum membelalakkan matanya.

"Kakak tidak..." Henri mendadak bisu.

Seo Byul tersenyum dan mendekat. Anya ikut menatap Seo Byul dengan tajam.

"Ada apa ini?" tanya Anya.

"Bisakah kita bicara sebentar, Henri?" tanya Seo Byul datar.

Anya menatap Henri yang diam. "Kau kenal, Henri?"

Henru menatap Seo Byul masih tidak percaya. "Ya, aku kenal." Ia menatap Anya sekilas. "Kau duluan ke ruang makan dengan Phil."

"Ta-tapi Henri--"

"Aku akan menyusul!" Henri menyela sambil mendekati Seo Byul. "Ada apa?"

Seo Byul mendesah. "Ikut aku."

Mereka pergi ke sisi lain taman yang kosong. Di sana, Henri langsung mencerocos dengan banyak pertanyaan. Tentu saja Henri kenal dengan Seo Byul. Dulu, Seo Byul adalah sahabat baik kakaknya. Ia tidak tahu sekarang.

"Ada apa? Kau masih berbuat masalah dengan kakakku?" tanya Henri malas. Ia juga tahu Seo Byul dulu pernah menindas kakaknya.

Seo Byul menggeleng. "Bukan itu. Jadi, kau memang masih hidup."

Henri mendesah. "Ya, kakak lihat sendiri."

"Kau sudah bertemu Ha Yeon?" tanya Seo Byul.

"Ya, kemarin sepertinya." Henri mengingat-ingat. "Dia meminta saran."

"Biar kutebak, supaya baikan dengan Leona?" terka Seo Byul yang dibalas dengan anggukan kepala. "Sudah kuduga."

Henri mengerutkan kening. "Ada masalah apa, ya?"

Seo Byul menggeleng. "Masalah kecil. Namun, Ha Yeon saat itu tidak bisa mengontrol emosinya. Ia marah. Ia ingin minta maaf pada kakakmu tapi bingung. Ia tidak pernah semarah ini sebelumnya."

Henri ber-oh ria mendengar penjelasan Seo Byul. "Ada alasan lain kenapa kakak mau menemuiku?"

"Aku hanya ingin menyapamu, apa salahnya?" Seo Byul balas tanya. Ia tersenyum. "Dulu, kita sudah kenal satu sama lain. Aku juga sudah berbaikan dengan kakakmu. Setidaknya, bisakah kita berbaikan?"

Henri melipat kedua tangannya di depan dada seolah berpikir keras. "Entahlah. Apa benar kalian berbaikan?"

"Ya!" balas Seo Byul.

"Kalau begitu, aku setuju." Henri menghela napas. "Kita berbaikan."

Seo Byul tersenyum. "Tentu."

Loctus : The Guardians Of The Great Magic - 3 [END]Where stories live. Discover now