bad man 5 (lost)

438 54 16
                                        

"Jiyongah apa kau tau siapa pacarnya jieun.?" Hana datang menghampirinya dn langsung menanyai hal yg menurut jiyong tidak penting.
"Mana ku tau." ia mengangkat bahu dn menjawab ketus, jiyong terus memainkan ponselnya dn mengacuhna siapapun yg ada di sekitarnya.

Semenjak kehidupannya di atur oleh orang tua dn calon istrinya, kini jiyong lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain game dn bermalas malasan. bahkan ia juga sudah tidak perduli denga keluhan fans yg kecewa, tutup telinga dengan semua komentar yg mengkritik atau menghujatnya.

Beberapa fans merasa kecewa dengan sikap jiyong yg kini banyak berubah,  mereka juga kecewa karna pengunduran konser yg sangat mendadak dn banyak kegiatan2 jiyong yg di batalkan, seperti fanmeeting.

"Kau ini.. Ck.." decak Hana meliriknya sinis, wanita itu kembali duduk dn melihat selembar kertas di tangannya dengan mimik wajah serius.
"Aku yakin pria itu pasti sangat2 brengsek.." cetusnya bergumam sendiri.

"Jiyongah jika kau menghamili seorang gadis, apa kau akan bertanggung jawab.?" tanyanya melirik jiyong.
"Tidak!" ketusnya singkat.
"Kau sama saja seperti pria ini.. euh.. Jieunku yg Malang." Hana tertunduk sedih.

"Dia akan membesarkan bayinya sendiri.." gumamnya menerawang atas.

"Kau bilang apa tadi.?!" jiyong terlonjak kaget, ia tidak mungkin salah dengar, ia yakin jika stylish nya  menyebut jieun dn bayi.

Jieun hamil.? Bayi ku.?

"Jieun akan membesarkan anaknya sendiri.? Apa maksudmu.?" sergah jiyong mencengkeram lengan hana dengan kuat.

"Jjiyongah.. Sakit!" ringis hana kesakitan.
"Jelaskan apa yg kau bicarakan tadi, jieun hamil.?" pria itu masih mencari jawaban dalam mata hana, ia sangat berharap jika ia tidak salah dengar.

"Aku menemukan ini saat aku membereskan mejanya." hana menunjukan surat medis kepada jiyong.

Segera saja jiyong mengambil surat itu dengan kasar dn membukanya dengan tergesa gesa.

Seketika itu wajahnya berubah memucat, airmata menggenang di pelupuk matanya dn keringat membasahi wajah tampannya.

Surat itu sudah menjelaskan jika jieun benar hamil, bahkan di dalam sana ada hasil USG nya.

"Jiyongah waegeurae.?" hana terlihat bingung juga khawatir melihat ekspresi lelaki itu.

"Bayi ini anakku." cetusnya bahagia.

Hana mengerutkan kening bingung, ia kurang paham apa yg di bicarakan oleh jiyong.
"Apa yg kau maksud, jiyongah.?" tanyanya memicingkan mata.

"Kau harus dengar baik2! Aku pria brengaek yg kau maksud, aku ayah dari bayi itu.. Aku orang yg sudah menidurinya.." jelas jiyong dengan detail.

"HAH?!"

Bukan hanya hana yg merasa kaget dn syok tpi Juga taehee, sang manajer yg kini sudah semakin akrab dengan jiyong.

"Ayo kita jemput jieun, aku akan menikahinya." jiyong sudah bangkit dari duduknya dn bersiap beranjak.
"Kita akan ke rumah jieun.?" tanya taehee.
"Yeah, of course. Aku akan bertanggung jawab atas bayi itu." katanya dengan mantap.
"Tapi bagai mana dengan pernikahan mu.? Bukankah sebentar lagi kau akan menikah.?" tanya hana yg di angguki oleh taehee.

"Siapa perduli.? Sekarang aku sudah menemukan tujuanku untuk tetap hidup dn aku akan memperjuangkan nya."

Hana dn taehee terdiam, jiyong terlihat bersemangat lagi sekarang, setelah kemarin pria itu bagaikan mayat hidup yg bermalas malasan.

"Tidak ada yg bisa menghalangiku saat ini,bahkan si tua bangka itu, aku akan hidup bahagia dengan mereka dn menjalani kehidupanku yg normal." terangnya penuh harapan yg membahagiakan.

GDIU💕💕💕💕Donde viven las historias. Descúbrelo ahora