Really married : teasing

686 63 6
                                        

"Hahahahhahaha.." taeyang dn hyorin tertawa terbahak bahak setelah mendengar cerita dari sahabatnya, kwon jiyong.

"Semua ini gara2 kalian. terutama kau! " tudingnya pada hyorin.
"Khe, Kau menyalahkanku.?!" wanita yg tengah hamil itu menunjuk diri dengan terkekeh.

"Kau yg menggiring opininya." sungut jiyong masih kesal.

"Salahkan dirimu sendiri yg tidak mau berkencan, kau malah asik mengganggu kami." oceh hyorin takmau kalah.

"Lalu kau sudah menjelaskan jika kau seorang pria normal.?" tanya taeyang, jelas ia juga tidak mau terseret masalah seperti  ini, itu menjijikan.

"Aku belum menjelaskan apapun kepadanya." jawab jiyong terlihat santai.
"Apa kau menikmati tuduhannya.?" kikik hyorin yg hapir saja kena lemparan bantal jika tidak di halangi oleh suaminya.

"Aku tidak ada waktu untuk menjelaskan hal sepele seperti itu, waktu ku terlalu berharga untuk menjelaskan hal yg takpenting." jawabnya acuh.
"Jelas itu penting!" seru taeyang.
"Bagai mana jika selamanya ia menganggapmu gay, Dan mencurigaiku sebagai selingkuhanmu.. Oh, itu menjijikan.. Kau harus menjelaskan dirimu yg sebenarnya agar kesalah pahaman ini cepat selesai.." sungut taeyang gemas.

Masalahnya bukan hanya jiyong saja yg di kira gay tpi dirinya juga, jika jieun berpikir dia adalah selingkuhan dari jiyong otomatis jieun juga beranggapan jika dirinya itu gay.

"Tenang youngbaeya.. Hahahaha." kali ini jiyong yg tertawa terbahak dengan respon sahabatnya.
"Aku punya cara tersendiri untuk menjelaskan status seksualku." sambungnya masih terkikik.
"Maksudmu.?" hyorin mengerutkan kening, pria ini kan sedikit berbeda dari pria kebanyakan, kadang jalan pikirannya tidak bisa di tebak..

"Tentu dengan tindakan, dengan menghamilinya itu akan menghapus secara otomatis opininya.."

Hyorin dn taeyang hanya geleng2.. Mereka yakin tindakan seprti itu tidak akan banyak berefek pada pemikiran jieun.
Buktinya, jieun masih percaya jika seorang taeyang adalah orang yg di cintai kwon jiyong.

--------

22:00

"Kau sudah pulang.?!" jieun melongokan kepalanya di pintu dapur saat mendengar suara kaki di ruang TV.

"Kau sedang memasak.?" jiyong berjalan menghampirinya.
"Belajar lebih tepatnya." ralat jieun.

Jiyong mengerutkan kening dn melihat jam, sudah selarut ini tpi gadis itu masih berkutat di dapur.

"Aku tidak bisa memasak, dari dulu." lanjut gadis itu memperjelas perkataanya.

"Jadi selama ini kau hanya membeli makanan siap saji.? Itu tidak sehat." jiyong melepaskan dasinya.
"Em. Em. Em! No!" jieun menggerak gerakan jari telunjuknya di depan wajah jieun.
"Tentu saja aku makan makanan rumah." gadis itu sudah kembali memasukan bahan makanan ke dalam panci.
"Ada jaewon yg memasakan makanan rumah untuk ku.. Setiap hari." katanya dengan di barengi senyuman.
"Jaewon.? Laki2.?" tanya jiyong yg di angguki jieun.
"Yup! Dia si tampan yg baik." pujinya tersenyum lebar.

"Dia Pacarmu.?" kali ini pertanyaan jiyong sedikit sinis.
"Bukan, hanya tetangga." jawab jieun sembari mencicipi hasil masakannya.

"Hanya tetangga.? Benarkah.?"

Jieun menghentikan kegiatannya sejenak, ia memalingkan wajahnya untuk menatap sang suami.
" Yeah, dia tetangga plus teman yg paliiiiiiing baik.." angguk jieun meyakinkan, tpi tidak untuk jiyong.
"Jika seorang pria dengan suka rela memasakan makanan untuk tetangga wanitanya, apa menurutmu dia tidak memilik suatu niat kepadamu.?"

GDIU💕💕💕💕Where stories live. Discover now