Nama author: Nadiatus Sufla
Nama WP: RintikGerimis
Tema yang kalian pikirkan saat melihat gambar: Kekukeran
Alasan: Kuker banget kan ngasih gituan sambil ngucapin hbd.
Judul: Iseng yang berujung... ☺
***
Hujan deras mengguyur seluruh kota dan hati Qila malam ini. Ini malam pergantian tahun dan sebentar lagi tepat tanggal 1 yang berarti hari ulang tahunnya tinggal menghitung menit, dan Qila masih saja sendirian di rumahnya. Orangtuanya ada di rumah keluarga besar mereka, kenapa Qila tidak diajab? Eh, diajak? Karena tempatnya ada di luar negeri dan tanggal 2 nanti – atau lebih tepatnya lusa – Qila harus kembali menjalani proses belajar-belajarnya di sekolah. Ingin sekali Qila protes dan demo sambil membawa trisula milik ratu lautan dan obor api jaman dahulu ke dalam sekolah, tapi tidak. Itu terlalu gila dan Qila masih cukup waras untuk tidak melakukannya sekarang karena sudah tengah malam, entah nanti pagi. Eh.
Prang!! bruakh! prang!!
Tok tok tok.
"Lah njer horor amat maltahbar gue tahun ini," gumam Qila.
Qila berjalan mendekati pintu, Qila hendak memastikan siapakah orang di luar sana yang telah membuatnya terganggu dari kegalau gulanaannya? Tiba-tiba pintu yang baru dipegang gagangnya itu terbuka keras hingga Qila lantang berkata, "eee copot, ee ayam bakwan mata kambing."
"Kaget jenis baru, ya, Mbaknya?" tanya orang yang membuka pintu tadi sambil masuk ke rumah dan membawa 1 buah piring rata berlilinkan angka 1 dan 9 di atasnya.
"Nih, habede ya."
"Gitu doang? Gak kaget, Bas. Gak ada ikhlas-ikhlasnya ya ngasih gue suprise. Dasar iseng.".
Bastian menaruh piring berlilin di atas meja, lalu langsung mendekatinya dan membekap hidung dan mulutnya dengan sebelah tangannya dan tangan lain memegang belakang kepala Qila.
Qila tidak bisa bernapas.
Bastian melepas bekapannya, lalu berkata, " Sayang, selamat ya udah mecahin rekor orang gak napas terlama. Kamu gak napas setahun loh tadi. Dari tanggal 31 jam 23.59 detik ke-55 sampai tanggal 1 jam 00.01 detii ke-5."
Qila yang masih terengah langsung bangkit dan ingin menendang Bastian keras, tapi malah tergelincir dan jatuh berdua.
