Elang memeriksa hasil jepretannya tempo hari ketika ia berburu foto pada pasar malam, ada cukup banyak foto yang berhasi pemuda itu dapatkan, elang terus menerus melihat - lihat foto - foto yang ada hinga ia melihat foto seorang gadis yang sedang meghirup aroma bunga.
Cukup lama Elang memandangi foto gadis itu hingga seseorang yang entah kenapa sangat suka menelponnya membuyarkan fokus elang terdapat foto tersebut.
"kenapa lagi?" tanya Elang tanpa berpikir untuk melihat siapa yang menelpon, sudah pasti yang menelpon adalah Zandar.
"elo bisa bantuin gue enggak?" Tanya Zandar diseberang sana.
"enggak" jawab Elang dengan ekspresi datar.
"Ya elah bantuin gue sesekali napa?" Zandar Protes pada Elang yang menolak permintaannya tanpa mendengarkan apa yang diminta oleh pemuda itu.
"minta Alvin aja" Elang masih menyahut dengan nada tidak perduli membuat Zandar yang mendengarnya menggeram dengan kesal.
"gue perlunya elu berdua bego!" sahut Zandar dengan penuh emosi membuat Elang mengangkat sebelah alisnya kebingungan.
Memangnya Zandar ingin melakukan apa sehingga ia perlu bantuan dari Alvin dan Elang secara bersamaan.
"mau ngapain sih elonya! Kalo gak guna mending elo tidur aja dah dirumah" Elang bertanya dengan nada songongnya.
"gue dapet tugas buat ngebikin paper tentang orang difabel" jawab Zandar dengan nada yang agaknya ogah - ogahan.
"elo yakin minta bantuan sama kita?" Tanya Elang dengan nada serius.
" iya" jawab Zandar dengan mantap.
"masalahnya kita bakalan ketemu sama orang Difabel Zandar, elo tau sendiri kan orang Difabel itu rada - rada gimana gituh" Elang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"makanya gue perlu elo berdua, elo lebih bisa serius daripada Alvin, api diantara kita yang kuliah kedokteran cuman Alvin" Zandar memebritahukan tujuan utamanya mengajak Alvin dan Elang secara sekaligus.
"masalahnya elo yang paling enggak bisa bersikap biasa aja sama orang Difabel Zandar" Elang mengutarakan pendapatnya dengan ekspresi datar, pemuda itu masih fokus pada hasil jepretannya, Elang terus melihat - lihat foto yang ia jepret.
"bangke lo" umpat orang diseberang sana, Elang tersenyum separuh dan melempar ponselnya kesisi lain tempat tidur, tidak lama lagi Zandar akan datang dan mencekcokinya untuk ikut kesana.
....
Hani sedang mengumpulkan hasil survei yang ia mintakan pada teman - temannya tentang tingkat setres pada beberapa jurusan, dan dari yang gadis itu tau Ilmu Komputer dan Arsitektur merupakan jurusan dengan tingkat setres mahasiswa yang paling tinggi, dan kebetulan dua manusia yang ia kenal merupakan mahasiswa dari kedua jurusan tersebut.
Gadis itu mengerjapkan matanya saat ia menyadari tidak ada file excel bertuliskan hasil survei mahasiswa Arsitektur membuatnya langsung membulatkan matanya ketika sadar. Dengan cepat Hani menuju folder Download dan menggunakan ctrl + F untuk menemukan File tersebut, namun tidak ada filenya sama sekali.
Hani membuka aplikasi Line for PC, dan mencari riwayat obrolan dengan Elang, dan ia tidak menemukan File apapun yang dikirimkan oleh Elang.
"enggak mungkin kan gue ngebuka Group Chat pengabdi Risoles ? " gumam Hani sambil menggeleng - gelengkan kepalanya. Group chat tidak jelan miliknya dan teman - temannya itu selalu berisikan spam tidak berguna yang hanya mengabiskan waktu ketika membacanya.
YOU ARE READING
SILENT (Introvert Sequel)
Teen Fictionif she is mute then I am blind - Elang ....... Lari Elang terhenti saat ia melihat gadis yang sudah beberapa hari ini menarik perhatiannya sedang mengumpulkan bunga - bunga liar dipinggiran taman. Tangan putihnya terlihat kontras dengan pakainnya ya...
