"Nuna, kau tidak bekerja hari ini.?" tanya lee jisoo adik jieun.
"Selama 3 hari aku ambil cuti." jawab jieun sembari menyendokan sup untuk adiknya itu.
"Tumben.. Jangan2 kau di pecat secara diam2."
"Jika aku di pecat, kau mau makan apa.?" sungut jieun sambil memukul adiknya dengan sendok.
"Sssttt.." jisoo hanya mendesis kesakitan saat kepalanya di pukul dengan sendok.
"Yah itu bagianku!" sungut jisoo ketika telur dadarnya di comot tanpa ijin .
"Kau sudah menghabiskan dua piring nasi dn sekarang kau mengambil jatahku." protes remaja tampan itu.
"Mwo? Aku yg mencari uang untuk makan jadi terserah aku mau makan berapa piring dn mengambil apa saja." sentak jieun takmau kalah.
"Aigu jeongmal.. Lama2 kau sepeprti babi." sinisnya.
"Lagi pula kenapa kau begitu rakus, apa kau sedang stres.?" tanyanya heran. pagi ini jieun tak terlihat seperti biasanya, gadis mungil itu makan dengan porsi yg cukup banyak .
"Tidak usah banyak bicara cepat habiskan dn pergi kesekolah." omelnya tanpa menatap sang adik yg menatapnya heran.
Setelah sarapan selesai jisoo pun berpamitan untuk pergi sekolah dn jieun menjalankan tugasnya seperti biasa, menyiram tanaman dn membersihkan pekarangan rumahnya.
Rumah sederhana itu adalah satu2nya peninggalan dari sang ayah, sejak ayahnya meninggal jieun dn adiknya tinggal di rumah itu.
Sementara itu sang ibu sudah menikah lagi, sebenarnya bisa saja mereka ikut bersama ibunya yg sudah menikah dn hidup lumayan berkecukupan, hanya saja jieun tidak mau mengganggu kehidupan baru sang ibu dn terlebih lagi jisoo belum bisa menerima ayah baru mereka.
"Aigu jieunie, kau ada di rumah?" sapa tetangga.
"Eoh ahjumma.." sahut jieun menanggapi.
"Bagai mana kabarmu.?" tanyanya dengan ramah.
"Sangat baik." angguk jieun.
"Sepertinya kau agak sedikit lebih gemuk, pasti pekerjaan mu sangat menyenangkan."
jieun hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil, memang sih akhir2 ini nafsu makanya tidak bisa di kontrol.
Tpi tidak harus blak2an seperti itu.
"Ya sudah saya pergi dulu, mau menjemput sa eun." pamitnya.
Setelah melihat ahjumma itu pergi jieun Buru2 masuk untuk mengecek kondisi berat badanya.
"Apa benar aku gemuk.? "
Jieun menatapi dirinya di cermin, yeah memang itu benar, pipinya sedikit lebih cubby sekarang.
"Tapi aku semakin cantik." pujinya pada diri sendiri.
Jieun segera melempar dirinya di kasur dn mengambil ponselnya.
Hari ini ia bisa bersantai sesuka hati, tidak ada jadwal apapun hari ini dn itu sangat menyenangkan.
"Kira2 si menyebalkan itu sedang apa ya.?" tangan mungilnya menari nari Indah di layar ponsel dn ia membuka sns pribadinya.
"Dia tidak memposting apapun." gumamnya kecewa saat ia mengunjungi sns kwon jiyong.
"Seprtinya dia memang sedang berlibur dengan tunangannya, ahk! Kenapa aku jadi kesla." jieun memendam diri dalam selimut, hatinya tiba2 kacaw hanya karna tidak ada kabar dari jiyong.
Biasanya ponsel itu tidak pernah tenag dari gangguan sang suprestar, pasti ada saja yg jadi masalah dn di ributkan.
Tpi sekarang ponsel cantiknya itu sepi dari gangguan kwon jiyong, benar2 tidak ada notif apapun di sana.
"Akh menyebalkan!"
----------
Pulau jeju..
Jiyong menyandarkan dirinya di sebuah kursi yg langsung menghadap lautan, kaca matanya bertengger Indah di Batang hidungnya dn earphone terpasang manis di telinganya,
Yeah ia menikmati liburan nya.
YOU ARE READING
GDIU💕💕💕💕
Short Storyini cuma kumpulan ff gue yg udah pernah di post di fb.. ya mudah2an berfaedahlah ya ffnya.. ff ini campur2 loh ya judulnya jdi jangan ada bingung nanti..
