26. Go

4K 503 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"La.. how could you.." lirih Ale tanpa sadar meremas kertas ditangannya.

Tanpa berpikir panjang, Ale langsung keluar dari rumah Trella dengan surat dan kunci mobil Trella di tangannya. Langkahnya tegas dan wajahnya masih tetap mengeras dan pucat. Ketika ia keluar dari rumah Trella, pria itu hanya melemparkan kunci mobil Trella pada supir suruhannya dan dengan marah meminta sang supir untuk membawakan mobil ke alamat rumahnya.

Ale begitu kesetanan di sepanjang perjalanan. Pria itu menekan klakson mobil berkali-kali hanya karena hal sepele yang berada di depannya. Mulutnya berkali-kali mengumpat kepada siapapun di jalanan yang berhasil menghalangi mobilnya untuk melaju kencang.

Dadanya sesak dan matanya memanas. Dengan kasar ia menarik dasi yang sejak tadi melingkar erat di lehernya, berharap perasaan sesaknya sedikit hilang. Namun nihil. Ale semakin merasa sesak dan sakit hati. Ketika kemacetan berhasil ia hindari, pria itu mengendarai mobilnya secepat mungkin. Tidak peduli apakah akan ada polisi yang menilangnya atau tidak.

Sampai ketika rumahnya kini terlihat dengan mata kepalanya sendiri. Ale menginjak rem dengan seketika, tidak membiarkan mobilnya langsung masuk ke dalam rumah. Dengan marah pria itu memukul-mukul setir dihadapannya dan berteriak mengumpat. Mencoba mengeluarkan semua perasaannya disana.

Untuk waktu sekitar tiga puluh menit, Ale berdiam di dalam mobilnya. Membiarkan sambutan langit malam menemaninya untuk beberapa menit sampai akhirnya ia kembali melajukan mobilnya dan masuk ke halaman rumah. Dengan kasar ia mengelap wajahnya dengan tangannya sendiri kemudian tubuh tegapnya langsung keluar dari dalam mobil.

Ale berjalan masuk ke dalam rumah. Lampu-lampu sudah dinyalakan dan ia bisa mendengar suara Trella yang bersenandung pelan. Kepalanya mengernyit sakit entah kenapa.

"Ale!" Trella memekik senang dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Barusan ada supir yang anter mobil aku hehe makasih." Ucap Trella dengan tersipu.

"Hmm." Jawab Ale dengan gumaman.

Ale tidak tau harus bereaksi seperti apa. Segalanya terlalu mengejutkan untuknya sampai ia tidak bisa menjawab Trella dengan biasa.

"Kenapa Le?" tanya Trella tiba-tiba.

"Nggak." Jawab Ale dingin.

"Hmm.. Aku.. Aku berhasil bikin ayam goreng dan juga sup jagung." Cicit Trella pelan.

"Kamu mau makan gak?" lanjutnya bertanya ragu.

Ale mendelik menatap Trella tanpa sadar. Kemudian tangannya menarik secarik kertas dari dalam saku jasnya.

"Explain this." Ucap Ale dingin.

Trella tanpa sadar membelalakan matanya dengan tangan menutup mulutnya sendiri. Ia begitu kaget melihat surat pernyataan kegugurannya ada di tangan Ale. Dengan perlahan Trella mencoba meraih surat itu, tapi tangan Ale lebih cepat kembali menariknya.

Lingua FrancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang