Part 27. Hello again, Sky

Mulai dari awal
                                    

"Kia suka?" Ia mengangguk semangat "Kia udah ya makan cake nya, Kia mau makan melon ga? Biar healthy"

"Mau, Aunty"

Aku mengangguk dan mengangkatnya "Okay Kia, let's go! Kita cari buah"

Aku dan Akia keliling stall makanan satu ke stall makanan lain, mencari makanan yang si kecil ini mau dan ku rasa cukup aman untuk dia makan. Setelah mengambil beberapa potong buah dan bakso, kami kembali ke area VIP tempat keluarga dan tamu penting lainnya.

"Kayra?"

Aku menoleh dan mendapati Langit dengan balutan jas Dior yang serupa dengan jas yang dipakai oleh Dave Franco di SAG Award kemarin. Hell. Aku lupa kalau Langit adalah atasan Mas Octa di kantor, sudah pasti ia diundang. Tapi mengingat jabatan Langit yang jauh diatas jabatan Mas Octa, kemungkinan besar Langit diundang karena ia mengenalku. Berdoa saja semoga Kayser tidak bisa hadir supaya ia tidak berfikiran macam-macam melihatku dengan Langit begini

"Hey" aku tersenyum -sok- manis

Ia celingukan dan aku bisa menebak apa ucapan selanjutnya "Uhm, ga sama Kayser?"

Aku hanya menggeleng, malas juga kalau harus menjelaskan aku sudah putus dan itu menjadi sebab mengapa aku sendirian sekarang. Paling-paling juga nanti Langit tau sendiri, entah bagaimana caranya. Atau mungkin malah ia sudah tau tentang hubunganku dengan Kayser yang sudah berakhir.

I always feels like there's something fishy about him:

Ia melirik Akia yang sedang memeluk leherku erat "Keponakan kamu, Key?"

Aku mengangguk "Iya. Anak Kakak nya Mas Octa" aku menghadapkan Akia kearah Langit, tetapi keponakan ku yang pemalu ini semakin mengeratkan pelukannya di leherku "Ayo Kia, salaman dulu sama Oom Langit"

"Halo cantik, namanya siapa?" Langit mengelus rambut Akia yang masih enggan berkenalan dengannya. Langit tersenyum maklum melihat tingkah keponakanku yang masih sering malu bila bertemu orang baru

"Akia, Oom" aku menirukan suara anak kecil yang membuat Langit tertawa

Tidak menyerah dengan mudah, Langit kemudian mencoba mengajak Akia berbicara dan mengiming-imingi nya dengan video Peppa Pig dari ponselnya, namun Akia yang memang dasarnya pemalu bila bertemu orang baru masih saja mengacuhkan Langit dan malah sibuk bermain dengan payet-payet di kebaya ku

"Maaf ya Langit, Akia memang suka malu-malu gini kalau ketemu orang baru"

"Santai, Key. Namanya juga anak kecil" Langit tertawa renyah

"Sendirian?"

"Engga, ini berdua sama kamu" ia tertawa kecil

Aku hanya terkekeh. Sialan. Padahal niatku hanya berbasa-basi. Bukannya kena modus seperti ini.

"Boleh dong kalau begitu aku jadi plus one kamu malam ini? Kamu juga sendiri kan?" Aku mengangguk "Eh tapi kalau aku jadi plus one kamu gini ga ada yang marah kan?"

Aku tertawa dan menatapnya menggoda "Engga lah!"

What did I do? Did I just flirted with him?

"Tadi kayanya aku lihat Kayser"

Shiiiit. Senyum di wajah ku langsung sirna

"Kamu... You end it with him?"

Aku mengangguk dan tersenyum miris. Bodoh.

Ia berdiri canggung dan mengelus belakang lehernya "I'm sorry to hear that"

"Ga apa-apa kok. Memang kami rasa lebih baik bagi kami untuk mengakhiri hubungan daripada mempertahankan hubungan yang bisa berubah menjadi hubungan yang tidak sehat"

Anomali Hati (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang