###

Malam ini via berada dibalkon. Melihat langit yang penuh dengan bintang dibantu dengan alat penglihat bintang kesayangannya.

Itu hadiah dari kak bani saat ulang tahunnya ke14 tahun, kak bani tau via menyukai bintang maka ia memutuskan untuk membeli alat itu. Pengen nulis teleskop tapi nggak bisa hehe, lha itu bisa! Kan itu contoh hh

"Keren..." ucap via berbinar-binar sambil melompat-lompat.

"Gue suka bintang.." teriak via agak kencang.

Hening melanda sesaat, via kembali fokus kepada bintang-bintang dilangit yg pada saat itu menyinari langit malam yg gelap

Kak bani menghentikan langkahnya karena melihat kamar via yg terbuka.

"Tumben belum tidur. Biasanya jam segini dah molor tu anak." gumam kak bani pelan.

Kak bani melangkahkan kakinya memasiki kamar via. Tidak ada! Kak bani sedikit terkejut lalu menuju kamar mandi, via juga tidak ada disana. Kak bani berjalan menuju balkon.

"Disitu rupanya."

"Dek!" panggil kak bani menepuk pundak via dan duduk disamping via. Via hanya bedehem tanpa menoleh yg masih fokus ke bintang

"Lo belum tidur? Tumben. Lo juga nggak belajar? Apa lo udah belajar? Kalo belum belajar, belajar gih!" ucap kak bani mendorong pundak via pelan

"Belum, belum, emoh." ujar via menjawab semua pertanyaan kak bani

"Tuh liat arga aja belajar, kok lo nggak!?" ucap kak bani menunjuk kamar arga dengan telunjuknya. Via mengikuti arah telunjuk kak bani, dia terkejut.

Ternyata kamarnya bersebrangan dengan kamar arga!! Ya ampun!! Mengapa via bisa tidak sadar sih kalo kamar mereka deket.

"Males kak, nanti aja. Gue masih pengen liat bintang." rengek via kepada kak bani. Kak bani hanya tersenyum sambil mengacak-acak rambut via

Di kamar arga berada. Bundanya masuk kedalam kamar mengantarkan susu kepada arga. Arga menengok sekilas dan berdecak kesal saat melihat apa yg bundanya bawa. Arga kayak bocah, minum susu sebelim tidur. Haha.

"Bang, diminum ya! Kalo nggak diminum, bunda potong uang sakunya!" ancam bundanya sambil terkekeh pelan. Dia sudah tau pasti arga tidak mau meminumnya.
Katanya kayak anak kecil dikasih susu sebelum tidur.

"Iya.. Bun." ucap arga pasrah. Bundanya mengusap punggung arga lalu rambutnya dengan kasih sayang. Bundanya menoleh kearah balkon tidak sengaja melihat dua pasang kakak beradik yg sedang memperhatikan mereka berdua.

Via ikut duduk disamping kak bani sambil menyandarkan kepalanya dibahu kak bani dan matanya berkaca-kaca melihat arga dan bundanya, sedangkan kak bani duduk disamping via mengusap rambut via dengan penuh kasih sayang dan menatap arga dan bundanya.

Arga menoleh ke arah mereka. Dia menatap mereka bingung, mengapa mereka menangis? Lalu dia menengok ke bundanya. Dia terkejut ternyata bundanya menangis dengan sigap arga mengusap air mata bundanya dan memeluknya.

Via yg melihat itu sudah tidak tahan lagi langsung memeluk kak bani. Arga melepaskan melukannya dan bertanya ke bunda.

"Kok nangis? Kenapa bun? Mereka juga nangis?" tanya arga bingung. Bundanya menengok ke via dan kak bani yg sedang berpelukan dan terisak dalam pelukan. Arga lantas menengok, dia makin bingung, apa yg sebenarnya terjadi.

Via dan kak bani melepaskan pelukannya dan segera menuju kedalam. Kak bani menenangkan via, setelah tenang kak bani keluar dari kamar via. Via memutuskan untuk belajar dan mengengerjakan tugasnya.

KAKEL NYEBELIN [END]✔ (BELUM DIREVISI) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon