9 九

2.7K 343 16
                                    

Budayakan menekan tombol vote sebelum membaca :)

"Alpha, kami telah menemukannya"

Seringai menghiasi wajah Chanyeol saat ia mendengar kalimat yang entah kenapa terdengar sangat indah ditelinganya.

Akhirnya ia bisa melihat kembali mainannya.

"Cepat bawa ia kemari"

Satu kalimat dengan suara bass yang membuat merinding siapa saja yang mendengar.

×××

Flashback

"Hei adik kecil, apa yang kau lakukan sendirian disini?"

Ucap salah satu prajurit berbasa-basi pada Baekhyun. Entah kenapa mereka malah merasa seperti penculik anak yang selalu menarik korban dengan cara yang memuakkan seperti ini. Berbasa-basi.

"Gege gege Sian Gege"

Baekhyun berulangkali menyebut Luhan, ia tidak begitu memahami apa yang dikatakan para prajurit ini. Tapi entah kenapa dirinya menjadi takut saat melihat mereka. Mengingatkannya pada saat dirinya dikurung dan disiksa.

"Gege Gege Gege"

Baekhyun yang merasa gelisah mencoba untuk terus melangkahkan kakinya melewati kedua prajurit yang menghalangi jalannya, ia hanya ingin segera bertemu dengan Gege-nya, ia hanya ingin merasakan pelukan hangat Gege-nya.

"Kau mau kemana? Biar kami mengantarmu adik kecil"

Prajurit tersebut mencoba memegang lengan Baekhyun yang menghasilkan suara jeritan dari si mungil. Kaget tentu saja. Tanpa bermain-main lagi, mereka segera menarik Baekhyun dan membawanya ke tempat Alpha berada, bisa repot kalau sampai mereka menarik perhatian banyak orang. Bukannya takut, mereka hanya tidak mau menghabiskan terlalu banyak tenaga hanya untuk berandalan kecil yang bahkan tidak ada arti sama sekali dimata mereka.

×××

"Bai Xian?"

Luhan berteriak memanggil Baekhyun saat ia tidak melihat adik kecilnya di tempat ia meninggalkannya tadi. Luhan semakin cemas saat dirinya sama sekali tidak menemukan Baekhyun dimana pun. Dirinya menyesal, menyesal karena mengabaikan firasat tidak enak yang dirasakannya tadi.

Luhan pikir itu hanya perasaan khawatir biasa karena ini baru pertama kalinya ia meninggalkan Baekhyun sendirian diluar rumah. Tapi Luhan mengabaikannya karena ia pikir penting bagi Baekhyun untuk melatih dirinya agar terbiasa sendirian.

Luhan hanya tidak tahu saja, bahwa hampir seluruh hidupnya telah Baekhyun jalani seorang diri. Tidak ada yang lebih berpengalaman darinya untuk hidup sendirian, bahkan dari semenjak ia lahir.

Luhan terus berkeliling mengabaikan rasa lelah yang telah datang menghampiri sejak tadi. Ia takut, ia takut terjadi suatu hal yang buruk pada Baekhyun. Seperti yang kita tahu, Luhan sudah terlanjur menyayangi Baekhyun seperti keluarganya sendiri.

Rasa sesal menghampiri, tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia tidak menyangka dirinya akan kehilangan Baekhyun seperti ini.

Penyesalan memang selalu datang di akhir...

WHOWhere stories live. Discover now