🌷01. HAL TAK TERDUGA

196 13 2
                                    

Dari : Bang Aksa 💜

Maaf ya Sayang, aku nggak jadi jemput kamu hari ini karena ada urusan penting yang nggak bisa aku tinggalin. Nanti malam aku ke rumah kamu.

"Okay, Sen. Gue ikut lo ke salon pulang sekolah," putus Nevna begitu selesai membalas pesan dari sang kekasih, lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas sekolah merah muda miliknya.

Nevna ingat akhir-akhir ini Bakery Cafe milik kekasihnya itu memang sedang ramai-ramainya. Terakhir kali Nevna ke sana kemarin lusa, dia bahkan tidak bisa barang sebentar saja berduaan dengan Aksa karena pujaan hatinya itu dibikin kelimpungan dengan membludaknya pelanggan-yang kebanyakan adalah kaum hawa.

Memang, pesona cowok dua puluh dua tahun yang berstatus sebagai kekasihnya dan juga para karyawan pria berparas tampan yang sengaja direkrut oleh Aksa itu tidak bisa dilewatkan begitu saja. Ditambah lagi dengan berbagai macam cake dan makanan manis lainnya serta aneka minuman berbahan kopi dan susu yang mereka tawarkan tidak bisa dilupakan begitu saja sejak pertama kali merasakannya.

Cowok kemayu yang bernama lengkap Arsen Orlando itu mengernyit bingung, menatap heran pada cewek imut yang duduk di hadapannya.

"Lah, tadi katanya udah dijemput sama mas pacar. Kok tiba-tiba mau ke salon sama aku?"

"Bang Aksa nggak jadi jemput. Katanya dia ada urusan penting yang nggak bisa ditinggalin."

Arsen hanya manggut-manggut tak berkomentar lebih. Cowok pemilik nama yang terdengar gagah namun lebih menyukai segala hal tentang kecantikan itu melanjutkan kembali aktivitasnya yang sempat tertunda: mengecat kuku-kuku di jari lentiknya dengan warna mauve pink.

"Hati-hati loh, Nev. Cowok itu punya seribu alasan yang ujung-ujungnya nyakitin hati cewek."

Mayyana Hamka, kerap disapa Maya. Cewek cantik dengan rambut hitam sepunggung itu berkomentar. Dia yang sejak tadi duduk diam sambil memainkan ponselnya di sebelah Nevna mulai membuka suara, menyalurkan pandangannya yang selalu saja susah untuk berpikir positif terhadap spesies lelaki.

"Nggak semua cowok kaya gitu, May. Jangan cuma karena lo pernah diselingkuhin sama mantan lo, terus lo mikir kalo semua cowok itu sama kaya dia. Itu nggak bener, May."

Lano, cowok tinggi dengan tipikal wajah rupawan idola para wanita itu mendadak memberikan wejangan pada Maya yang selalu saja sinis terhadap cowok. Cowok bernama lengkap Raliano Danendra itu terlihat begitu tenang melihat deretan foto di beranda Instagramnya tanpa menyadari Maya yang sedang mengarahkan tatapan maut padanya.

Chyntia Nevna Agmarani, cewek yang posisinya bisa dikatakan berada di antara dua orang itu memutar bola matanya malas. Aura perdebatan yang tak akan berakhir dalam waktu dekat di antara kedua sahabatnya itu sudah menguar di permukaan, bahkan Arsen yang sejak tadi sibuk mengecat kuku-kukunya sudah merasakannya. Cowok kemayu yang rambutnya sengaja dicat pirang keabuan itu mendongak menatap Lano dan Maya bergantian. Lantas mendesah lelah lalu berucap,

"Kalian berdua kenapa nggak jadian aja, sih? Daripada adu mulut terus tiap hari. Mana bahasan kalian selalu nggak jauh-jauh dari cowok lagi. Pusing aku tuh lama-lama."

Lano mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya, menatap Arsen yang duduk di sebelahnya. "Maksud lo itu gue sama cewek sensian itu?" tanyanya memastikan sambil melirik Maya yang seperti sudah siap menyemburkan lahar panas padanya.

Tersenyum, Arsen lantas mengacungkan tangannya yang masih memegang kuas cat kukunya tepat di depan wajah Lano sembari berucap, "Tepat sekali."

Lano langsung bergidik ngeri. "Dih, ogah banget gue!"

CEWEK MERAH JAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang