9

1K 136 12
                                    

Seulgi POV

"Ngomong-ngomong seulgi" ucap irene tiba-tiba saat ia selesai meletakkan kompres itu pada perutnya untuk yang ke sekian kalinya
"Apa kau tidak pernah merasakan nyeri datang bulan?" Lanjutnya
aku sangat terkejut saat dia menguapkan kata -kata itu
"Habisnya tadi kau bilang, kau mengetahui cara ini dari wendy. Apakah kau tidak pernah merasakan sakit saat datang bulan?"
aku pun berfikir, mungkin aku harus memberi tahunya. Ya! Tidak peduli apa tindakannya setelah mengetahui kebenaran ini, yang terpenting adalah dia harus tahu semua tentangku.

"A- itu- sebenarnya aku tidak pernah datang bulan" jawab ku terbata bata
"Mwo!? Maksudnya?" kulihat dia kebingungan dengan kata-kataku
"Aku- sebenarnya-"
"sebenarnya?" tanyanya tak sabar

"kau ingat bukan, saat kau menginap dirumahku awalnya kita tidur di ranjang yang sama?"
"ya! Tapi saat pagi hari aku melihatmu tidur di sofa. Waeyo?" dia semakin penasaran dengan ku. Oh Tuhan, kumohon beradalah di pihakku.
"itu karena-"

flashback on
saat itu pukul 2 pagi, seulgi terbangun dari tidurnya. Dilihatnya irene yang tertidur sangat pulas di sampingnya. Seulgi pun mengelus pipi irene sambil memandangi wajah polos irene saat tertidur.
begitu lama seulgi memandangi irene, otak kotornya pun terlintas dengan hal-hal mesum yang dia bayangkan.
"heool! Kang seulgi sadarlah!" ucap seulgi sambil menampar pipinya sendiri.
akhirnya, seulgi pun mengambil satu bantalnya dan pindah untuk tidur di sofa, meninggalkan irene yang sedang tertidur lelap diatas ranjangnya.
"tidurlah yang lelap nenek tua" monolog seulgi, kemudian memejamkan matanya.
flashback end.

"itu karena a-aku takut jika aku sampai terlewat batas dan melakukan hal yang buruk padamu" ucapku sambil berusaha setenang mungkin
"tolong jangan bertele-tele seulgi." Ucap irene dingin.
"aku memang perempuan irene, tapi aku- aku-" oh tuhan aku takut sekali mengatakannya
"aku mempunyai dua alat kelamin."



author POV

irene terkejut bukan main saat seulgi mengatakan hal yang sama sekali tidak diduganya. Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk menanggapi ucapan seulgi.
"aku tahu kau pasti akan menjauhi ku setelah ini. Baiklah aku permisi dulu. Maafkan aku telah lancang" ucap seulgi menunduk lalu meninggalkan irene sendirian dikamarnya.
"sialan!" umpat seulgi saat melajukan mobilnya meninggalkan kediaman irene.

Seulgi memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dan mulai masuk menuju tempat biasa dia berkumpul dengan lisa dan rose. Ia duduk di ayunan dan termenung disana. Dipandangi handphonenya. Dia ingin menelfon irene, menanyakan apakah rasa sakit yang ia rasakan sudah reda atau apa orangtuanya sudah pulang.
"berakhir sudah! Bodoh kau!" seulgi kesal dan mengacak rambutnya sendiri.

-----

"seulgi, tangkap bolanya!" teriak wendy saat mempassing bola pada seulgi. Seulgi pun kaget dan naasnya, bola itu mengenai wajah seulgi hingga ia harus jatuh menahan sakit.
"mian mian! Kau tidak apa?" wendy langsung berlari menuju kawannya dan membantunya.
"hey ada apa denganmu? Kau sama sekali tiak fokus hariini. Apa ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya moonbyul sambil memberi sapu tangan untuk mengelap hidung seulgi yang mengeluarkan darah akibat lemparan bola tadi.
"maafkan aku unnie, fikiranku sedang kacau hari ini." Jawab seulgi sambil mengelap darah yang mengalir dari hidungnya.
"hmm, bagaimana kalau pulang nanti kita makan dulu? Agar fikiranmu itu segera pulih" usul lisa
"bagaimana seulgi?" tanya moonbyul
"gwenchana. aku akan pulang duluan saja. Ini membuat kepalaku pusing" Jawab seulgi

Aku Menyukaimu, Nenek Tua.Where stories live. Discover now