2

5.8K 450 7
                                    

Setelah dikurung selama berhari-hari di dalam penjara kini Mira dan para sandera lainnya dikumpulkan di dalam sebuah ruangan di istana dengan seorang wanita paruh baya dan beberapa orang kasim yang mengawasi mereka. Wanita itu melangkah dengan anggunnya sambil mengamati satu persatu sandera dengan teliti kemudian memisahkan mereka menjadi dua kelompok berdasarkan kecantikan rupa sehingga Mira tidak dapat menerka apa yang akan wanita itu lakukan kepada dirinya?

Wanita paruh baya itu datang kepada Mira dan tanpa perlawanan Mira membiarkan wanita itu menyentuh dagunya dan meneliti setiap bagian dari wajahnya.

"Kau seorang bangsawan?"

Mira menggeleng pelan, "Bukan"

Sekali lagi wanita itu memperhatikan wajah Mira baik-baik. Mata hijaunya yang terang, bentuk hidungnya yang lancip, tulang pipinya yang tinggi, dan juga bibirnya yang ranum. Tidak ada sedikit pun kekurangan di wajah Mira, ditambah lagi bentuk tubuhnya yang ramping dan tinggi menjadi nilai tambah bagi kecantikannya.

"Dia akan tinggal di Harem"

Bertepatan dengan seorang kasim yang ingin menariknya ke dalam kelompok wanita yang terpilih untuk tinggal di Harem, dua orang pengawal istana datang, mereka menghampiri wanita itu dan menyampaikan pesan dengan berbisik. Entah apa yang mereka sampaikan tapi setelah mereka pergi wanita itu kembali menatap Mira dan juga seorang kasim yang berdiri di sisinya lalu berkata, "Bersihkan dia lalu bawa ke kamar Tuan Maheer"

Sepasang alis Mira sontak terangkat naik mendengar nama itu. Nama seorang pria yang sering mengunjunginya ketika ia masih berada di balik jeruji besi. Tanpa sempat bertanya Mira dibawa oleh seorang kasim. Dua orang pelayan kerajaan membuntuti mereka layaknya anak kucing. Kasim terdebut memerintahkan mereka untuk membantu Mira membersihkan diri dan berdandan. Ia diberikan gaun sutra yang halus dan lembut juga wewangian yang tercium sensual, wewangian yang seakan-akan sengaja disemprotkan ke tubuh Mira khusus untuk menarik hasrat lawan jenisnya.

Oh, sekarang Mira mulai mengerti. Maheer yang ia pikir baik ternyata menginginkan sesuatu dari dirinya selama ini. Dengan janji manis yang membuat Mira yakin bahwa ia akan aman berada di istana Bashmad Maheer justru menjadi orang pertama yang melakukan sesuatu yang buruk kepadanya. Yah, sesuatu yang buruk. Meskipun Kira masih perawan tapi ia tahu apa yang Maheer inginkan dengan memanggil Mira ke kamarnya. Lelaki itu ingin menidurinya, ia akan memperlakukan Mira layaknya wanita penghibur di istana. Oh, Mira baru ingat bahwa itu memanglah statusnya sejak ia dipilih menjadi bagian dari Harem kerajaan.

Diantarkan oleh seorang kasim yang sama bernama Kafur, Mira tiba di depan kamar pribadi Maheer. Meski ia tidak tahu siapa Maheer yang sebenarnya dan apa posisinya di istana tapi Mira yakin lelaki itu punya kedudukan yang cukup penting di sini sehingga berhak atas haremnya Raja.

"Ingat jadilah gadis yang manis dan turuti apa yang diperintahkan oleh Tuan Maheer, mengerti" ucap Kafur, Kasim yang ditugaskan untuk mengurusnya. Tak kunjung mendapatkan jawaban dari Mira membuat Kafur mengulang pertanyaannya sekali lagi, "Apa kau mengerti, Mira?"

Mira mengangguk kaku, "Ya"

Pintu diketuk beberapa kali oleh penjaga yang berdiri di depan pintu. Mira meneguk ludahnya dengan kasar ketika suara Maheer terdengar dari dalam, tanpa bertanya siapa yang datang lelaki itu memerintahkan penjaganya untuk membiarkan Mira masuk. Mira menatap Kafur yang memberikan ia kode untuk melangkah masuk begitu pintu terbuka, jujur Mira sangat gugup dan takut, ia takut masuk ke dalam kamar Maheer seorang diri dan menghadapi apa yang akan lelaki itu lakukan kepadanya nanti.

Shackled To The Sheikh (Completed)Where stories live. Discover now