Epilog

2.7K 213 4
                                    

"Hani? Ini benar-benar dirimu?" tanya Seungcheol tidak percaya melihat Hani menyeret koper dan memasuki rumah.

"Aku pulang." Hani tersenyum manis dengan wajah sembabnya.

Seokmin memeluk Hani untuk memastikan ini bukan mimpi. Diikuti Vernon, Jun, dan Mingyu yang memeluk mereka. Lama-lama, satu per satu dari mereka memeluk Hani.

"Maafkan aku, oppa. Pergi tanpa pamit. Terima kasih sudah menungguku selama ini," ujar Hani tulus.

"Kau selalu membuatku khawatir... Tapi kau selalu bisa membuatku tersenyum tiap kali bertemu," celetuk Jun.

"Ini." Joshua memberikan ponsel lama Hani padanya.

"Ah, terima kasih banyak. Kalian sampai menjaga ini semua," balas Hani.

"Dan..., oh, astaga! Tiga tahun aku tinggalkan rumah ini, dan sekarang jadi tidak terurus seperti pertama kali aku datang," gerutu Hani sebal.

Mereka menunjukkan gigi rapi mereka tanpa rasa bersalah.

"Ini juga salahmu, bodoh. Membuat kami depresi," cibir Jihoon.

"Begitukah? Maaf, Jihoon oppa," ucap Hani menunduk.

"Tidak masalah. Sekarang kau pasti lelah. Istirahatlah." Jihoon tersenyum manis. Hani mengangguk dan masuk ke kamar Dino.

"Chanie, aku tidur di sini, ya?" ijin Hani. Dino mengangguk dan membereskan beberapa barangnya.

"Oh? Kau beli kalung baru?" Hani menyadari kalung di leher Dino.

"Huh? Ini? Tidak. Aku menemukannya di tempat tidurmu di malam kau menghilang," cerita Dino.

"Kupikir ini milikmu," sambungnya.

"Aku? Bukan. Itu bukan milikku. Tapi ini mirip sekali dengan yang kau berikan." Hani menunjukkan kalung pemberian Dino.

"Oh! Kau masih menyimpannya?" sorak Dino terharu.

"Tentu saja," jawab Hani bangga.

"Dulu nenekku juga punya kalung ini. Sebelum beliau meninggal, kalung ini diberikan padaku. Tapi hilang saat aku berlibur," cerita Hani singkat.

"Ah, begitu... Ya sudah... Istirahatlah. Kau sudah menelpon ibumu kalau kau di sini?" tanya Dino.

"Belum. Aku akan menelponnya setelah ini," jawab Hani dengan senyum manis.

"Kau tidak berubah, Hani. Masih sama," ucap Dino tersenyum tipis. Hani balas tersenyum lembut.

"Keluar sana. Aku mau ganti baju," usir Hani.

Hari itu, hari yang ditunggu-tunggu anggota Seventeen, dimana hari-hari tiga tahun lalu terulang kembali dengan senyum tulus.

"Tya! Ayo kita foto di sini

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Tya! Ayo kita foto di sini. Spotnya bagus," ujar seorang gadis.

Mysterious Girl [SEVENTEEN FANFICTION]✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu