untitled 8

337 45 9
                                        


"aku ada di bawah, bisa kau temui aku sekarang."

"Heh?! Jigeum?!" jieun berdiri kaget, pasalnya yg ia tau jika lelaki itu masih berada di Jepang sore tadi.

Dan sekarang jiyong menelponnya, mengatakan jika ia sudah ada di seoul,  lebih tepatnya di gedung apartemen nya.

"Ne... Sebentar lagi aku turun."

Tanpa mematikan panggilannya Jieunpun segera keluar, meski sempat kaget karna pria itu sudah ada di korea.

----

Jieun keluar dengan memakai piama, ia juga baru membersihkan make upnya karna ia pikir ia akan segera tidur dn beristirahat.

Entah karna saking merindukan nya atau memang bergerak sesuai keinginnanya, jieun langsung memeluk jiyong dn tersenyum bahagia.

Mendapat pelukan dari jieun membuat lelaki itu canggung, ada rasa takut saat mereka berpelukan di tempat terbuka namun ia juga sangat merindukan gadis mungil itu.

tentunya ia ingat soal pembicaraannya dengan ceo loen ent 2 hari yg lalu di jepang.

"Oppa mian aku lupa memberitahumu jika malam natal nanti aku tidak bisa pergi, aku sudah ada jadwal di SBS gayo daejun." cerocos jieun masih memeluknya.

"Aku juga masih ada jadwal di Jepang.." kata jiyong pelan.

"Jieunah." jiyong melepaskan pelukan jieun dn membuat gadis itu mendongak bingung.
"Ada sesuatu yg ingin ku bicarakan." katanya serius.

Tentu saja ini membuat jieun melonjak bahagia, ia yakin jiyong akan mengutarakan perasaanya.

"Apa.?" tanyanya dengan senyum lebar.

"Masuklah kemobil."

"Ne.?! Kita mau kemana.? Aku.. Aku tidak bisa pergi jauh karna besok aku sudah ada jadwal." panik jieun, ia tidak mungkin bisa menolak ajakan pria itu tpi ia juga sadar jika  ia sudah memiliki jadwal besok.

"Masuk lah.. Ini tidak akan lama." ujarnya seolah mengerti pikiran jieun.

"Baiklah." angguk jieun setuju.

Akhirnya mobilpun meluncur keluar dn sepanjang perjalanan jieun terus tersenyum, entah apa yg ada di dalam pikirannya saat ini.
Yang pasti ia sangat bahagia bisa melihat pria di sebelahnya ini.

Berbeda dengan jiyong, ekspresinya datar dn kaku, seperti sedang menyimpan sesuatu.

Hingga beberapa menit berlalu dn jieun pun bosan dengan keheningan ini.
"Oppa.. Kenapa kau hanya diam.? Apa terjadi sesuatu.?" tanya jieun yg memperhatikan jiyong sejak tadi, pria itu takberbicara apapun semenjak mereka keluar gedung dn ekspresi jiyong masih sama, datar dn kaku.

"Oppa marebwa. Bukankah ada yg ingin kau bicarakan.? Kau ingin bicara apa.?!" jieun berusaha untuk sabar, mungkin pria itu masih lelah setelah perjalanan yg cukup jauh.

Jiyong memarkirkan mobilnya di sebuah restoran mewah, ia diam sejenak sebelum akhirnya beranjak keluar dari mobil dn mengajak jieun untuk ikut turun.

Jieun hanya pasrah pria itu menariknya masuk resto.
ada sedikit khawatir saat memasuki resto mewah itu , ia takut banyak orang disana.

Namun bersukur karna resto sepi, tidak ada pengunjung satupun di sana.

Seorang resepsionis dn beberapa kariawan nampak syok melihat dua selebriti besar itu masuk, mereka takbisa berkata kata saat tau gdragon lah yg mebooking restoran malam ini.

"Jangan mengambil gambar, jangan menguping dn jangan menyebar berita apapun tentang mereka. Jika ada yg menyebarkan hal ini pada media atau sns kalian, maka kalian akan di pecat dn mendapat denda, serta hukuman. kalian paham!" perintah manajer resto pada kariawannya.

"Ne.. Kami mengerti!" dengen serentak mereka mematuhi.

Lee tae hee selaku manajer jiyong terus mengawasi sekitar, ia harus memastikan jika tempat itu aman dn tidak ada satupun dari para karuawan mengambil foto.

---------

Sementara itu dua orang di dalam ruangan vvip itu terlihat sedang bersitegang, entah bagai mana awalnya sampai2 mereka bisa bertengkar.

"Kedekatan kita,  kebersamaan kita selama ini,  apa tidak ada artinya untukmu.?" tanya jieun menahan airmayanya.

"Mianhae.. Aku mengatakan hal ini agar kau tidak salah paham..  Mianhae." sesal jiyong.

"Mwo? Kau bilang agar aku tidak salah paham.?" solois muda itu tersenyum getir.

"Bagian mana agar membuatku tidak salah paham.. perhatianmu, cincin atau ciuman itu.?  Apa aku harus tidak salah paham dengan ap yg kita lakukan."

hatinya terasa tercabik saat melihat wanita cantik itu menangis.
Semua orangpun akan mengira mereka berkencan jika melihat betapa tulus dn mesranya ia memperhatikan jieun.

"aku mencintaimu dn itu sudah jelas.. Geudae wae .?" airmata itu mengalir takbisa di bendung lagi.

"Mianhae." jiyong hanya menunduk dn meminta maaf.

"Jangan hanya mengatakan hal itu..  Aku muak mendengrnya.. Aku ingin mendengar kata2 yg membuatku paham dengan posisiku sekarang.." pekik jieun sedikit berteriak, ia prustasi dengan sikap jiyong yg terus menerus mengucapkan kata 'maaf' tanpa memberi penjelasan.

Jiyong hanya bisa diam..  Hatinya juga hancur saat mengatakan hal yg bertentangan dengan hatinya. 

"Oppa.. Jujurlah, Apa kau mencintaiku.?" suara jieun sedikit melembut, dn suara itu bagai rayuan untuk jiyong.
Jujur saja, ia sangat ingin memeluk tubuh mungil itu dn menghapus airmatanya.

"Aku hanya ingin tau.. Dimana posisiku sebenarnya." isaknya yg mencari kejujuran dalam mata jiyong.

Sulit bagi jiyong.. Ia tidak bisa membohongi perasaanya jika ia memang mencintai wanita di hadapannya ini tpi bayang2 perkataan ceo kim membuatnya tidak berani untuk berkata jujur.
Terlalu mengerikan jika merusak karir yg sudah gadis itu bangun.

"Mianhae jieunah." pada akhirnya hanya kata itu yg keluar dari mulutnya. 
Mengatakan maaf maaf dn maaf adalah solusi ketidak beraniannya mengatakan kejujuran.

"Arra.. Arraseo.. Aku tau posisiku sekarang." jieun tersenyum miris.
"Selama ini cintaku bertepuk sebelah tangan." lirihnya yg di barengi jatuhnya buliran airmata.

"Gomawo oppa.. Setidaknya aku bisa belajar dari semua ini.. Tidak semua perhatian, cium dn bahkan hadiah2 kecil itu bisa disebut Cinta.. Kata pertemananpun bisa melakukan semua itu."  airmata meluncur dari pelupuk matanya, namun buru2 itu segera jieun hapus dn mundur beberapa langkah.

"Memalukan." gumanya sedikit terkekh.
"Benar2 memalukan." solosi muda itupun beranjak, meninggalkan resto mewah itu.

Para karyawan resto saling berbisik dn menatap bingung melihat solois bernama IU itu keluar sambil menangis, Mereka berspekulasi jika IU di campakkan.

"Aku tidak percaya jika mereka memiliki hubungan." bisik salah satu dari mereka.
"Aku juga syok saat tau yg datang adalah gdragon, apa lagi wanita yg di bawanya." ujar kariyawan lainnya.
"Padahal mereka sangat serasi saat di konser dn gdragon juga terlihat gugup saat berdekatan dengannya, tpi kenapa.. Aku benci ini." kesal salah satu fans shipper dari gdiu, ia kecewa karna harapan bisa melihat dua musisi hebat itu benar2 berpasangan sirna sudah.

"Dunia entertainment memang penuh kejutan." gumam salah satu senior mereka.
Wanita yg terlihat sudah tidak muda lagi itu memilih untuk beranjak, telinganya terasa sakit saat para junior2 bergunjing tentang idola populer itu.

Sedangkan pria yg masih di dalam itu hanya bisa menunduk meminta maaf dn memaki diri sendiri.

Tentu ini sangat menyakitkan untuk jieun, setelah semua perhatian dn kasih sayang yg ia curahkan dengan tulus kini berakhir dengan sikap pecundangnya yg membuat gadis itu menelan kekecewaan yg pahit.

"Mianhae."

----- TBC ------

GDIU💕💕💕💕Where stories live. Discover now