5

1.1K 137 7
                                    

Irene POV

setelah selesai membantu eomma melayani pelanggan-pelanggan itu, aku pun segera mandi. setelah mandi, aku langsung membuka lemari bajuku.
"hmm kalau pakai yang ini terlalu formal. kalau ini terlalu tebal, aku tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang, lagipula udara tidak terlalu dingin hari ini. kalau yang ini...  ahhh kenapa bajuku hanya itu-itu sajaaaaaa" desahku sambil mengeluarkan semua baju yang kupunya dari lemari.

"cap cip cup kembang kuncup~"
"ah yasudah yang ini saja."
setelah menemukan pakaian yang pas (meski harus berulang kali melakukan cap cip cup) aku pun segera memakainya. dan mengenakan riasan di wajahku.

"oke pas." ucapku sambil melihat pantulan diriku di dalam cermin.

saat sudah dirasa siap dan hendak meninggalkan kamarku, aku pun baru menyadari sesuatu.
"aishhhh yang benar saja. aku harus membereskan ini semuaa. kau benar-benar bodoh joohyun ah!" ucap ku yang baru menyadari semua bajuku berserakan.
aku pun segera memunguti pakaian ku dan merapikan nya kembali kedalam lemari.
cukup lama aku berkutat dengan pakaian pakaian ini, ponselku pun tiba-tiba berbunyi

"yeoboseyo" ucap seorang pria diseberang sana
"yeoboseyo, apakah oppa sudah sampai?"  tanaku sambil tetap membereskan pakaian
"nee, aku sedang berada didepan tokomu"
"baiklah aku akan segera menghampirimu"
aku pun mengakhiri panggilannya dan segera menyelesaikan kegiatan 'beres-beresku'

Author POV

"hah~ appa eomma! bogum oppa sudah datang aku berangkat dulu yah" ucap irene kepada eomma dan appanya sambil terlihat kehabisan nafas karena tergesa-gesa

"hei! atur dulu nafasmu" ucap eomma irene

"ingat joohyun ah! kalau bocah itu melukaimu lagi, aku tidak akan segan segan-"
imbuh appa irene yang dengan segera di potong oleh irene
"iya appa iya. lagi pula dia tidak akan melakukannya. dia sudah berubah" ucap ku teguh pada pendirianku
"baiklah aku berangkat dulu." irene pun segera meninggalkan orangtuanya.

"ahh bogum oppa maafkan aku karena membuatmu menunngu terlalu lama" ucap irene khawatir. pria itu pun kaget bukan main saat irene keluar, "apa ada yang salah denganku? kenapa dia kaget seperti itu?" gumam irene dalam hati.
"eoh annyeonghaseo tuan! a-aku park bogum. aku akan membawa irene jalan-jalan" ucap bogum gugup.
mendengar itu pun,  irene langsung menoleh kebelakang dan mendapati appanya sedang berdiri tegas memasang wajah garangnya.
"appa! kenapa appa tiba-tiba disini?" tanya irene kebingungan
"apa ada yang salah? appa hanya mengantarkan putri kesayangan appa." ucap tuan bae dengan dingin

"lagipula appa juga memastikan pria seperti apa yang akan membawamu jalan-jalan." imbuhnya sambil  menatap tajam bogum.
"yasudah appa aku berangkat dulu." ucap irene lalu mencium pipi appanya
"ka- kami berangkat dulu tuan~" ucap bogum dengan kikuk yang hanya dibalas deheman oleh tuan bae.

bogum dan irene pun segera masuk kedalam mobil. mobil mereka pun meninggalkan rumah irene.

"kau sangat dekat dengan appa mu yah~" ucap bogum kaku
"yaa begitulah" jawab irene singkat sambil terbayang ekspresi appanya saat memandang bogum.
"apakah sebenci itu, appa pada bogum oppa?" gumamnya dalam hati.

perjalanan mereka menuju seoul plaza dilalui dengan keheningan. bogum masih takut dengan tatapan appa irene padanya. irene merasa tidak enak pada bogum karena appanya sudah bersikap dingin padanya.

seulgi POV

setelah sampai di seoul plaza aku pun langsung memakirkan motorku dan masuk kedalam mall.
"baiklah sekarang mari hubungi wendy" aku pun mulai menghubungi wendy. sambil menunggu wendy menjawab telfonku. aku pun mencari tempat duduk. tak perlu lama mencari aku pun langsung menemukannya. mungkin ini adalah salah satu keahlianku, ya! mencari tempat duduk dengan cepat. 
setelah menelfon beberapa kali. akhirnya wendy menjawab telfonku.

Aku Menyukaimu, Nenek Tua.Where stories live. Discover now