[END]
Vmin twins✅
Brothership✅
Slow up ✅
{Revisi kapan saja}
@September 2018
Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung
@Behella4
@Irmhyu
Collabs gengs;)
Jimin tak mengindahkan ucapan Namjoon. Namja itu langsung saja keluar dari ruang rawat Taehyung dan menuju kantin rumah sakit.
"Joon-ahh... Berhentilah berteriak. Atau appa kunci kau semalamn disana"
"aish baiklah appa" Namjoon akhirnya diam ketika mendengar ancaman dari sang appa
"appa...Jin menyusul Jimin ke kantin rumah sakit duku nee, Jin juga lapar" ucap Jin
"ya baiklah, bawakan appa dan Namjoon makanan ya saat kembali nanti, jangan lupa perhatikan adikmu itu makan! Jangan sampai dia tak menghabiskan porsi makanannya!" ucap tuan Kim
"baik appa, aku permisi" Jin melangkahkan kakinya pergi menyusul Jimin
: : : :
Jimin kini sedang asik menyantap ramen yang ia pesan, ia terlalu asik meyantap makanan sampau tak menatap sekelilingnya, ketika ada yang duduk didepannya pun ia tak sadar
Jin yang melihat adiknya makan dengan lahap pun tersenyum, adiknya yang satu ini jika sudah berjumpa dengan makanan bisa lupa pada dunia
"hei Jim perlahan lah memakannya"
"uhuk uhuk...." Jimin yang terkejut oleh suara hyugnya itu akhirnya tersedak
Jin langsung mberi adiknya itu minum.
"Yak! Hyung kau seperti jin saja, yang datang tiba tiba" Ucap jimin setelah selesai minum
"Yak Bocah! Namaku memang Jin, Kim Seokjin yang paling tampan sejagat raya"
Jimin memutar bola matanya malas, namja itu kembali memakan makanannya dengan lahap.
"Tunggu di sini bocah, jangan kemana mana. Aku ingin memesan makanan dulu"
"Dasar... Dia pikir aku ini anak kecil apa" Dumel Jimin saat hyung nya itu sudah pergi dari hadapannya untuk memesan makanan.
Jimin kembali asik dengan makanannya, melupakan hiruk pikuk dunia sekelilingnya sampai suara seseorang yang baru saja duduk disebelahnya membuat perhatiannya teralihkan
"hei ayam! Makan itu pelan pelan!" Namjoon yang baru duduk dihadapan Jimin harus kembali berdiri dan menepuk pundak Jimin yang sedang tersedak
"uhuk uhuk..."
"ya! Ya! Kau kenapa?!" ucap Namjoon panik
"uhuk air hyung uhuk uhuk..." Namjoon dengan segera mengambil segelas air yang terletak disampingnya pada Jimin dan langsung di sambar oleh Jimin ia meneguknya sampai habis
"ya hyungdeul! Tak bisakah kalian datang dengan tidak mengagetkanku! Aku dua kali tersedak gara-gara kalian tau!" ucap Jimin sedikit berteriak dengan muka kesalnya
Jin yang baru datang dari memesan makanan sampai terheran-heran pada tingkah Jimin
"Chim apakah kau waras?" Tanya Seokjin dengan polos
"Tidak. Aku tak waras dan semua ini gara gara kalian hyung. Sebenarnya di sini yang dongsaeng siapa sih?" Ucap jimin masih kesal
"Ya kau lah pabo"
"Sudah.. Sudah jangan rebutin aku. Aku tau aku ini tampan"
"Yakk!! Jin Hyung!" Pekik jimin dan Namjoon secara bersamaan yang langsung mengalihkan atensi semua orang yang berada di kantin untuk menatap keduanya.
Sudah- sudah kita tinggalkan tiga kakak beradik yang tidak waras itu
Kita harus kembali ke tokoh utama
: : : :
Kini di ruang rawat itu hanya terisa tuan Kim dan sibungsu Kim
Tuan Kim menatap Taehyung yang masih terkulai lemas dengan tatapan tajamnya, tak ada sedikutpun rasa khawatir apalagi sedih yang teroancar dari mata tuan Kim
Ia mendekat pada ranjang pesakitan itu melihat dengan intens tubuh yang terbaring diatasnya, lalu ia mendekatkan mulutnya pada telinga anak bungsunya itu lalu berbisik
"sedari dulu aku tak ingin kau menjadi beban untuk keluargaku, tapo sedari dulu jugalah kau beban terberat dalam hidupku, dan sekarang kau sakit begini membuat beban itu bertambah, aku menyuruhmu untuk membuat ku bangga Taehyung bukan menyuruhmu untuk memelihara penyakit sialan ini, jadi cam kan baik-baik kata-kataku, kau tidak boleh membuat Jimin susah hanya karena kondisi mu mengerti! Ku rasa kau mengerti"
Tuan kim kembali menjauhkan mulutnya dari telinga anak bungsunya.
Pria paru baya itu menatap anaknya tajam seraya mengelus lembut surai cokelat Taehyung. "Ingatlah satu hal. Aku mengurusmu, bukan berarti aku benar benar peduli. Tapi semua ini karena jimin. Aku tak ingin anakku sedih hanya karena dirimu yang tak berguna itu"
Tuan kim menghela nafas, kemudian menjauh dari brangkar pesakitan milik Taehyung. "Lekas lah sembuh, agar beban ku berkurang"
Monolognya sebelum ia keluar dari ruang rawat Taehyung. Menyisakan si bungsu yang tak kunjung membuka matanya.
Ya sibungsu memang tak membuka matanya, tapi kesadarannya sudah kembali saat ayahnya itu mulai berbisik padanya, jadi bisa dikatakan bahwa Taehyung mendengar semua ucapan tuan Kim.
Setelah merasa ruang rawatnya sepi tak ada satupun lagi orang yang menungguinya, ia pun mulai membuka mata indahnya
"Begitu ya appa, jadi selama ini aku ini hanya menjadi beban, kau membesarkanku karena kau tak ingin Jimin sedih, aku bingung sekarang...Sebenarnya aku ini keluarga kalian atau bukan?" Taehyung bermonolog dalam hati, matanya tak henti mengeluarkan kristal bening.
"Jika kasih sayang mu hanya lah belas kasihan untukku. Lebih baik aku tak menerimanya sama sekali appa. Terimakasih telah membesarkan ku walaupun kau melakukannya dengan terpaksa"
TBC
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.