12 十二

5K 454 123
                                    

Budayakan menekan tombol vote sebelum membaca :)

Flashback

Baekhyun memeluk Luhan erat, sama sekali tidak mau melepaskan sang Gege, sudah lebih dari 5 menit mereka bertahan dalam posisi ini, berpelukan di depan pintu rumah.

Memang, semenjak Baekhyun meminta sebuah pelukan, dan Luhan memberikannya pelukan hangat, Baekhyun menjadi ketagihan akan sensasi berada di pelukan seseorang, ia sangat menikmati kehangatan yang mengalir menyelimuti dirinya. Hampir setiap saat Baekhyun akan meminta pelukan dari Luhan.

Luhan tentu saja senang dan bahagia karena Baekhyun yang sudah mau terbuka pada dirinya. Luhan bahkan senang memangku Baekhyun saat mereka makan, tapi hanya sekedar memangku, bukan menyuapi, Luhan ingin Baekhyun sering-sering berlatih agar motoriknya dapat bekerja dengan seharusnya.

Tapi tentu tidak selamanya mereka bisa saling memberi pelukan seperti itu. Seperti sekarang, Luhan harus pergi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya di pack, ia tidak bisa bersantai dan melupakan kewajibannya. Ia memiliki banyak kain kotor untuk dicuci dan halaman luas yang menunggu untuk disapu.

Baekhyun yang tidak tahu dan tidak mengerti dengan apa itu kewajiban, tentu saja tidak mau melepaskan Luhan. Ia ingin terus bersama Gege-nya, memeluk Gege-nya, ia tidak mau Gege-nya pergi... Ia tidak ingin ditinggal sendirian di rumah. Dulu memang dirinya selalu sendirian, tanpa ada yang menemani. Tapi semenjak tinggal bersama Luhan, walaupun itu baru beberapa hari, Baekhyun sudah langsung nyaman dan tidak mau lagi sendirian.

Sepuluh menit berlalu, dan Baekhyun tetap saja masih memeluk Luhan dengan bibir mungilnya yang sesekali mengoceh tanpa Luhan bisa mengerti apa yang ia katakan.

"Bai Xian, Gege pergi sebentar ya... Gege mau membeli kue untuk Bai Xian..."

Luhan berusaha membujuk Baekhyun untuk melepaskan dirinya, entahlah Baekhyun paham atau tidak dengan ucapannya, yang penting Luhan sudah berusaha.

"Ain.. upu pu... geege pegi... Makan..."

Baekhyun berceloteh panjang menanggapi ucapan Luhan, sama sekali tidak bisa dipahami apakah ia sedang bercerita atau sedang memprotes agar Luhan tidak pergi. Dengan kepala memperhatikan Luhan dan tangan yang sesekali menarik baju Luhan tanpa melonggarkan pelukannya.

"Haaaaahh... Apa yang harus aku lakukan?"

Luhan hanya menghela nafas panjang saat dilihat Baekhyun yang masih belum menunjukkan tanda-tanda melepas pelukannya. Biarlah hari ini ia membiarkan Baekhyun memeluknya sesuka hati sampai ia puas. Tidak apa sesekali terlambat, tidak apa sesekali diberi teguran, asal adiknya tersenyum...

×××

Luhan menatap pintu rumahnya saat ia hendak keluar, semua kenangan Baekhyun beberapa hari ini merayap masuk ke pikirannya, membuat rasa rindu dan rasa bersalah semakin besar di dalam dada.

Di markas utama pack, Luhan segera melakukan apa yang harus ia lakukan, tidak ada waktu untuk terus-menerus memikirkan Baekhyun, ia lebih baik segera menyelesaikan ini agar bisa selesai lebih cepat dan bisa kembali mencari keberadaan adiknya.

"Hei, aku melihatnya, aku melihat tahanan yang dicari-cari oleh Alpha"

Seorang masuk dan langsung berteriak memberi informasi yang ia lihat dan ia dapat pada teman-temannya yang lain. Luhan tentu saja terkejut, ia sedang fokus bekerja dengan damai dan tiba-tiba ada keributan disekitarnya.

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jan 01, 2019 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

WHODonde viven las historias. Descúbrelo ahora