08. one-fail-date.

13 2 0
                                        

***

"Hei? Kamu kenapa? Sakit?" Tanya Nic dengan wajah khawatirnya begitu aku membukakan pintu untuknya dengan wajah lemasku.

Aku menggeleng pelan, "sebenernya enggak, masih agak ngantuk doang," jawabku yang langsung dibalas senyum lebar oleh laki-laki dihadapanku.

Ia mengusap rambutku dengan lembut, "jadi mau istirahat aja di apart?"

Aku menggeleng, "i'm okay, jadi ayok kita pergi aja."

Nic menggeleng, kemudian telapak tangannya beralih menuju keningku.

"No, you're not fine. Kamu demam, Chey," ucapnya seraya mengenggam tanganku dan menutup pintu apartemenku.

Ia berjalan masuk mendahuluiku, dan jangan lupakan genggaman tangannya yang cukup erat itu.

"We'll stay here, and i'll take care of you today." Putus Nic sebelum berlalu dan kembali dengan baskom berisi air hangat dan selembar handuk kecil.

Aku menghela nafas panjang.

"Cho, I'm okay," keluhku, "aku cuma kurang istirahat karena harus nemenin Rochelle di Rumah Sakit semalam. That's all." Jelasku

Laki-laki yang ku panggil Cho itu sama sekali tak mengubris ucapanku dan tetap melakukan pekerjaannya.

"Kamu udah makan?"

Aku sempat terdiam, melirik jam dinding, dan kembali menatap Nic seraya menggeleng pelan.

Sebenarnya ya. Aku udah makan jam tujuh pagi tadi. Iya walau cuma selembar roti yang diolesi selai cokelat. Tapi aku tetap menggeleng, karena bagi Nic makan roti sama dengan nyemil, bukan makan.

Ia langsung beranjak dan menyambar kunci mobilnya, "stay here, i'll buy some food."

Aku mencebik, "oh god. Aku gak apa-apa, Cho." Balasku.

Nic terdiam dan menatapku, "tapi kamu kurang istirahat, Chey," sahutnya kekeuh.

Dengan cepat aku menyambar jaketku dan menghampirinya.

"Ajak aku atau jangan pernah balik lagi ke sini?"

Detik selanjutnya Nic mencak-mencak panjang yang berakhir mengangguk pasrah dan menggenggam jemariku menuju mobilnya.

***

Aku malu setengah mati.

Kanan-kiriku udah pada ngeliatin aku yang cuma bisa nunduk nahan malu karena keusilan luar biasa dari seorang Nicholas Jung.

Gimana gak malu?! Aku masih pake setelan tidur lengkap dan Nic ternyata bawa aku ke McD.

Iya emang salahku, bukannya ganti baju malah cuma pake jaket.

Tapi tadinya aku pikir Nic cuma ngajak aku makan di tukang bubur langganan aku atau makan di pinggiran jalan. Tau-tau malah nyasar di McD, malah dia bajunya rapih--ya emang awalnya rencana kita mau jalan, tapi ya... gak gini juga.

Iya, oknum yang nelepon aku tadi pagi dan ngajakin jalan adalah Nicholas Jung.

Gak lama Nic balik dengan makanan yang udah dia pesanin.

BEHIND : The TruthWhere stories live. Discover now