Jawab namjoon dan jimin secara serentak.
Tuan kim tersenyum
"Good boy" Ucapnya kemudian melangkah pergi, menyisakan namjoon dan jimin di sana.
"Taehyung belum pulang, kira kira kemana anak itu chim" Kalimat namjoon itu pernyataan bukan pertanyaan, namun jimin tetap menjawabnya "ntah lah hyung akupun tak melihatnya"
Namjoon menghela nafas berat, lalu tersenyum "sudah jangan di pikirkan, tidur gih besok kau sekolah. Good night, mimpi yang indah kesayangannya hyung" Namjoon menepuk bahu jimin pelan sebanyak tiga kali sebelum melenggang pergi.
Tak.... Tak.... Tak
Suara undagan tangga yang di lalui jimin, sesekali ia melirik ke arah pintu, namun masih sama hasilnya selalu nihil. Tidak ada tanda tanda keberadaan Taehyung pulang disana.
"Kau kemana tae? " Lirih Jimin sebelum melanjutkan langkahnya kembali menuju kamarnya. Namun langkah itu lagi lagi terhenti tepat di depan pintu kamarnya. Namja itu melihat ke arah pintu yang bercat cream dan terdapat tulisan Taehyung area disana.
Jimin melangkah perlahan ke arah pintu itu, tangannya bergerak untuk memutar kenop pintu tersebut. Namun, ia langsung mengurungkan niat nya untuk membuka pintu itu dan memilih untuk memasuki kamarnya. Karena ia yakin, saat ia membuka pintu itu. Pasti hanya ada kegelapan yang mendominasi. Secara sang empu kamar belum kunjung pulang.
Jimin menatap langit malam melalu pintu balkonnya. Langit tampak begitu cerah, namun tidak dengan saat ini. Seharusnya hari ini hari dimana ia bahagia, merayakan ulang tahunnya bersama dengan Taehyung.
"Akhh! Kau kemana? Apakah urusanmu itu lebih penting di bandingkan dengan ulang tahun kita?!" Teriak jimin frustasi. Tak ada yang mendengar, karena kamar si kembar sengaja di buat kedap suara oleh tuan Kim. Bahwasannya si kembar selalu berisik sehingga membuat seisi mension menjadi pusing.
Jika boleh jujur, jimin kesal, kesal karena Taehyung menghilang di hari penting seperti ini.
Nyut
Tiba-tiba perasaan Jimin tak enak, seperti ada yang mengganjal
"Kenapa ini? Kenapa perasaan ku tidak enak begini? " Monolog Jimin sambil memegang dada sebelah kiri nya
Ada yang aneh, kenapa dengan diriku? Ini sangat aneh... Kenapa tiba-tiba aku merasa ingin menangis ?
Jimin kembali berucap dalam hati
"Duh aku harus kebawah, aku harus menunggu Taehyung, ya aku harus menunggu Taehyung" Jimin menurunkan kakinya dari kasur king sizenya lalu berdiri dan melangkah pergi meninggalkan kamarnya.
Baru saja langkah itu melewati kamar Kemabarannya, perasaan tak enak itu kembali mendera hati Jimin
Ia melihat pintu bercat cream itu, saat ia melihatnya rasa penasaran untuk masuk kedalam kamar itu semakin kuat
Ia pun memantapkan langkahnya kearah kamar itu dan memutar knop pintunya
Cklek
Pintu berhasil ia buka
Gelap, kamar Taehyung gelap dan hanya diterangi oleh sinar rembulan
Jimin menghembuskan nafasnya pelan
"Sudah kuduga, dia pasti belum pulang" Jimin berniat untuk menutup kembali pintu itu
Namun suara isakan yang jelas terdengar ditelinga ya membuat pergerakannya terhenti
Samar samar Jimin melihat seseorang yang sedang meringkuk di karpet bulu milik Taehyung. Walaupun jimin hanya melihat punggung orang itu namun bisa jimin pastikan orang itu sedang menangis sekarang sambil memeluk kedua lututnya. Jimin juga melihat kue ulang tahun dengan lilin yang masih menyala yang terletak tidak jauh dari orang tersebut. Dengan bantuan cahaya dari lilin dan rembulan, jimin bisa melihat dengan jelas ada dua bungkus kado di samping kue tersebut.
ESTÁS LEYENDO
I'M FINE-{VMin} END
Fanfiction[END] Vmin twins✅ Brothership✅ Slow up ✅ {Revisi kapan saja} @September 2018 Menjadi Anak bungsu tak seenak yang kamu pikirkan - Kim Taehyung @Behella4 @Irmhyu Collabs gengs;)
|~•Kelima•~|
Comenzar desde el principio
