dua ㅡ tokyo tower, minato.

6K 1.2K 156
                                    

//

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

//

"tokyo tower?"

changbin mengangguk menanggapi pertanyaan felix.

menyadari sesuatu, changbin menghela napas. itu kalimat pertama felix sejak mereka berangkat dan berhenti di kawasan tokyo tower.

lift yang mereka tumpangi naik, membawa changbin dan felix ke puncak.

dengan harga 1.440 yen tiap orang, ibukota jepang dari bagian tertinggi menara bisa dinikmati indahnya.

felix melongok, memandangi tokyo dari lift. tampak terkesima, tapi menahan-nahan wajah girang.

changbin terkekeh diam-diam.

"kenapa kesini?" tanya felix lagi.

"lo pernah update instastory, kan? mau ke tokyo tower tapi gak pernah sempet?"

tawa kecil changbin mengudara saat felix tercenung kaget, mungkin terkejut karena changbin masih mengingat instastory yang dia unggah tiga minggu lalu.

felix mendengus kecil, tau changbin menertawakannya.

seo changbin hidup dengan deretan kejutan-kejutan, begitu menurut felix.

ia hanya tidak tau bahwa kehadirannya di hidup changbin adalah kejutan terbaik.

changbin pertama melihat felix saat ia berada di tahun kedua sekolah menengah.

si bocah lee berdiri di jejeran paling belakang anak baru, menunduk malu-malu.

lantas ia mengenal felix karena mereka berada di klub yang sama; klub sepak bola.

pertukaran nomor ponsel terjadi setelahnya disusul percakapan panjang di telepon pada malam hari, hasil modus changbin yang salah pencet nomor.

jangan salahkan changbin jika ia jatuh hati, felix membuatnya nyaman semudah mengacungkan jari.

changbin pikir, melihat segala sikap menerima oleh felix akan memuluskan perasaannya; memuluskan hubungan mereka.

apalagi setelah felix begitu lugas mengaku, "gue gak bisa suka perempuan, kak."

pengakuan yang beresiko, tapi felix memberitahunya. berarti felix memercayai changbin, kan?

namun changbin salah.

dugaannya salah besar.

lift berhenti di dek paling atas.

kota tokyo dari ketinggian 250 meter nampak kecil, seolah mampu changbin genggam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kota tokyo dari ketinggian 250 meter nampak kecil, seolah mampu changbin genggam.

yang tidak mampu digenggamnya adalah lelaki bersurai kecoklatan di sebelahnyaㅡyang kini tengah berlari mendekati kaca.

ditatapnya lekat-lekat felix yang menempelkan dahi pada kaca pembatas.

puncak tokyo tower tempat mereka berpijak kelewat tinggi, tapi felix sumringah. pertama kalinya tersenyum sejak bermenit-menit lalu changbin bawa pergi.

mata membulat, menelusur tiap sudut kota yang terlihat. felix bagai anak kecil menggemaskan.

changbin suka anak kecil.

"seneng?"

menoleh, anggukan semangat. "iya! gue mau ke tokyo tower dari awal dateng bulan lalu, tapi gak pernah kesampean."

felix memanyunkan bibir.

miris sendiri karena tinggal di shirokane yang satu distrik dengan tokyo tower, distrik minato, tapi tak pernah menyambangi ikon kota tokyo itu.

"eh, gue belum berhenti kesel sama lo gara-gara asal narik gue ya, kak," dalam sekejap, nada felix berubah ketus. "tapi gue beneran berterimakasih udah dibawa kesini."

"santai." dua bahu naik tak acuh, changbin menatap felix. "gue heran aja kenapa lo seneng banget gitu. maksud gue, ini cuma tokyo tower, elah."

"senenglah, liat dong!" pekik felix tiba-tiba.

changbin diseret mendekat, tangan felix menuding-nuding kaca.

random, tapi changbin sadar ia menunjuk tiap titik lampu yang terjangkau.

"kota tokyo bagus banget gak, sih, kak?" intonasi felix melembut. "gue berasa liat taburan bintang gara-gara lampu kota yang kecil-kecil jauh di bawah gue gitu."

"jadi lo mau liat bintang?" tanya changbin lagi.

"hmp." felix mengangguk, lagi.

"kalo gitu sih gak usah ke tokyo tower."

mengernyitkan dahi, felix melongo. badannya menyerong ke arah changbin meski kaki tetap terarah pada kaca.

"hah? gimana?"

"you have all the stars and galaxies inside the pair of dazzling eyes you own." changbin menatap felix tepat di mata. "i love astronomy."

//

jadi night tour changlix resmi dimulai!! aku bakal bawa kalian mengelilingi tokyo di malam hari, i really wish i could explain it good😁

counting stars.Where stories live. Discover now