23. Another Side of Her

4.6K 531 126
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Huaaa.. Aleeee.."

Ale yang sedang tertidur pulas langsung terbangun mendengar suara isak tangis yang nyaring di telinganya. Tubuhnya terduduk dan kemudian menyadari Trella berdiri disebelah tempat tidur sambil menangis menghadapnya.

"Kenapa, Gilly?" tanya Ale lembut sambil berdiri.

Trella semakin menangis ketika Ale mendorong pelan tubuhnya untuk didekap. Jemari lentik Trella langsung melingkari pinggang Ale dan kembali menangis disana. Ale jelas bingung. Ini masih cukup pagi, jam tujuh di hari Sabtu. Biasanya mereka berdua akan melonggarkan waktu bangun dan beranjak dari tempat tidur cukup siang. Apalagi, tadi malam keduanya bergadang karena Trella terlalu bersemangat mengepas barang dan pakaian untuk ke Las Vegas.

"Kenapa? What's wrong?" lanjut Ale bertanya.

Trella tidak menjawab apa-apa dan malah mengurai pelukan keduanya. Perlahan-lahan tangannya menarik tangan Ale dan menarik pria itu keluar dari kamar. Ale yang kebingungan pun hanya bisa pasrah mengikuti kemana langkah Trella.

"Itu.." tunjuk Trella ke arah depannya.

"Aku bikin ayam goreng.. Tapi minyaknya nyiprat semua dan jadi gosong.." adu Trella masih terisak di depan kompor dan wajan.

Ale tersenyum geli sambil melirik hasil karya Trella. Iya, ayam goreng itu hampir tiga perempatnya berubah warna hitam, sisanya malah belum masak sama sekali.

"Yang keciprat minyak yang mana?" tanya Ale sambil menarik Trella agar menatapnya.

"Gak penting. Yang penting itu ayam aku jadi gosong! Padahal aku mau liatin kamu masakan pertama aku.." keluh Trella masih sesekali terisak.

Ale mengabaikan keluhan Trella dan menarik kedua lengan perempuan itu. Ia bisa melihat dengan jelas beberapa titik merah yang menghiasi kulit mulus Trella. Ale yakin ini semua adalah cipratan minyak yang membuat perempuan di hadapannya itu menangis.

"Kita kasih obat dulu untuk luka kamu." ujar Ale.

Trella menggeleng langsung. "Tolong selamatin ayam aku aja.." lenguhnya memohon.

Ale tersenyum hangat. "Udah gak bisa diselamatin lagi, Gilly sayang.."

Trella langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan dan kembali menangis. "Masa ayam aku langsung mati gak berguna.."

Ale kembali tersenyum dan mengelus pelan rambut Trella. "Iya makanya kita obatin dulu tangan kamu yang kena minyak."

"Gak ada hubungannya, Le."

"Ada."

"Apa?" tanya Trella sambil mendongak seperti anak kecil.

"Ayam-ayam kamu pasti sedih kalau mereka mati sambil liat tangan kamu merah karena cipratan minyak dari mereka."

Lingua FrancaWhere stories live. Discover now