10

1.3K 142 17
                                    

Author POV

Seperti biasa, semenjak sering berangkat bersama irene seulgi lebih rajin bangun lebih awal.
setelah menyelesaikan sarapan bersama "ibu" nya, dia pun segera berpamitan dan berangkat kesekolah.
"seulgi, appa mu menyuruhku untuk mengantarkanmu ke sekolah. Apa kau tidak keberatan dengan itu?" tanya ibunya sambil memandang seulgi yang sedang mengikat tali sepatunya.
"jika anda sedang luang, aku tidak keberatan" jawabnya sambil tetap mengikat tali sepatunya.

"baiklah aku akan mengambil kunci mobil terlebih dahulu." Sang ibu pun pergi mengambil kunci mobil. Tak butuh waktu lama, nyonya jessica pun kembali sambil membawa kunci mobil dan kotak bekal. "ayo!" ajak nyonya jessica dengan semangat.

Saat berada di perjalanan seulgi memilih diam dan memasang earphone di telinganya. Bukan berarti dia malas karena ibunya kali ini, tapi dia hanya berfikir bagaimana jika dia bertemu dengan irene hari ini. Sikap apa yang harus dia tunjukan di depan irene. Seulgi sibuk memikirkan hal itu sejak semalam

"apa kau tidak senang aku mengantarmu ke sekolah?" tanya ibunya yang melihat seulgi sedari tadi murung
mendengar itu, seulgi pun langsung melepas earphonenya "tidak, bukan seperti itu. Hanya saja, banyak hal yang mengganggu fikiran ku sejak tadi malam. Gwenchana" jawab seulgi sambil tersenyum.

setelah 10 menit berlalu, akhirnya seulgi pun ampai di sekolah.
"baiklah aku turun dulu, terimakasih sudah mengantarkanku" seulgi menunduk sejenak lalu hendak keluar dari mobil.
"ummm, seulgi. Ini" ucap ibu seulgi sebelum dia keluar dari mobil. Disodorkannya kotak makan berwarna orange dengan gambar beruang di atasnya.
"untuk makan siangmu" lanjutnya sambil tersenyum.
seulgi pun mengambil kotak makan itu "terimakasih, eomma" jawabnya sambil tersenyum lalu pergi.


Irene POV

Ahhh, ujian kenaikan kelas tinggal sebentar lagi. Ah sebenarnya bukan itu yang aku khawatirkan. Ujian itu diadakan tepat setelah 1 minggu turnamen basket seulgi.

"Apakah dia dapat mengatasinya? Dia hanya terus fokus dengan kegiatan luar sekolah seperti itu tanpa menghiraukan ujian. Aku jadi khawatir padanya." Gumamku.
eh? Tunggu sebentar? Kenapa tiba-tiba aku menghawatirkannya? Ahhhhh

ya, disinilah aku dikelas seorang diri akibat datang terlalu pagi. Bukan berarti aku menyesalinya. Hanya saja, aku sedikit takut jika berada di ruangan seorang diri.
akhirnya aku pun memutuskan untuk keluar kelas dan duduk di bangku yang ada didepan kelasku sambil memandangi sekitar.
kulihat murid-murid sudah mulai berdatangan. Para gadis-gadis itu pun sudah ramai di lorong untuk menyambut seulgi.
Ya memang setiap harinya mereka akan menunggu di lorongg dan akan berteriak sperti orang kerasukan saat seulgi melewati lorong. Sungguh gadis-gadis itu membuang waktu saja.

"eh eh!! Itu seulgi sudah datang! Ayo cepat!" ucap seorang gadis yang saat itu sedang melintas didepanku
"ah aku merindukannya setelah 3 hari masa skorsingnya" ucap gadis yang satunya.
aku pun langsung memfokuskan padanganku ke area lorong. Dan benar saja, seketika sekolah pun menjadi sangat ramai ketika seulgi melewati lorong itu.
para gadis-gadis itu berteriak cukup kencang. Oh lihatlah bahkan ada yang memberinya hadiah.

Aku masih memfokuskan mataku pada seulgi yang berjalan semakin dekat kearah kelasnya yang bersebelahan dengan kelasku. Dia akhirnya menatapku. Aku pun tersenyum kepadanya "hai" ucapku ramah.
dia hanya menatapku datar dan memalingkan pandangannya lalu masuk kedalam kelas.
"mwo!? Apa aku salah menyapanya seperti itu?" tanyaku pada dirku sendiri.

"ah sudahlah" aku pun segera masuk kembali kedalam kelasku.


Seulgi POV

Aku Menyukaimu, Nenek Tua.Where stories live. Discover now