L14

1.1K 193 3
                                    

Who are you?
Why you look like sunshine?
Make my heart warm
And do you know, about i love you
About I miss you
Or About I need you?
For a long time
For all my loves to you
25 26 27 mrt for you

***

25 Maret

Pada pukul sembilan pagi di sebuah restoran ternama, Zoey duduk dengan menggigit kuku jari telunjuknya. Sudah setengah jam Zoey menunggu namun orang yang sudah terhitung dua hari ini tidak mengubrisnya belum datang. Zoey mendesah lelah, sebenarnya dari tadi Zoey merenungi apa yang menjadi alasan Aaron menjauhinya seperti ini, bahkan otaknya seakan mau mendidih karena mengilas balik sebelum Aaron menjauhinya, namun tetap saja Zoey tidak menemukan alasan yang jelas.

"Maaf saya lama." Suara berat itu mengalihkan tatapan Zoey dari gelas teh yang sedari tadi menjadi objek pandangannya. Zoey tersenyum melihat Aaron yang duduk di depannya, mendesah kecewa saat melihat wajah datar dan tatapan sedingin itu, niat Zoey mengajak Aaron bertemu yaitu untuk menyelesaikan masalah mereka.

"Enggak, gue baru kok." Ujar Zoey dengan senyuman cerahnya. Aaron berdecak malas, melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Kenapa?" Kali ini Aaron yang berbicara setelah mereka terdiam selama lima belas menit. Zoey mengerjapkan matanya, menahan air mata yang sebentar lagi akan keluar.

"G-gue mau tau salah gue apa?" Dalam satu tarikan napas Zoey berucap, memandang lekat wajah datar Aaron, hatinya berdenyut sakit sekarang.

"Tidak tau." Jawab Aaron sekenanya, sekali lagi Zoey mendesah kecewa. Menatap Aaron dari balik bulu mata lebatnya.

"Gue gak tau letak kesalahan gue di mana, jangan tiba tiba kayak gini."

"Hmm." Aaron hanya membalas dengan gumaman tidak jelas, Aaron tidak melihat mata Zoey. Pria itu lebih memilih memandang cangkir teh milik Zoey tadi. Perempuan dengan surai hitam itu tetap tersenyum, walaupun sudut hatinya terasa tercubit dengan sikap Aaron yang seperti ini.

"Lusa gue ulang tahun." Zoey mencoba mencairkan suasana yang dirasa percuma, Zoey bahkan bertepuk tangah riang namun dibalas dengan tatapan dingin dari kedua bola mata sehitam jelaga Aaron. Zoey menelan kekecewaannya, bibirnya bergetar menahan sesuatu yang sudah di ujung tenggorokannya.

"Ya udah, cuma itu aja yang mau gue bilang, gue pergi dahh." Zoey berdiri dari duduknya, tidak lupa dengan senyuman terpantri di wajahnya.

"Miss you." Bisik Zoey pelan sebelum berbalik pergi, bisikan yang tentu saja masih bisa di dengar oleh Aaron.

Aaron menundukan wajahnya setelah menatap punggung Zoey yang sudah menghilang dari pandangannya.

***

26 Maret

"Zoey?"

"Kenapa?"

Zoey menoleh lesu ketika Khansa memanggilnya, Khansa mengulum senyumnya lantas duduk di samping Zoey. Khansa mengerutkan daahinya saat melihat mata sembab Zoey.

"Lo kenapa? Nangis?" Ucap Khansa. Meringis pelan saat menyadari mereka sedang berada di kantin yang sedang ramai ramainya, pantas saja banyak teman teman dari kelas lain yang bertanya tentang Zoey padanya.

"Kakak lo kenapa ngejauhin gue? Padahalkan gue gak ada salah." Zoey memberengut dengan pipi yang mengembung. Bibinya mengerucut lucu, menatap Khansa dengan mata merahnya. Khansa sekali lagi meringis, merasa prihatin dengan keadaan Zoey kali ini.

"Mungkin lagi banyak kerjaan." Balas Khansa. Tangannya terangkat mengusap bahu Zoey. "Sabar aja, mungkin lagi sibuk sibuknya." Sambung Khansa lagi. Mendengar penuturan dari Khansa menambah kerutan dahi Zoey semakin dalam.

"Tapi 'kan gue gak salah apa apa." Khansa menghela napas perlahan, menghadapi Zoey yang galau itu susah dan ribet.

"Tapi Zoey, maaf banget nih ya. Kemarin gue liat Kakak gue sama cewek lain." Khansa berucap pelan. Mata Zoey membulat, dengan wajah memerah menahan amarah. Kalau urusan begini, Zoey termasuk dalam kumpulan posesif girlfriend. Jika Zoey adalah tokoh komik, mungkin saja asap sudah keluar dari hidung dan telinga perempuan itu.

"Gak boleh anjirrr!! Si Aaron masih punya gue!" Zoey malah ngegas, menggebrak meja dan berdiri. Khansa meringis lagi, menarik ujung baju Zoey menyuruhnya untuk duduk kembali. Khansa tersenyum tidak enak untuk semua orang yang melihat mereka heran.

"Iya iya masih punya lo, gue ngomong kayak gini karena takut Kakak gue kejebak sama cewek gak bener." Jelas Khansa. Zoey menganggukan kepalanya mengerti, tapi tetap saja napasnya menjadi tidak beraturan karena rasa marah yang berkumpul dalam hatinya.

"Gini deh, besok lo ke Apartemen Kakak gue. Kemarin gue ke baca Emailnya Kak Aaron, si cewek mau mampir ke sana."

What?! Seriously? On her birthday?

Zoey mendadak lesu, kecewa atas sikap Aaron.

"Eh lo gak boleh nyerah! Gak boleh! Besok lo harus cegat tu cewek." Ucap Khansa dengan semangat menggebu g layaknya Zoey akan pergi ke medan perang. "Inget Adhyastha Aaron itu untuk sekarang milik lo!" Mendengar kata kata semangat dari Khansa sontak saja membakar sumbu api semangat Zoey. Yah, Zoey benar 'kan? Untuk sekarang Aaron itu miliknya.

"Besok gue ba-."

"Hallo neng geulis." Tanpa menoleh pun Khansa dan Zoey juga tau siapa pemilik suara ini. Khansa yang melihat kehadiran Arsen hanya bisa tersenyum canggung, bagaimana pun keadaan hubungan mereka itu terbilang cukup sulit.

"Lo besok ulang tahun 'kan?" Tanya Arsen yang tidak perlu jawaban dari Zoey.

"Makan berdua yuk, gue yang traktir." Arsen tersenyum lebar, bahkan Arsen yang menawarkan traktiran. Zoey menggeleng tanpa ragu, Zoey sudah membulatkan tekatnya untuk menciduk Aaron.

"Gue traktir loh." Bujuk Arsen sekali lagi namun dibalas gelengan kepala tak berarti dari Zoey. Arsen mendesah kecewa, tangannya terangkat untuk mengusap kepala Zoey.

"Ya udah kita kapan kapan aja makan bareng, gue yang traktir." Ucap Arsen. Khansa yang melihat itu semua hanya bisa tersenyum pahit, Arsen sudah jelas menyukai Zoey sejak lama, Khansa jadi takut ketika Arsen tau kebenaran dengan siapa Zoey berhubungan. Sudut hati Khansa bergetir merasa bersalah, seharusnya dari awal Khansa tidak harus mendukungkan? Jika saja Khansa memberitahu Zoey, semua ini tidak akan terjadi.

Khansa menghela napasnya kasar, menatap punggung Arsen yang semakin kecil di pandangannya.

***

Haloooooo guyysss... apa kabar???

Chapter selanjutnya mungkin bakal konflik..
See you next chapter
With love :*

LIEBEWhere stories live. Discover now