Thirty Three

1.8K 196 0
                                    

"Sudah isi kontak kita, kan?" tanya Seungcheol memastikan. Hani mengangguk.

"Kalau ada apa-apa telpon saja kali ini. Kami berangkat dulu, kesayangan!" pesan Seungcheol lagi sebelum menutup pintu rumah.

Hari ini Hani berangkat sedikit telat karena bangun kesiangan. Akibat dari kejar-kejaran semalaman di rumah dan berakhir tertidur di ranjang Mingyu setelah mengomel panjang.

Dari situ, Seungcheol yang memindahkan Hani ke kamarnya dan menyelimuti Hani. Saat bangun, semua orang sudah siap kecuali Hani.

Disinilah Hani sekarang. Mengomel dan menggerutu. Dan menutup pintu rumah untuk berangkat kerja.

"Astaga! Aku lupa ponselku! Kebiasaan nggak bawa ponsel, sih," gerutu Hani lagi.

Sudah seminggu ponsel milik Hani bekerja

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sudah seminggu ponsel milik Hani bekerja. Ini hari Sabtu dan hari kesukaan Hani. Karena mereka biasa menghabiskan waktu bersama dari hal kecil.

Entah menonton film sampai membereskan rumah bersama. Asal tau saja, punya 13 orang housemates itu tidak selalu menyenangkan. Contohnya saat kalian pada titik malas-malasnya dan rumah berantakan.

"Hani, menyingkir sedikit. Aku mau kerja," perintah Jihoon mendaratkan pantatnya di tepi ranjang.

Hani saat ini dalam mode manja-manjanya. Karena itu sekarang dia sedang bergelung manja dibalik selimut ranjang Jihoon.

"Aku bosan," rengek Hani.

"Bukannya kau punya ponsel? Main ponsel sana," usir Jihoon.

"Kau mengusirku, oppa? Astaga, perasaanku terluka." Hani pura-pura merajuk.

Di saat Hani sedang tiduran di balik selimut Jihoon dan mengusili Jihoon yang sedang berkutat dengan laptopnya, tiba-tiba saja sesuatu menindih tubuh mungil Hani yang berada di bawah selimut.

"Ais! Sesak. Siapa sih?" omel Hani meronta.

Sayangnya, orang tersebut membungkus Hani dengan selimut di dalam pelukannya. Orang itu terkikik geli. Hani yang mengenali suara orang itu kembali menggerutu.

"Ya! Chanie, sesak. Bagaimana jika aku tidak bisa napas dan mati di sini? Kau tega?" gerutu Hani.

"Hehe, maaf maaf. Habis dari pagi kau manja sekali. Ini masih jam sebelas dan kau sudah tiduran di ranjang. Mana di ranjang Jihoon hyung lagi. Ada apa denganmu?" tanya Dino tanpa ada niatan menyingkir.

"Biar. Aku cuma sedang ingin bermalas-malasan saja. Ayolah, aku sudah beberapa bulan tinggal dengan kalian tapi aku belum pernah semalas ini," sahut Hani.

"Dimana ponselmu? Kenapa tidak main ponsel seperti yang dilakukan Seokmin hyung?" tanya Dino.

"Aku dengar itu!" sahut Seokmin dari luar membuat mereka terkikik.

"Memang kenapa? Itu urusanku. Aku cuma kangen menghabiskan Sabtu dengan kalian. Akhir-akhir ini kalian selalu sibuk tiap Sabtu," cerita Hani cemberut.

Mysterious Girl [SEVENTEEN FANFICTION]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora