"iya Bun?"

"Bunda mau pulang ya, Alex kayaknya udah capek, dan ini juga udah malem" ucap Ersa.

Selda menghampiri Ersa dan memeluk Ersa erat "Selda gak mau pisah sama Bunda".

"gak boleh gitu, masa udah punya suami masih manja sama Bunda" tegur Ersa.

Selda melepaskan pelukannya "nanti Selda pasti sering main kerumah"

Ersa mengangguk mengiyakan "iya" ia mengelus pundak Selda.

"ya udah Bunda pulang ya. Rina, Dika, saya pulang duluan" Rina dan Dika mengangguk dan tersenyum kearah Ersa.

"hati-hati"

"pake supir pribadi aja ya diantarnya" saran Rina.

"gak usah, naik taksi aja" tolak Ersa halus.

"Alan, Bunda titip Selda ya, jangan kamu buat nangis anak kesayangan Bunda" ucap Ersa serius kepada Alan.

"iya Bunda"

Setelah itu Alan dan Selda mencium punggung tangan kanan Ersa secara bergantian. Dan Ersa pun juga bersalaman dengan Rina dan Dika.

"assalamulaikum"

"walaikumsallam"

"Mama sama Papa mau pamit pulang juga ah" ucap Rina tiba-tiba.

"kok buru-buru Ma, Pa" sahut Selda.

"gak papa, oh iya untuk kamar sudah Papa pesenin, ini kunci nya" ucap Dika dan memberikan sebuah kunci kepada Alan.

"makasih Pa" ucap Alan dan Selda bersamaan.

"kita pamit pulang..."

Alan dan Selda mencium punggung tangan kanan Dika dan Rina secara bergantian.

"hati-hati Ma, Pa" ucap Alan.

"assalamulaikum"

"walaikumsallam"

⌚⌚⌚

Hanya ada keheningan diantara Selda dan Alan. Suasana begitu canggung, wajar saja karena ini baru pertama kali mereka sekamar dengan lawan jenis.

"sana mandi duluan" suruh Selda kepada Alan yang sedang sibuk memainkan game di handphone nya.

"bentar lagi, ini bentar lagi menang" ucap Alan yang masih fokus kepada game di handphone nya itu.

"ini udah malam Alan!"

"iya, 5 menit" tawar Alan.

"cepat!!!"

Alan langsung menaruh handphone nya diatas nakas "iya iya, mandi bareng yuk" goda Alan.

Selda berjalan duduk diatas kasur "gak ada bareng-barengan, cepet sana aku juga mau mandi!"

"ya makanya bareng biar hemat waktu"

"GAK!"

Alan menghela nafasnya dan berjalan menuju ke kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi.

Sedangkan Selda mendengus kesal melihat kelakuan Alan yang seperti bocah menurutnya. Lima belas menit kemudian Alan keluar dari kamar mandi dengan celana diatas lutut dan kaus putih polosnya, jangan lupakan rambutnya yang masih basah.

Selda meneguk salivanya susah payah melihat Alan, Alan yang melihat Selda menatapnya aneh pun langsunt bingung.

"kenapa?" Alan menaikkan sebelah alisnya.

"enggak" Selda langsung mengalihkan pandangannya dan mulai berjalan menuju kamar mandi.

Tak ingin ambil pusing, Alan memilih untuk kembali memainkan game di handphone nya.

Kurang lebih 20 menit Selda menyelesaikan kegiatan mandinya. Ia pun keluar dari kamar mandi dengan piyama berwarna pink unicorn, ia langsung menghampiri Alan yang masih asik memainkan game di handphone nya.

"tidur! Besok lagi main gamenya!" titah Selda.

Alan mematikan handphone nya dan menaruhnya diatas nakas kemudian ia menatap Selda yang ternyata juga menatapnya.

Manik mata mereka saling bertemu. Alan mendekatkan wajahnya dengan wajah Selda, ia langsung melahap bibir mungil Selda. Awalnya Selda sempat kaget, namun lama-kelamaan ia terbawa suasana dan membalas ciuman Alan.

Cukup lama mereka berciuman sampai hampir kehabisan nafas. Alan kembali menatap wajah cantik Selda.

"you are mine"

Alan kembali melahap bibir mungil Selda dan akhirnya hal itu pun terjadi.

You know lah.






































Gada adegan plus nya kan? Iyalah, author aja masih 14 tahun :v

Habis ini Extra Part?
Ditunggu yaaaa Extra Part nya, jangan dihapus dulu story ini dari perpus.



Voment

SELAN✔Where stories live. Discover now