Chapter 10 : Hidup baruku segera dimulai

18 9 0
                                    

( Full chapter POV ( Point Of View ) Hyoku Takazhu )

   Aku terbangun dari mimpi indahku karena seberkas cahaya yang menyeruak masuk. Cahaya itu perlahan semakin benderang. Dengan terpaksa aku membuka mataku perlahan. Mataku yang masih buram tidak dapat melihat dengan jelas. Yang dapat kulihat hanyalah siluet seseorang yang berdiri di depan jendela kamarku. Sosok itu adalah seorang perempuan. Aku dapat mengetahuinya dari siluet rambut panjangnya yang tergerai. Dan yang ku ketahui, semua laki-laki di sini tidak mempunyai rambut yang panjang. Aku mengucek-ucek mataku berusaha menyesuaikan penglihatanku dengan keadaan sekitarku. Setelah penglihatanku sudah jelas dan tidak buram lagi, tampaklah didepanku sesosok wanita cantik yang tengah menatapku dengan tatapan galak dan menyeramkan. Wanita itu menghampiriku dan menjewer telingaku dengan kuat membuatku meringis kesakitan.

   " Selamat pagi, pangeran! " Kata wanita itu seraya memperkuat jewerannya.

Wanita itu adalah Kak Diany. Dia adalah kakak perempuan dan satu-satunya keluarga Michael. Dia juga merupakan kelompok organisasi ALS Psycho Group ini. Organisasi ini hanyalah salah satu dari cabang organisasi ALS ( Agente Legationem  Secretam )vOrganisation Group yang merupakan organisasi pusat. Organisasi ALS Psycho Group ini dibagi menjadi 3 kelompok. Yaitu ALS Cilik  dengan pemimpin kelompoknya yaitu kak Mitsuki yang penuh dengan teka-teki, ALS Junior, dan ALS Senior  dengan pemimpin kelompoknya kak Diany sendiri. Tiba-tiba nyeri di telingaku bertambah nyeri. Rupanya Kak Diany memperkuat jewerannya.

   " A-Ampun, kak!!! " Mohonku dengan menahan rasa sakit akibat jeweran Kak Diany.

Kak Diany masih belum melepaskan jewerannya dan menarikku menuju kamar mandi.

   " Cepat mandi!!! Kami tunggu di ruang makan!!! " Perintah Kak Diany dan segera menutup pergi.

Aku meringis dan menatap telingaku lewat kaca. Merah sekali. Rasa nyerinya juga masih ada. Hufft... Lebih baik aku segera bersiap dari pada mendapat hukuman yang lebih lagi dari Kak Diany

___________________________________

   Setelah bersiap-siap, aku segera menuju ruang makan yang ada di lantai bawah sesuai dengan perintah Kak Diany. Disana, sudah ada para anggota ALS  lainnya kecuali para anggota ALS Senior  yang memiliki tempat khusus dan tersendiri. Mereka bukanlah orang sembarangan. Mereka juga sering menjalankan misi rahasia yang sangat penting dan kadang bersangkutan dengan negara.

   " Takazhu! Kenapa kamu melamun di situ? Ayo ke sini. " Seru Zeo seraya melambaikan tangannya  membuat mata semuanya beralih kepada diriku.

Aku segera tersenyum dan membalas lambaian Zeo. Aku berjalan menuju meja makan dan mengambil tempat di sebelah Zeo yang kebetulan kosong. Para anggota ALS Cilik  segera menghampiri dan mengerumuni Takazhu. Mereka sangat menyukaiku. Kak Mitsuki yang melihat tingkah para anak muridnya itu hanya bisa gelisah karena takut membuatku terganggu. Aku tersenyum kepadanya berusaha meyakinkan dirinya kalau aku baik-baik saja.

   Salah satu dari mereka yang bernama Oneko-Chan menanyakan suatu hal yang membuatku membeku.

   " Kakak suka dengan seseorang, tidak? "

Aku hanya terdiam dan tidak menjawabnya. Tiba-tiba Kak Mitsuki menarik Oneko-Chan dan menjewer kuping Oneko-Chan.

   " Maaf, ya Takazhu. Maaf jika pertanyaan Oneko membuatmu merasa tidak nyaman. " Kata Kak Mitsuki seraya melotot ke arah Oneko-Chan yang hanya memasang muka cemberutnya.

Kak Mitsuki lalu memarahi Oneko-Chan.

   " Kamu ini! Masih kecil, kok bertanya yang tidak-tidak?! " Omel Kak Mitsuki sedangkan Oneko-Chan hanya memandang Kak Mitsuki dengan acuh tak acuh.

Aku hanya diam dan melirik Meiko. Seperti biasa, Meiko selalu berdekatan dengan Yuro.

   " Ayo lanjutkan makannya. Setelah ini, kita akan mengadakan Latihan. " Seru Michael.

Para ALS Cilik  itu mencibir dan kembali duduk di tempat duduknya masing-masing. Aku hanya mengambil makananku lalu memakannya dengan mood yang berantakan.

___________________________________

   Aku dan para anggota ALS  lainnya pergi ke sebuah lapangan yang sangat luas. Aku hanya bingung apa yang akan kami lakukan. Tiba-tiba Yura memberikanku sebuah belati. Dia tersenyum ke arahku. Aku semakin bingung. Para anggota ALS Senior  duduk di bangku penonton yang sudah disiapkan. Aku menghampiri Natsuki dan bertanya kepadanya.

   " Ada apa ini? " Tanyaku.

Natsuki tersenyum dan mengatakan hal yang membuatku terkejut.

   " Kita akan latihan kekuatan dan berpedang. " Katanya.

Deg!

                           BERSAMBUNG

Halo! Author balik lagi. Maaf ya kalau chapter ini pendek. Aku lagi kekurangan ide. Jelek banget, ya chapter ini? Komen dong. Kasih saran, ya. Aku masih belajar soalnya. Ingat yang baca Vomment ^_^

Salam hangat,
Elisabeth Henrika

Killer Girl & Killer PrinceWhere stories live. Discover now