"Kau paham..?" jiyong mencondongkan wajahnya dn tersenyum smirk.
"Di dalam kontrak kau cukup banyak di untungkan.. Anak yg kau lahirkan kelak akan menjadi pewaris dari KjY group. Kau di akui sebagai istri dari kwon jiyong, dan kau akan tetap menjadi nyonga kwon selagi aku belum menemukan orang yg benar2 aku cintai.." jelas pria itu menarik diri dn kembali bersandar di sandaran sofa.

Mungkin semua itu sangat amat menguntungkan bagi wanita lain, tapi bagi jieun itu seperti sebuah penghinaan.

Menikah dengan orang yg tidak ia cintai, berhubungan layaknya pasangan suami istri, hamil lalu melahirkan dn di ceraikan saat si pria menemukan Cinta sejatinya..
"Chi.." jieun terkikik geir.
Sangat konyol, itu benar2 menghinanya.

Yg pantas ia syukuri mungkin hanya anak yg ia lahirkan, putra atau putrinya akan memiliki masadepan yg cerah dn terjamin kehidupannya.

"Apa masih ada pertanyaan lainnya.?" tanya sang sekertaris menatap jieun, gadis itu hanya melirikan ekor matanya dn kembali fokus pada lembaran kertas di tangannya.
"Jika tidak ada, kami permisi." pamitnya.

Jiyong dn sekertarisnya siap beranjak, namun sebelum itu jieun berdiri menahannya.
"Changkaman!" tahan jieun, ia menarik nafas sebanyak banyaknya sebelum mengucapkan apa yg hendak ia katakan.

"Aku akan menerima prnikahan ini." ujarnya setuju.

Jiyong serta sang sekertaris tersenyum kecil, sudah mereka duga.
Tidak ada pilihan lain selain menerimanya.

"Tapi.. Beri aku waktu untuk lebih mengenalmu lagi." pinta jieun.
"Mwo.? Kau ingin kita berkencan.?" kekeh jiyong mengejek.

"Katakanlah seperti itu.. Jujur saja aku sulit menerima apa yg tertulis di kontrak itu.. Jika kita sedikit lebih dekat atau aku sedikit lebih mengenalmu, mungkin itu akan lebih mudah untuku."

"Itu tidak mungkin, nona." potong sekertaris lee.
"Ne.?" jieun beralih menatap sekertaris lee, kenapa tidak mungkin.?
"Tuan jiyong tidak memiliki waktu untuk berkencan, itulah kenapa tuan membuat iklan_"

"Aku setuju!" potong jiyong yg membuat sekertaris nya melongo
"Kau menurunkan Citra seorang kwon jiyong, tuan lee." sinisnya pada sang sekertaris.
"Maaf." sesal sekertaris lee membungkuk mohon maaf.

"Apa yg dia katakan memang ada benarnya, tapi bukan berarti akau tidak laku." katanya dengan wajah sedikit Malu karna melihat jieun menahan tawa.
"Aku hanya tidak banyak memiliki waktu untuk berkencan, menurutku, semua hal yg berurusan dengan kencan itu hanya membuang buang waktu." tambahnya beralasan.

"Eoh. Begitu." angguk jieun paham sembari nahan tawanya.
Yeah memang jawaban itulah yg jieun butuhkan untuk semua pertanyaan 'kenapa pria sekaya dn setampan dia mencari jodoh lewat selebaran kertas iklan?'

"Besok siang kita makan siang bersama.!" serunya yg hendak beranjak pergi.

"Heh?!"

"Jangan sampai terlambat, karna aku ada rapat setelah makan siang." dan setelah itu ia meninggalkan jieun yg masih berdiri di sana.

Apakah besok kencan pertamanya..?

-------

Flash back

Lee jieun, seorang Gadis yatim piatu, yg hanya hidup sendiri.

Sebenarnya tidak sebatangkara juga, jieun masih memiliki seorang paman tapi pria yg seharusnya menjadi walinya itu nayatanya malah menjadi beban hidupnya.

Sang paman yg gemar bermain judi selalu membuat masalah, bahkan meninggalkan hutang yg cukup besar untuknya.

Selain beban finansial ia juga selalu di cap sebagai gadis miskin yg selalu sial..

GDIU💕💕💕💕Where stories live. Discover now