Eight

3.3K 344 13
                                    

Hani pagi ini bangun lebih awal. Dia harus menyiapkan keperluannya dan membereskan rumah karena setelah ini dia pergi bekerja.

"Kau sudah siap?" tanya Seungcheol menepuk pundak Hani. Hani mengangguk mantap.

"Semangat!" ujar Jun menyemangati. Hani tersenyum.

"Kalian juga, ya. Semangat!" timpal Hani.

"Kau yakin tidak mau di antar?" tanya Wonwoo sedikit khawatir.

"Tidak usah, oppa. Kita kan sama-sama meninggalkan rumah. Jadi kalian bisa mengawasi kalau aku memang ke minimarket di ujung jalan sana," jawab Hani meyakinkan.

"Jaga dirimu baik baik. Ah, iya... Rumah ini kan pakai password dan kunci fisik, kau punya kuncinya?" tanya Minghao.

"Eung... Tidak," ujar Hani.

"Ini. Pakai kunciku dulu. Password rumah ini xxx-xxx. Jangan beritahu siapapun, oke?" ujar Mingyu seraya memberikan kunci miliknya.

"Terima kasih. Akan kuingat," ujar Hani menunjuk kepalanya.

Mereka mengangguk dan merasa seperti melepas kepergian anak kecil yang jadi dewasa. Padahal Hani itu teman mereka.

Sebelum mereka sama-sama keluar, Dino berbisik pada Hani.

"Apa produknya cocok?" tanya Dino. Hani mengangguk.

"Aku benar benar berterima kasih, Chanie," ujar Hani lagi dengan lembut. Dino mengangguk.

"Nah, kami akan pergi setelah melihatmu belok di ujung jalan sana," titah Jihoon.

Hani terkikik sebelum akhirnya berjalan melewati beberapa rumah. Menyisakan tiga belas lelaki yang menatap punggung Hani menjauh.

"Kenapa rasanya berat ya?" tanya Jeonghan.

"Seperti melepas anak jadi dewasa," timpal Seokmin.

"Apanya? Hahaha," ledek Dino.

"Ya! Daripada kau adik menyebalkan, ish... Ayo berangkat." Mingyu merangkul Dino lalu mengusilinya.

"Hyung! Hentikan. Ais," rengek Dino kesal.

Hani pulang sekitar pukul dua siang

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Hani pulang sekitar pukul dua siang. Hari pertamanya berjalan dengan baik. Dia sudah makan siang karena di traktir teman barunya.

Namanya Shin Yoora. Baik, supel, ramah. Yoora tau kalau Hani dari Indonesia, tapi mengingat kata kata Seungcheol untuk tidak percaya pada siapapun membuat Hani bungkam tentang bagaimana bisa di sini dan dimana dia tinggal.

Sekarang Hani sedang membereskan rumah seperti biasa. Hani juga mencuci dan menjemur baju orang serumah. Walau kadang saat malam ada yang mengganti jemuran dengan cucian baru, membuat Hani tidak terlalu banyak mencuci saat siang.

Sekitar pukul lima sore, Hani baru mulai memasak. Tadi dia mengambil brosur tentang resep masakan Korea. Hani tidak terlalu pandai memasak masakan Korea karena itu dia kadang harus mengakali cara memasaknya.

Mysterious Girl [SEVENTEEN FANFICTION]✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu