Sejuk ini....
Seperti hati...
Hampir beku dan mati
Petang ini laksana luka
Bagai tak ada senja di kaki langit jingganya
Bagaimana hatiku?
Aku sangat tidak baik
Seperti belati yang menusuk bilik dadaku sendiri
Bagaimana senyumku?
Aku bak lautan yang enggan berombak di tepimu
Aku tak anggun lagi seperti dulu
Gerimis ku tak akan sanggup menenangkanmu
Cahayaku tak akan mau menerangkanmu
Aku tak tahu...
Aku tak tahu...
Mengapa cinta tak pernah ku temui jalan keluarnya saat patah sedang merayap hati nan nestapa
Kenapa cinta enggan menunjukkan pintunya
Saat aku mulai sadar sudah sakiti hatinya
Bagaimana kalau aku meninggalkannya?
Bagaimana dia nantinya? Dia pasti akan jatuh dan sakit karnaku
Bagaimana aku? Aku pasti berpura baik saja dan tak ingin mengubur dalam cintaku padanya
Katakan padaku..
Malam... Beri aku jalan keluarnya
Bintang,bulan... Coba katakan...
Hujan... Jawab,
Senja... Apa yang harus ku lakukan?
Mengapa kalian semua diam???!!!
Bukan kalian hal yang paling ternyaman dalam hal berbagi? Bercerita? Tentang cinta dan rindunya?
Lantas mengapa diam?
Baik... Aku akan menghampiri sepi
Hei sepi... Apakah nanti dia akan melupakanku?
Baguslah... Tak mengapa jika sepi tak akan mudah temani aku
Aku tak akan kesepian kan
Iya....
Aku pasti aku selalu menyalahkan diriku
Rindu selalu menghantuiku
Luka yang ku buat sendiri
Untuk diriku...
Selalu ku tanam dalam benakku
DU LIEST GERADE
Tulisan Hujan
PoesieSekumpulan kata dari rasa, luka, kecewa kenangan, masa romansa, imajinasi dari pria penikmat hujan. Selamat menikmati cinta Selamat menunaikan luka Semoga kita sama.
