"Bukan aku yang memulainya chim. Tapi namjoon hyung"
Taehyung melirik sekilas Namjoon.
"Yaa!! Kau men—"
"Hyung sudah lah. Tak baik orang tua bangka sepertimu berdebat dengan anak kecil seperti Taehyung"
Namjoon membulatkan matanya saat mendengar pernyataan dari Jimin. Sementara Taehyung tak henti hentinya tertawa.
"Yaa!! Kau bantet! Anak ayam! Berani sekali kau mengatakan aku tua bangka! Kau bosan hidup eoh?" Namjoon menatap Jimin garang, sementara yang di tatap hanya bisa menggedik kan bahunya acuh.
"Sudah lah hyung terima saja. Itu sudah menjadi takdirmu. Sama hal nya denganku, aku tampan itu sudah takdir juga"
Namjoon memutar bola matanya malas.
"Iya kau tampan lion. Tapi sayang nya otakmu sedikit bermasalah. Mana ada orang yang sakit bisa membuat orang lain jengkel. Dan untukmu anak ayam, setelah ini jangan harap kau lolos dari hukuman ku " Namjoon tersenyum saat memikirkan sebuah hukuman untuk Jimin nantinya saat sudah di rumah.
"Ok hyung kau boleh menghukum ku. Tapi sebagai gantinya,
sudah ku pastikan video di laptopmu akan hilang. Bukan sampai di situ, aku akan memberi tau pada appa tentang semua isi laptop mu itu. Bagaimana setuju?" Jimin tersenyum lebar, sementara namjoon sudah di pastikan nyalinya mangkin menciut dengan ancaman anak ayam.
"Yaa! Mengapa jadi aku yang terancam eoh?"
"Kalau tidak aku akan menelpon appa sekarang. Kalau kau sudah me—"
"YAAK! BERHENTILAH BERBICARA! AKU SUDAH LAPAR! KALIAN MAU MELIHAT ORANG TAMPAN SEPERTIKU MATI DI TEMPAT KARENA TAK KUNJUNG MENDAPATKAN BUBUR!"
Jimin maupun Namjoon kaget saat mendengar teriakan dari si bungsu. Bahkan Jimin sampai lupa jika sendari tadi ia belum memberi sesuap bubur pun pada Taehyung. Semua ini salahkan Namjoon, karena namja itu yang membuat Jimin sampai melupakan adiknya yang sudah kelaparan.
"Aishh Taeh—"
"Yak Namjoon hyung! Ini semua gara-gara kau! Aku sampai lupa untuk memberikan bubur yang ku beli untuk Taehyung!" Jimin langsung meninggikan nada bicaranya dan memotong ucapan Namjoon
Namjoon yang mendengar itu pun hanya bisa
Tarik napas....Keluarin....Tarik napas....Keluarin....
Ya tuhan mimpi apa aku punya adik kembar seperti mereka....sabar Joon jangan sampe kelepasan, bisa mati ntar di sleding appa kalo mereka lecet
Ucap Namjoon dalam hati
Taehyung membuka mulutnya saat Jimin menyodorkan sendok yang terisi oleh bubur. Rasanya begitu nikmat, entah kenapa walaupun bubur itu 'hambar' tapi Taehyung lebih menikmati moment nya dengan Jimin dan juga Namjoon. Taehyung harap, semuanya tak akan pernah berubah hingga mungkin nanti, saat appa dan juga hyung tertuanya bisa bergabung dengan mereka. Membuat cerita dan tertawa bersama. Setidaknya untuk sementara waktu ini, disaat Taehyung terbaring di sebuah ranjang pesakitan.
"Bagaimana? Enakkan?" Tanya Jimin di sela kegiatannya menyuapi Taehyung
Namja manis itu mengangguk "Enak chim aku suka" Jimin tersenyum, ternyata adiknya menyukai makanan pilihannya. Walaupun Jimin tak tau rasa yang sebenarnya Taehyung rasakan.
"Kau tak sekolah chim?" Jimin menggelengkan kepalanya dan kembali memasukan bubur ke dalam mulut Taehyung "Tidak, mana mungkin aku kembali ke sekolah sementara keadaan kembaranku masih sakit"
Taehyung melebarkan matanya , terkejut dengan yang disampaikan oleh Jimin
"Yak bantet! Bagaimana bisa kau tidak sekolah! kau taukan kita ini sudah mendekati ujian pertengahan semester! seharusnya kau lebih banyak belajar! Dasar bantet pabo!" cerocos Taehyung sampai bubur yang belum sempat ia telan dimulutnya itu keluar menyembur ke muka Jimin
YOU ARE READING
I'M FINE-{VMin} END
Fanfiction[END] Vmin twins✅ Brothership✅ Slow up ✅ {Revisi kapan saja} @September 2018 Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung @Behella4 @Irmhyu Collabs gengs;)
|~•Ketujuh•~|
Start from the beginning
