SURVIVANTS 14 : CRYING

7K 975 50
                                    

Gaes thankyou lho 2K readsnya. Can't believe, gak nyangka banyak jg yg minat sm crita ini

Selamat Membaca:3

Suasana duka masih menyelimuti mereka, kepergian Pak Danang bukanlah sesuatu yang bisa di lupakan begitu saja apalagi ia merupakan guru paling banyak di sukai.

Terlihat mata sembab dari Carol, Natasha, Trisha dan juga Chaca. Mereka sudah menangisi kepergian guru tersayangnya itu, kecuali El yang tidak terlihat menangis tapi terlihat matanya berkaca-kaca dan juga pancaran kesedihan dari matanya itu.

Bunda Gunther dan para lelaki yang ada mencoba menenangkan dan menghibur mereka walau belum berhasil. Biasanya El yang bisa mencairkan suasana dengan jokes anehnya tapi sekarang ia juga sedang bersedih, apalagi ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat Pak Danang menghembuskan nafas terakhir.

Terlihat Azel berjalan menuju lemari pendingin berisi minuman yang ada di minimarket ini. Ia mengambil beberapa botol air dengan meminta bantuan Arsal.

Azel berjalan perlahan menghampiri El yang terdiam membisu sembari bersandar di tembok. Sebotol air di tangannya ia berikan kepada El.

"Ini minum"ucap Azel.

El melirik botol minuman yang ada di tangan Azel dan menerimanya sembari tersenyum.

"Makasih"bisik El.

Azel merasa sangat aneh jika El bersikap seperti itu, rasanya Azel seperti kehilangan sesuatu.  Biasanya ia akan melihat ekspresi datar El yang begitu menyebalkan di tambah ucapan ngawurnya. Azel bahkan membayangkan saat ia memberi minuman tersebut El akan berkata  'Iya tau itu minum, siapa bilang itu spons'.

Azel bingung harus melakukan apa, suasana terlalu sunyi baginya bahkan ia bisa mendengar dengan jelas suara nyamuk yang ada disini.

"El"panggil Azel.

El menoleh dan menatap Azel tanpa mengatakan apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

El menoleh dan menatap Azel tanpa mengatakan apapun. Wajah El terlihat begitu kelelahan setelah semua yang ia lewati, di tambah kepergian Pak Danang yang begitu membebaninya apalagi ia menyaksikannya secara langsung.

"El, udah jangan kelamaan sedih. Mending sekarang kamu minum itu, terus kita cari cara buat nguburin jasad guru kamu"ucap Azel dengan suara tenang tidak grasak-grusuk seperti biasanya.

"Iya"El membuka tutup botol minuman itu dan menenggaknya hingga habis dalam sekejap.

"Bocor El?"tanya Azel saat melihat botol itu telah kosong.

"Iya heheheh"El terkekeh pelan.

Azel merasa senang ia berhasil menghibur El dan membuat El tidak lagi merenung sedih.

"Kesana dulu ya bentar"ucap El seraya bangkit dan berjalan menuju sahabat-sahabatnya.

El menatap ketiga sahabatnya yang terlihat begitu kacau dengan mata sembap dan hidung memerah.

SURVIVANTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang