chapter 3 : Tsunaya Meiko

92 21 13
                                    

SUDAH DIREVISI

Meiko terpaksa harus mendekam di penjara. Dalam penjara, dia tidak pernah berbicara dengan tahanan lainnya. Padahal para tahanan tersebut selalu mencoba berbicara dengannya. Mereka penasaran melihat seorang gadis sekecil dirinya bisa di tahan dipenjara. Apa yang dilakukannya sampai-sampai dia ditahan?

___________________________________

Hari ini, seorang ketua anggota kelompok ALS ( Agente Legationem Secretam ) datang berkunjung ke penjara kota Sakura. Dia sudah mendengar berita tentang seorang anak perempuan yang masuk penjara karena terlibat kasus pembunuhan dan dia tertarik pada anak itu. Dia mencari anak itu di semua sel yang ada di penjara tersebut.

Lama dia mencari hingga akhirnya dia menemukan tempat Meiko di tahan. Dia bertanya pada seorang polisi yang kebetulan lewat.

" Siapa tahanan yang bernama Meiko ? " Tanya pria tersebut.
" Oh, anak yang baru-baru membuat heboh itu? Itu, dia. Anak perempuan kecil yang berambut ungu. Yang sedang duduk itu. " Jawab polisi tersebut sembari menunjuk Meiko yang sedang duduk terdiam di lantai penjara.
" Oh, anak itu? Bolehkah saya bertemu dengannya? " Kata pria tersebut meminta izin.
" Bapak ingin bertemu dengannya? Serius, nih? " Tanya polisi itu.
" Iya. Saya serius ingin bertemu dengannya. " Pria tersebut berusaha meyakinkan polisi itu.
" Hm... Tapi dia tidak bisa diajak bicara. "cJawab polisi tersebut.

Pria itu keheranan.

" Loh? Maksudnya " Tanya pria tersebut merasa belum mengerti apa yang di ucapkan polisi tadi.
" Begini. Dulu waktu sidang, ketika di tanya oleh hakim, dia tidak menjawab. Waktu hakim menggebrak meja karena merasa kesal, dia hanya menatap hakim sekilas lalu kembali mengalihkan pandangannya. Dia juga pernah diinterogasi tapi dia juga tetap hanya diam. Jadi percuma bicara dengannya. "

Pria tersebut tersenyum dalam hati. ' Sudah kuduga, dia anak yang menarik... ' katanya dalam hati.

" Saya tetap ingin bertemu dengannya ! " Tegas pria tersebut.
" Baiklah jika itu mau bapak... " Polisi itu mempersilahkan pria itu masuk karena dia tahu pria tersebut adalah orang penting.

___________________________________

" Saya ulang pertanyaan saya... Apakah anda mau bergabung dengan kami? " Tanya pria itu pantang menyerah.

Meiko tidak menggubrisnya. Melirikpun tidak.

" Apa anda mau bergabung dengan kami? " Tanya pria itu lagi.
" ... "
" Apa anda mau bergabung dengan kami? "
" ... "
" Apa anda mau bergabung dengan kami? "
" ... "
" Apa anda mau bergabung dengan kami? "
" ... "

Begitu seterusnya.

___________________________________

2 JAM SETELAHNYA...

" Apa... Anda... Ma-mau... Be-bergabung dengan... kami? "
" ... "
" Apa.. An- "
" Diam! " Kesal Meiko.

Mata pria itu berbinar mendengar Meiko sudah berbicara.

" Baiklah... Apa jawaban anda? " Tanya pria itu.
" Jawabanku.... Jawabanku adalah ___ "

___________________________________

Seminggu kemudian, Meiko di bebaskan dari penjara. Aneh memang. Tapi itulah kenyataannya. Setelah di bebaskan, Meiko kembali meneror para polisi dan membunuh banyak orang. Dia kembali di penjara. Namun, seperti kejadian sebelumnya, seminggu kemudian, Meiko akan di bebaskan.

6 tahun telah berlalu. Dan Meiko memutuskan untuk berhenti sejenak meneror polisi dan keluar masuk penjara. Kini, ia berubah menjadi seorang gadis yang dingin dengan aura yang mencekam ( Sebelumnya memang sudah dingin tapi nggak ada aura mencekamnya. )

Dia melanjutkan sekolahnya di sebuah sekolah lanjutan pertama. Di sana, dia tidak memiliki seorang teman pun. Namun, Meiko tidak mempedulikannya. Hampir seluruh warga kota Sakura takut padanya. Namun, hal itu berbeda dengan seorang pangeran yang tengah asyik memandang Meiko yang sedang menyeruput jus di Cafetaria.

Ya! Sekarang mereka berada di Sekolah. Melihat temannya yang senyum-senyum sendiri, Light menyikut lengan Takazhu. Mereka pun mengobrol seperti biasa.

Hanya itu yang bisa dilakukan Takhazhu. Yaitu memandang Meiko dari kejauhan.

___________________________________

Meiko POV

Saat ini, aku sedang bersantai di Cafetaria. Ya. Aku sudah keluar dari penjara dan sekarang aku sudah kelas 2 SMP. Mungkin kalian bingung mengapa aku bisa melanjutkan sekolahku tanpa ijazah SD. Itu karena raja Ryuu yang menyuruhnya dan aku sendiri tidak tahu apa alasan dibaliknya.

Ketika aku di Cafetaria, aku merasa ada yang selalu memperhatikanku. Ah. Mungkin hanya tatapan dari siswa-siswi di sini. Ya. Kalian tahukan karena apa? Namun semakin lama, aku merasa hawa tatapan dari orang yang menatapku berbeda. Seperti... Kekaguman? Ah sudahlah. Lebih baik aku ke taman saja. Aku segera beranjak pergi dari Cafetaria.

BERSAMBUNG

Halo, ketemu lagi sama author. Ceritanya bagus nggak. Oh, ya. Aku mau minta pendapat kalian. Jawaban Meiko " Iya " atau " Tidak " ? Jawab di komen, ya. Yang baca, ingat! Voment, ya ^_^

Salam hangat,
Elisabeth Henrika

Killer Girl & Killer PrinceWhere stories live. Discover now